Kewajiban yang Harus Ditaati oleh Pengemudi Kendaraan Bermotor Pengertian Kecelakaan Lalu-Lintas

Menurut PP No. 261985, wewenang pembinaan jalan dikelompokkan menjadi Jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan KabupatenKotamadya, Jalan Khusus. 1. Jalan Nasional termasuk jalan arteri primer, jalan kolektor primer, yang menghubungkan antara ibukota propinsi dan jalan lain yang mempunyai nilai yang strategis terhadap kepentingan nasional. 2. Jalan Propinsi termasuk jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten atau kotamadya dan jalan lain yang mempunyai kepentingan strategis terhadap kepentingan propinsi. 3. Jalan KabupatenKotamadya termasuk jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan propinsi, jalan lokal primer dan jalan lain yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan propinsi. 4. Jalan Khusus adalan jalan yang dibangun dan dipelihara oleh instansi atau perorangan untuk melayani kepentingan mereka masing-masing.

2.3 Kewajiban yang Harus Ditaati oleh Pengemudi Kendaraan Bermotor

Kewajiban yang harus ditaati oleh pengemudi kendaraan bermotor antara lain: 1. Pengemudi kendaraan bermotor yang terlibat peristiwa kecelakaan lalu-lintas wajib: a. menghentikan kendaraannya, b. menolong orang yang menjadi korban kecelakaan dan c. melaporkan kecelakaan tersebut kepada Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia terdekat. Universitas Sumatera Utara 2. Apabila pengemudi kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada no.1 oleh karena keadaan memaksa tidak dapat melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada no. 1 huruf a dan b, kepadanya tetap diwajibkan segera melaporkan diri kepada Pejabat Polisi Republik Indonesia terdekat. 3. Pengemudi kendaraan bermotor bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang atau pemilik barang atau pihak ketiga, yang timbul karena kelalaian atas kesalahan pengemudi dalam mengemudikan kendaraan bermotor, dikutip dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan Beserta Peraturan Pelaksananya PP No.41, 42, 43 dan 44 Tahun 1993 halaman 10-11.

2.4 Pengertian Kecelakaan Lalu-Lintas

Menurut buku Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan Beserta Peraturan Pelaksananya, PP Nomor 41, 42, 43 dan 44 Tahun 1993 dikutip dari halaman 174 pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tentang Prasarana Lalu-Lintas, kecelakaan lalu-lintas adalah : suatu peristiwa di jalan yang tidak ada sangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan atau pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban jiwa atau kerugian lainnya. Di dalam buku tersebut, korban kecelakaan lalu-lintas dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Korban meninggal Universitas Sumatera Utara Korban meninggal adalah korban yang sudah dipastikan meninggal sebagai akibat kecelakaan lalu-lintas dalam jangka waktu paling lama tiga hari setelah kecelakaan tersebut. 2. Korban luka berat Korban luka berat adalah korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau dirawat dalam jangka waktu lebih dari tiga puluh hari sejak terjadinya kecelakaan. 3. Korban luka ringan Korban luka ringan adalah korban yang tidak termasuk dalam pengertian korban meninggal dan korban luka berat.

2.5 Jenis dan Bentuk Kecelakaan