80
bekerja.  Apabila  mereka  tidak  bekerja  konsekuensinya  adalah  mereka  tidak  dapat memenuhi  kebutuhan  dengan  baik,  kondisi  seperti  ini  membawa  dampak  bagi
terciptanya dan membengkaknya jumlah kemiskinan yang ada. Berikut data tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten tahun 2009-2012 :
Tabel 4.4 Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka TPT Provinsi Banten Tahun 2009-2012
Kabupaten  Kota 2009
2010 2011
2012 kab.Pandegelang
10,98 11,34
11,32 9,3
kab.lebak 13,42
13,35 12,1
9,07 kab.tanggerang
15,86 14,01
14,42 11,46
kab.serang 14,45
16,19 13,29
12,96 kota tanggerang
15,57 14,09
12,89 8,31
kota cilegon 18,26
19,84 13,14
11,31 kota serang
17,55 17,11
13,84 10,8
kota tanggerang seelatan 8,17
8,22 11,98
8,07
Sumber : BPS Banten Pada tabel 4.4 diatas menunjukan persentase tingkat pengangguran terbuka di
Provinsi  Banten  dari  tahun  ke  tahun  mengalami  penurunan  disetiap  derahnya  tapi tidak  di  daerah  kota  tanggerang  selatan  persentasenya  terus  meningkat  pada  tahun
2009  sampai  2011  dan  kembali  turun  pada  tahun  2012.  Hal  ini  mungkin  terjadi  di karenakan kota tanggerang selatan yang baru pemekaran di Provinsi Banten.
B. Analisis dan Pembahasan 1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut  Shochrul  R.  Ajija  2011:42,  uji  normalitas  hanya  digunakan  jika  jumlah observasi adalah kurang dari 30, untuk mengetahui apakah error term mendekati distribusi
normal. Jika  jumlah observasi  lebih  dari  30,  maka  tidak  perlu  dilakukan  uji  normalitas.
81
Sebab,  distribusi sampling  error  term telah  mendekati  normal.  Namun  agar  lebih  jelas dapat diuji dengan Jarque Bera, dari uji tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar 4.1 Histogram Normaliti
Uji normalitas dilihat dengan cara membandingkan nilai probability dan nilai Jarque Bera dengan α 0,05. Jika nilai α 0,05 lebih kecil dari nilai Jarque Bera dan probability
berarti data terdistribusi normal dan, jika nilai α 0,05 lebih besar dari nilai Jarque Bera berari data tidak terdistribusi nomal.
Dilihat dari gambar 4.1, nilai α 0,05 lebih kecil dari nilai jarque bera dan probability. Ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut  Shochrul  dkk  2011:35,  multikolinearitas  berarti  adanya  hubungan  linier yang sempurna  atau  pasti,  diantara  beberapa  atau  semua  variabel  yang  menjelaskan  dari
model  regresi.  Ada  atau  tidaknya  multikolinearitas  dapat  diketahui  atau  dilihat  dari koefisien  korelasi  masing-masing  variabel  bebas.  Jika  koefisien  korelasi  masing-masing
variabel bebas lebih besar dari 0,8 maka terjadi multikolinearitas.
1 2
3 4
5 6
7 8
-6 -5
-4 -3
-2 -1
1 2
3 4
S eries : S tandardiz ed R es iduals S am ple 2009 2012
O bs ervations 32 Mean
6.33e-15 Median
0.231230 Maxim um
3.869548 Minim um
-5.235001 S td. D ev.
2.537071 S kew nes s
-0.603021 K urtos is
2.532894 Jarque-B era
2.230299 P robability
0.327866
82
Tabel.4.5 Corelation Matrix
PDRB Pendidikan Pengangguran
PDRB 1
0.782549 0.167799
Pendidikan 0.782549
1 0.208447
Pengangguran 0.167799 0.208447
1
Dilihat  dari  tabel  4.5,  dimana  nilai correlation  matrix tidak  lebih  dari  0,8  yang  berarti tidak terdapat gejala multikolinearitas.
c. Uji Heterokedastisitas