C
maks
= 4
3
= 75
, = 0,87
Dengan membandingkan harga C dengan harga C
maks
adalah sebagai berikut: Q =
C
maks
C x 100
Q = 87
, 20
, x 100
Q = 23 Berdasarkan ketentuan Davis 1971 Q antara 0,10 dan 0,29 derajat hubungan
kurang erat, maka dapat diketahui bahwa derajat hubungan antara jumlah kendaraan bermotor tarhadap kecelakaan lalu-lintas adalah kurang erat.
4.3 Hubungan Kecelakaan Lalu-Lintas dengan Panjang Jalan
Dalam hal ini kecelakaan dibagi dalam 4 jenis, yaitu : kecelakaan accident, korban meninggal, korban luka berat dan korban luka ringan. Sedangkan panjang jalan terdiri
dari: jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten atau kota. Dari pengumpulan data kecelakaan lalu-lintas dan panjang jalan di Tapanuli Utara dapat disusun tabelnya
sebagai berikut.
Tabel 4.3.1 Jumlah Kecelakaan Lalu-Lintas Menurut Panjang Jalan Tahun 2003-2007
Jumlah Kecelakaan Panjang
Jalan Kecelakaan Korban
Meninggal Korban
Luka Berat Korban
Luka Ringan Jumlah
Universitas Sumatera Utara
Jalan Negara 49
38 30
21 138
Jalan Provinsi 55
38 31
18 142
Jalan Kabupatenkota 70
41 44
28 183
Jumlah 174 117
105 67
463 Untuk mengetahui apakah ada hubungan kecelakaan lalu-lintas terhadap
panjang jalan, maka jumlah frekuensi yang diharapkan dari frekuensi yang diamati dapat ditentukan dengan rumus:
E
ij
= n
io
x n
oj
n
Dimana : E
ij
= Banyak data teoritis banyak gejala yang diharapkan terjadi n
io
= jumlah baris ke-i n
oj
= jumlah kolom ke-j n = total
jumlah data Dapat dicari jumlah frekuensi yang diharapkan dari jumlah frekuensi yang
diamati sebagai berikut : E
11
= 138 x 174 463 = 51,86
E
12
= 142 x 174 463 = 53,37
E
13
= 183 x 174 463 = 68,77
E
21
= 138 x 117 463 = 34,87
E
22
= 142 x 117 463 = 35,88
E
23
= 183 x 117 463= 46,25
E
31
= 138 x 105 463 = 31,30
E
32
= 142 x 105 463 = 32,20
Universitas Sumatera Utara
E
33
= 183 x 105 463 = 41,50
E
41
= 138 x 67 463 = 19,97
E
42
= 142 x 67 463 = 20,55
E
43
= 183 x 67 463 = 26,48
Dari koefisien di atas dapat dibentuk daftar kontingensi dari daftar dari daftar frekuensi yang diharapkan yang dapat dilihat pada tabel 4.3.2 di bawah ini:
Tabel 4.3.2 Daftar Kontingensi dari Daftar Frekuensi
Jumlah Kecelakaan Panjang
Jalan Kecelakaan Korban
Meninggal Korban
Luka Berat Korban
Luka Ringan Jumlah
Jalan Negara 51,86
34,87 31,30
19,97 138
Jalan Provinsi 53,37
35,88 32,20
20,55 142
Jalan Kabupatenkota
68,77 46,25
41,50 26,48 183
Jumlah 174 117
105 67
463
Kemudian kita dapat mencari harga pada tabel 4.2.3 di bawah ini:
x
2
Tabel 4.3.3 Penentuan Harga Chi-Kuadrat
No O
ij
E
ij
O
ij
- E
ij
O
ij
- E
ij 2
O
ij
- E
ij 2
E
ij
1 49 51,86
-2,86 8,1796
0,157724643 2 38
34,87 3,13
9,7969 0,280954976
3 30 31,3
-1,3 1,69
0,05399361 4 21
19,97 1,03
1,0609 0,053124687
Universitas Sumatera Utara
5 55 53,37
1,63 2,6569
0,049782649 6 38
35,88 2,12
4,4944 0,125261984
7 31 32,2
-1,2 1,44
0,044720497 8 18
20,55 -2,55
6,5025 0,316423358
9 70 68,77
1,23 1,5129
0,021999418 10 41
46,25 -5,25
27,5625 0,595945946
11 44 41,5
2,5 6,25
0,15060241 12 28
26,48 1,52
2,3104 0,087250755
Jumlah 1,937784934
Jadi dari tabel 4.3.3 diperoleh :
x
2
b j
i k
j ij
ij ij
E E
O
1 2
x
hitung 2
= 1,94
Dengan hipotesa sebagai berikut: Ho: Tidak ada hubungan antara panjang jalan terhadap kecelakaan lalu-lintas.
H
1
: Terdapat hubungan antara panjang jalan terhadap kecelakaan lalu-lintas. Kita bandingkan harga
x
2
yang terdapat di tabel dengan dk derajat kebebasan dari masalah yang diteliti yaitu:
dk = b-1k-1 = 3-14-1 = 6 dan α = 0,05 diperoleh:
x
tabel 2
= = 12,6
x
2 6
05 ,
Ternyata
x
hitung 2
x
tabel 2
yakni 1,94 12,6
Universitas Sumatera Utara
Jadi Ho diterima maka H
1
ditolak, artinya tidak ada hubungan antara panjang jalan terhadap kecelakaan lalu-lintas.
Untuk mengetahui derajat hubungan antara panjang jalan terhadap jumlah kecelakaan lalu-lintas maka ditentukan kontingensi C derajat hubungan sebagai
berikut:
C =
N
x x
hitung hitung
2 2
C =
463 94
, 1
94 ,
1
C =
94 ,
464 94
, 1
C =
004 ,
C = 0,065 C
maks
= m
m 1
C
maks
= 4
1 3
C
maks
= 4
2
= 50
, = 0,71
Dengan membandingkan harga C dengan harga C
maks
adalah sebagai berikut: Q =
C
maks
C x 100
Q = 71
, 065
, x 100
Universitas Sumatera Utara
Q = 92 Berdasarkan ketentuan Davis 1971 Q
≥ 0,92 derajat hubungan sangat erat, maka dapat diketahui bahwa derajat hubungan antara panjang jalan terhadap
kecelakaan lalu-lintas adalah sangat erat.
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
Universitas Sumatera Utara
5.1 Pengertian