Spironolakton Prednison Ceftriaxon Pengkajian Tepat Indikasi .1 Furosemide

meningkatnya volume urin maka akan menurunkan volume cairan dalam tubuh dan dapat mengatasi udema.

4.1.2.2 Spironolakton

Penggunaan Spironolakton dimulai tanggal 25 Mei - 5 Juni 2010. Spironolakton merupakan diuretik hemat kalium bersifat antagonis kompetitif terhadap aldosteron. Spironolakton berkompetisi dengan aldosteron pada reseptor di tubulus ginjal distal, meningkatkan natrium klorida dan ekskresi air selama konversi ion kalium dan hidrogen, juga dapat memblok efek aldosteron pada otot polos arteriolar. Spironolakton merupakan diuretik ringan dan sangat bermanfaat bila dikombinasikan dengan diuretik tiazid ataupun furosemida pada pengobatan gagal jantung kongestif, penyakit paru, penyakit hati dan ginjal, hipertensi, dan mencegah terjadinya deplesi kalium dalam serum. Kombinasi spironolakton dengan furosemida memiliki onset of action yang lebih lambat tanpa menyebabkan deplesi kalium dalam serum Chung, 1995. Pemberian Spironolakton dikombinasikan dengan Furosemide dalam kasus ini sudah tepat.

4.1.2.3 Prednison

Penggunaan Prednison dimulai tanggal 28 Mei - 5 Juni 2010. Prednison merupakan kortikosteroid sintetik yang umum diberikan melaui oral. Efek utamanya sebagai glukokortikoid yang bekerja melalui interaksinya dengan protein reseptor spesifik yang terdapat di dalam sitoplasma sel-sel jaringan atau organ sasaran, membentuk kompleks hormon-reseptor. Kompleks hormon-reseptor ini kemudian akan memasuki nukleus dan menstimulasi ekspresi gen-gen tertentu yang selanjutnya memodulasi sintesis protein tertentu. Protein inilah yang akan mengubah fungsi seluler organ sasaran, sehingga diperoleh, misalnya efek glukoneogenesis, meningkatnya asam lemak, redistribusi lipid, meningkatnya reabsorpsi natrium, Universitas Sumatera Utara meningkatnya reaktivitas pembuluh terhadap zat vasoaktif , dan efek anti radang. Selain itu prednison digunakan untuk menghentikan kehilangan protein dalam darah yang keluar melalui urine. Penggunaan prednison dalam kasus ini sudah tepat.

4.1.2.4 Ceftriaxon

Penggunaan Ceftriaxon dimulai tanggal 25 Mei - 5 Juni 2010. Ceftriaxon merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga yang mempunyai spektrum luas. Mekanisme kerjanya dengan menghambat sintesis dinding sel mikroba. Golongan Sefalosporin aktif terhadap kuman gram positif maupun gram negatif. Ceftriaxon sangat stabil terhadap enzim ß laktamase Vincent,1995. Pemberian Ceftriaxon dalam kasus ini tidak tepat indikasi karena pasien tidak mengalami infeksi, dapat dilihat dari kadar leukosit yang masih normal.

4.1.2.5 Infus D5