Korban meninggal adalah korban yang sudah dipastikan meninggal sebagai
akibat kecelakaan lalu-lintas dalam jangka waktu paling lama tiga hari setelah kecelakaan tersebut.
2. Korban luka berat
Korban luka berat adalah korban yang karena luka-lukanya menderita cacat
tetap atau dirawat dalam jangka waktu lebih dari tiga puluh hari sejak terjadinya kecelakaan.
3. Korban luka ringan
Korban luka ringan adalah korban yang tidak termasuk dalam pengertian
korban meninggal dan korban luka berat.
2.5 Jenis dan Bentuk Kecelakaan
Kecelakaan lalu-lintas dapat digolongkan atas tiga jenis menurut akibat dari kecelakaan tersebut, yaitu:
1. Kecelakaan dengan korban meninggal
2. Kecelakaan dengan korban luka-luka
3. Kecelakaan dengan kerugian dan kerusakan kendaraan
Sedangkan pelanggaran antara kendaraan bermotor dapat diklasifikasikan menurut bentuk kejadian kecelakaannya, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Tabrakan depan, yaitu dua kendaraan yang tabrakan dengan berlawanan
arah. 2.
Tabrakan sudut atau samping, yaitu tabrakan antara dua kendaraan yang
bergerak dalam dua arah yang berbeda dan bukan berlawanan. 3.
Tabrakan depan belakang, tabrakan yang terjadi pada dua buah kendaraan
yang sedang berjalan pada arah yang sama. 4.
Tabrakan sisi, yaitu sebuah kendaraan yang dilanggar oleh kendaraan lain
dari samping pada waktu berjalan di jalan yang sama atau berlawanan, biasanya terjadi pada jalur yang berbeda.
5. Tabrakan belakang, kendaraan yang mundur sehingga menabrak kendaraan
yang ada di belakangnya.
2.6 Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu-Lintas
Pada umumnya kecelakaan lalu-lintas diakibatkan oleh kombinasi beberapa faktor pendukung antara lain, yaitu:
1. Pelanggaran atau tindakan yang berbahaya oleh pengemudi.
2. Karena pejalan kaki menyeberang jalan tidak hati-hati.
3. Kesalahan kendaraan tanpa rem yang baik, tanpa lampu penerangan, tanpa
lampu tanda berbahaya. 4.
Kesalahan jalan melewati jalur lawan. 5.
Karena cuaca buruk hujan, kabut, jalan licin.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa kecelakaan lalu-lintas merupakan wujud kegagalan dalam interaksi perjalanan dari pengemudi, pejalan kaki, kendaraan, jalan
dan cuaca.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
LANDASAN TEORI
3.1 Statistik Nonparametrik
Tes statistik nonparametrik adalah tes yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel penelitiannya.
Oleh karena itu observasi-observasi independent dan variabel yang diteliti pada dasarnya memiliki kontinuitas. Uji metode nonparametrik adalah prosedur pengujian
hipotesa yang tidak mengasumsikan pengetahuan apapun mengenai sebaran populasi yang mendasarinya kecuali selama itu kontinu.
Dalam kegiatan penelitian, biasanya lebih banyak digunakan analisis statistik parametrik dari pada statistik nonparametrik. Statistik parametrik digunakan jika kita
telah mengetahui model matematis dari distribusi populasi suatu data yang akan dianalisis. Jika kita tidak mengetahui suatu model distribusi populasi dari suatu data
dan jumlah data relatif kecil atau asumsi kenormalan tidak selalu dapat dijamin penuh, maka kita harus menggunakan statistik nonparametrik statistik bebas distribusi.
Statistik nonparametrik memiliki keunggulan atau kelebihan yaitu kebanyakan prosedur nonparametrik memerlukan asumsi dalam jumlah yang minimal maka
kemungkinan untuk beberapa prosedur nonparametrik perhitungan-perhitungan dapat
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan cepat dan mudah, terutama bila terpaksa dilakukan secara manual. Jadi penggunaan prosedur-prosedur ini menghemat waktu yang diperlukan untuk
perhitungan dan ini merupakan bahan pertimbangan bila hasil penyajian harus segera tersaji atau bila mesin hitung berkemampuan tinggi tidak tersedia. Para peneliti yang
memiliki dasar matematik dan statistik yang minim, biasanya mudah memahami konsep dan metode prosedur nonparametrik. Prosedur-prosedur nonparametrik boleh
diterapkan bila data telah diukur dengan menggunakan skala pengukuran.
Sedangkan kelemahan dari statistik nonparametrik adalah karena perhitungan- perhitungan yang dibutuhkan untuk kebanyakan prosedur nonparametrik cepat dan
sederhana, prosedur ini kadang-kadang digunakan untuk kasus-kasus yang lebih tepat bila ditangani prosedur-prosedur nonparametrik sehingga cara seperti ini sering
menyebabkan pemborosan informasi. Kendatipun prosedur nonparametrik terkenal karena prinsip perhitungan yang sederhana, pekerjaan hitung-menghitung selalu
membutuhkan banyak tenaga dan akan menimbulkan kejenuhan.
Dalam implementasi, penggunaan prosedur yang tepat merupakan tujuan dari peneliti. Beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penggunaan
statistik nonparametrik adalah:
1. Hipotesis yang diuji tidak melibatkan populasi
2. Skala yang digunakan lebih lemah dari skala prosedur parametrik
3. Asumsi-asumsi parametrik tidak terpenuhi
Universitas Sumatera Utara
3.2 Hipotesa