36
2. Karena Kesalahan Nasabah
a. Nasabah tidak kompeten.
b. Nasabah tidak atau kurang pengalaman.
c. Nasabah kurang memberikan waktu untuk usahanya.
d. Nasabah tidak jujur.
e. Nasabah serakah.
3. Faktor Eksternal
Akibat perubahan pada external environment diidentifikasi penyebab timbulnya kredit
bermasalah, seperti
perubahan-perubahan political
dan legal
environment, deregulasi sector real, financial dan ekonomi menimbulkan pengaruh yang merugikan kepada seseorang nasabah. Problem loan akan timbul
oleh external environment sebagai akibat gagalnya pengelola dengan tepat megantisipasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, seperti:
a. Kondisi perekonomian.
b. Perubahan-perubahan peraturan.
c. Bencana alam.
2.4.3. Pencegahan dan Penanganan Non Performing Loan
Pencegahan dan penanganan kredit bermasalah bermanfaat untuk mencegah kondisi yang lebih buruk dan meminimalkan potensi kerugian, Manurung 2004.
1. Pencegahan kredit bermasalah
Jika faktor-faktor eksternal dapat diprediksi dengan syarat tepat, maka kredit bermasalah dapat dicegah. Namun karena dalam dunai nyata manusia tidak
Universitas Sumatera Utara
37
mampu secara akurat memprediksi masa depan, maka yang dapat dilakukan adalah menurunkan persentase kemungkinan terjadinya kredit bermasalah.
Langkah yang dilakukan dalam pencegahan kredit bermasalah, sebagai berikut: a.
Penyempurnaan organisasi dan manajemen Mencakup penyederhanaan namun merupakan penguatan organisasi karena
mekanisme pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan efisien. Pemisahan antara pengelola dengan pemilik bank merupakan syarat mutlak
bagi peningkatan kualitas manajemen. b.
Peningkatan kualitas SDM Kualitas SDM yang paling perlu ditingkatkan terutama adalah SDM yang
banyak berkomunikasi dengan nasabah dalam rangka memonitor kredit. Peningkatan kualitas SDM juga sebaiknya diimbangi dengan peningkatan
gajibalas jasa dan kesejahteraan. c.
Strategi out sourcing Sebaiknya bank menggunakan sesedikit mungkin pegawai tetap yang tidak
langsung berkaitan dengan bisnis utamanya. Untuk itu bank dapat menggunakan tenaga-tenaga luar dengan sistem sewa atau kontrak. Dengan
demikian bank dapat menekan biaya tetap. 2.
Penanganan Kredit Bermasalah Ada cukup banyak langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menangani
kredit bermasalah.
Universitas Sumatera Utara
38
a. Konsultasi dan Bantuan Teknis
Konsultasi dan bantuan teknis dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan debitur dalam pengelolaan usaha, mencakup antara lain
pengelolaan penjualan, koleksi piutang, produksi, distribusi. b.
Penjadwalan Ulang Rescheduling Bank memberikan kelonggaran waktu pelunasan kredit dengan cara
menyusun ulang jadwal pelunasan. Penjadwalan kembali sebaiknya dilakukan untuk usaha-usaha yang masih mempunyai prospek, tetapi
menjadi tidak lancar karena faktor eksternal dan atau kesalahan manajemen yang diperkirakan masih dapat diperbaiki.
3. Rekondisi Reconditioning
Rekondisi dilakukan dengan cara mengubah syarat-syarat kredit dalam rangka meningkatkan kemampuan membayar kredit. Beberapa hal yang dapat
ditawarkan anatar lain adalah: a.
Kapitalisasi bunga, yaitu mengubah bunga menjadi utang pokok. b.
Penundaan pembayaran bunga sampai batas waktu tertentu. c.
Penurunan tingkat bunga. 4.
Restrukturisasi Restructing Restrukturisasi dapat dilakukan antara lain dengan:
a. Peninjauan kembali syarat-syarat kredit.
b. Pembatasan rencana ekspansi perusahaan yang disesuaikan dengan
kenyataan.
Universitas Sumatera Utara
39
c. Memperbaiki struktur pendanaan.
d. Menekan biaya-biaya tetap.
e. Penambahan modal.
f. Penambahan pinjaman.
5. Merjer Merger
Merjer merger dapat merupakan salah satu pilihan untuk menangani kredit bermasalah. Melalui merjer, debitur yang bermasalah digabung dengan
perusahaan yang lain dalam rangka menghasilkan sinerji. 6.
Penyitaan Jaminan Penyitaan jaminan dilakukan bila memang usaha debitur sudah tidak dapat
diselamatkan lagi. Penyitaan jaminana dilakukan melalui prosedur hukum.
2.5. Penelitian Terdahulu