Kelompok Kerja Perbekalan Apotek

melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan pokja perencanaan. Untuk evaluasi kegiatan pelayanan kefarmasian di RSUP H. Adam Malik dan pelaksanakan SIMRS belum dilaksanakan secara maksimal karena obat yang sudah habis masih ada yang tidak terdata karena terlambat diinput ke dalam komputer sehingga akan menyulitkan Pokja Perencanaan dan evaluasi untuk mengetahui obat - obat yang telah habis. Sejak status RSUP H. Adam Malik menjadi BLU, sistem pengadaan perbekalan farmasi dilakukan dengan 2 cara yaitu, Pembelian langsung dan pembelian melalui tender. Pembelian perbekalan farmasi sampai dengan 200 juta sudah dapat ditangani langsung oleh Instalasi Farmasi melakui pokja perencanaan dan evaluasi, dan pembelian perbekalan di atas 200 juta ditangani oleh panitia pengadaan dengan sistem tender. Pelaksanaan pengadaan perbekalan farmasi mengacu pada persediaan perbekalan farmasi di gudang. Walaupun demikian Pokja Perencanaan dan Evaluasi masih sering mendapatkan kendala yaitu ketidaktersediaan perbekalan farmasi khususnya obat yang diperlukan untuk pelayanan pasien. Ketidaktersediaan obat ini dapat terjadi faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal karena barang memang tidak tersedia dari distributor yang bersangkutan, faktor internal disebabkan karena adanya masalah administrasi pada direktorat keuangan sehingga sangat diperlukan koordinasi yang intensif antara Instalasi Farmasi Rumah Sakit, distributor, dan direktorat keuangan. Pokja Perencanaan dan Evaluasi juga perlu memberitahukan kekosongan barang kepada depo-depo farmasi, poli, dan ruang rawat sehingga dengan adanya komunikasi pelayanan pasien tidak terganggu.

4.2.3. Kelompok Kerja Perbekalan

Universitas Sumatera Utara Pokja perbekalan melaksanakan tugasnya mulai dari penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi meliputi obat, bahan obat, AKHP, reagensia, radiofarmasi dan instrumen serta melakukan kegiatan produksi dan repacking sediaan farmasi. Pokja perbekalan telah menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIRS secara online sehingga mempermudah segala transaksi dan pemantauan persediaan perbekalan farmasi. Perbekalan farmasi yang masuk diterima oleh Panitia Penerima Barang, bersama- sama dengan Bendaharawan Barang kemudian diperiksa keadaan perbekalan farmasi, bila memenuhi syarat administrasi diserahkan ke Instalasi Farmasi melalui pokja perbekalan. Dari hasil pengamatan, pokja perbekalan belum melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, karena masih ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan, antara lain : 1 Belum semua perbekalan farmasi tersimpan dengan rapi di rak penyimpanan dalam gudang dan masih ada yang tersusun diatas lantai, hal ini terjadi karena keterbatasan besarnya gudang. 2 Bahan baku dan hasil produksi masih disimpan di ruang produksi. Menurut standar pelayanan farmasi di rumah sakit, bahwa bahan baku dan bahan hasil produksi seharusnya disimpan di ruang penyimpanan.

4.2.4. Apotek

Rumah Sakit H. Adam Malik memiliki dua apotek sebagai perpanjangan tangan instalasi farmasi dalam mendistribusikan obat di lingkungan rumah sakit. Universitas Sumatera Utara a. Apotek Rawat Jalan Apotek I, melayani: - Pasien askes rawat jalan - Pasien umum. - Pasien hemodialisa askes rawat jalan b. Apotik II yang buka 24 jam melayani: - Pasien jamkesmas rawat jalan - Pasien jamkesmas dan askes rawat inap pada malam hari - Pasien perusahaan - Pasien hemodialisa umum - Pasien hemodialisa jamkesmas - Pasien hemodialisa askes rawat inap - Pasien umum Berdasarkan pengamatan, pelayanan di Apotek RSUP H. Adam Malik masih belum sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di apotek. Kegiatan penyerahan obat, informasi obat, dan konseling belum sepenuhnya dilaksanakan oleh apoteker. Sarana dan prasarana masih perlu dibenahi seperti penataan ruangan dan membuat sarana ruang konseling. Pada saat ini apotek II telah melaksanakan pembenahan menuju pelayanan kefarmasian yang baik, telah memiliki gudang penyimpanan perbekalan farmasi dan melakukan pemanggilan pasien berdasarkan sistem elektronik. Universitas Sumatera Utara

4.2.5. Depo Farmasi