4.2 Hubungan Kecelakaan Lalu-Lintas dengan Jumlah Kendaraan Bermotor
Dalam hal ini kecelakaan dibagi dalam 4 jenis, yaitu : kecelakaan accident, korban meninggal, korban luka berat dan korban luka ringan. Sedangkan kendaraan bermotor
terdiri dari: mobil penumpang, mobil bus, mobil gerobak dan sepeda motor. Dari pengumpulan data kecelakaan lalu-lintas dan kendaraan bermotor di Tapanuli Utara
dapat disusun tabelnya sebagai berikut:
Tabel 4.2.1 Jumlah Kecelakaan Lalu-Lintas Menurut Kendaraan Bermotor Tahun 2003-2007
Jumlah Kecelakaan Kendaraan
Bermotor Kecelakaan Korban
Meninggal Korban
Luka Berat Korban
Luka Ringan Jumlah
Mobil Penumpang 30
27 18
14 89
Mobil Bus 36
27 21
8 92
Mobil Gerobak 51
29 23
31 134
Sepeda Motor 57
34 43
14 148
Jumlah 174 117
105 67
463
Untuk mengetahui apakah ada hubungan kecelakaan lalu-lintas terhadap jumlah kendaraan bermotor, maka jumlah frekuensi yang diharapkan dari frekuensi
yang diamati dapat ditentukan dengan rumus:
E
ij
= n
io
x n
oj
n
Dimana :
Universitas Sumatera Utara
E
ij
= Banyak data teoritis banyak gejala yang diharapkan terjadi n
io
= jumlah baris ke-i n
oj
= jumlah kolom ke-j n = total
jumlah data Dapat dicari jumlah frekuensi yang diharapkan dari jumlah frekuensi yang
diamati sebagai berikut : E
11
= 89 x 174 463 = 33,45
E
12
= 92 x 174 463 = 34,57
E
13
= 134 x 174 463 = 50,36
E
14
= 148 x 174 463 = 55,62
E
21
= 89 x 117 463 = 22,49
E
22
= 92 x 117 463 = 23,25
E
23
= 134 x 117 463= 33,86
E
24
= 148 x 117 463 = 37,40
E
31
= 89 x 105 463 = 20,18
E
32
= 92 x 105 463 = 20,86
E
33
= 134 x 105 463 = 30,39
E
34
= 148 x 105 463 = 33,56
E
41
= 89 x 67 463 = 12,88
E
42
= 92 x 67 463 = 13,31
E
43
= 134 x 67 463 = 19,39
Universitas Sumatera Utara
E
44
= 148 x 67 463 = 21,42
Dari koefisien di atas dapat dibentuk daftar kontingensi dari daftar dari daftar frekuensi yang diharapkan yang dapat dilihat pada tabel 4.2.2 di bawah ini:
Tabel 4.2.2 Daftar Kontingensi dari Daftar Frekuensi
Jumlah Kecelakaan Kendaraan
Bermotor Kecelakaan Korban
Meninggal Korban
Luka Berat Korban
Luka Ringan Jumlah
Mobil Penumpang 33,45
22,49 20,18
12,88 89
Mobil Bus 34,57
23,25 20,86
13,31 92
Mobil Gerobak 50,36
33,86 30,39
19,39 134
Sepeda Motor 55,62
37,40 33,56
21,42 148
Jumlah 174 117
105 67
463
Kemudian kita dapat mencari harga pada tabel 4.2.3 di bawah ini:
x
2
Tabel 4.2.3 Penentuan Harga Chi-Kuadrat
No O
ij
E
ij
O
ij
- E
ij
O
ij
- E
ij 2
O
ij
- E
ij 2
E
ij
1 30 33,45
-3,45 11,9025
0,355829596 2
27 22,49 4,51
20,3401 0,904406403
3 18 20,18
-2,18 4,7524
0,235500496 4
14 12,88 1,12
1,2544 0,097391304
Universitas Sumatera Utara
5 36 34,57
1,43 2,0449
0,059152444 6
27 23,25 3,75
14,0625 0,60483871
7 21 20,86
0,14 0,0196
0,000939597 8
8 13,31 -5,31
28,1961 2,118414726
9 51 50,36
0,64 0,4096
0,008133439 10
29 33,86 -4,86
23,6196 0,69756645
11 23 30,39
-7,39 54,6121
1,79704179 12
31 19,39 11,61
134,7921 6,951629706
13 57 55,62
1,38 1,9044
0,034239482 14
34 37,4 -3,4
11,56 0,309090909
15 43 33,56
9,44 89,1136
2,655351609 16
14 21,42 -7,42
55,0564 2,570326797
Jumlah 19,39985346
Jadi dari tabel 4.2.3 diperoleh :
x
2
b j
i k
j ij
ij ij
E E
O
1 2
x
hitung 2
= 19,40 Dengan hipotesa sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan antara jumlah kendaraan bermotor terhadap kecelakaan lalu- lintas.
Universitas Sumatera Utara
H
1
: Terdapat hubungan antara jumlah kendaraan bermotor terhadap kecelakaan lalu- lintas.
Kita bandingkan harga
x
2
yang terdapat di tabel dengan dk derajat kebebasan dari masalah yang diteliti yaitu:
dk = b-1k-1 = 4-14-1 = 9 dan α = 0,05 diperoleh:
x
tabel 2
= = 16,9
x
2 9
05 ,
Ternyata
x
hitung 2
x
tabel 2
yakni 19,40 16,9 Jadi Ho ditolak maka H
1
diterima, artinya terdapat hubungan antara jumlah kendaraan bermotor terhadap kecelakaan lalu-lintas.
Untuk mengetahui derajat hubungan antara kendaraan bermotor terhadap jumlah kecelakaan lalu-lintas maka ditentukan kontingensi C derajat hubungan
sebagai berikut:
C =
N
x x
hitung hitung
2 2
C =
463 40
, 19
40 ,
19
C =
39 ,
480 40
, 19
C = 040
, C = 0,20
C
maks
= m
m 1
C
maks
= 4
1 4
Universitas Sumatera Utara
C
maks
= 4
3
= 75
, = 0,87
Dengan membandingkan harga C dengan harga C
maks
adalah sebagai berikut: Q =
C
maks
C x 100
Q = 87
, 20
, x 100
Q = 23 Berdasarkan ketentuan Davis 1971 Q antara 0,10 dan 0,29 derajat hubungan
kurang erat, maka dapat diketahui bahwa derajat hubungan antara jumlah kendaraan bermotor tarhadap kecelakaan lalu-lintas adalah kurang erat.
4.3 Hubungan Kecelakaan Lalu-Lintas dengan Panjang Jalan