44
B. Penelitan Terdahulu
1. Penelitian terdahulu yang berjudul “Analisis Pengaruh PDRB, Pendidikan, dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah” yang di lakukan oleh
Van Indra Wiguna 2013. Dalam penelitian ini Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda Ordinary Least Squares Regression
Analysis dengan menggunakan panel data melalui pendekatan efek tetap Fixed Effect Model dan hasil penelitian ini menunjukan 1 Variabel PDRB mempunyai
pengaruh negatif dan signifikan mempengaruhi kemiskinan. Hal ini dikarenakan bahwa peningkatan PDRB yang terjadi di Jawa Tengah diikuti oleh penurunan
kemiskinan di Jawa Tengah. 2 Variabel Pendidikan melek huruf mempunyai pengaruh negatif dan signifikan mempengaruhi kemiskinan. Hal ini dikarenakan
bahwa peningkatan angka melek huruf di Jawa Tengah diikuti penurunan kemiskinan. 3 Variabel Pengangguran mempunyai pengaruh positif dan signifikan
mempengaruhi kemiskinan. Hal ini dikarenakan bahwa peningkatan pengangguran di Jawa Tengah diikuti peningkatan kemiskinan.
2. Lalu penelitian yang kedua yang berjudul “Analisis pengaruh jumlah penduduk, PDRB, IPM, Pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di kabupatenkota di Jawa
Tengah” yang di lakukan oleh Whisnu adi saputra dan Drs.Y Bagio Mudakir,MSP 2011. Model regresi yang digunakan adalah Ordinary Least Squares Regression
Analysis dengan menggunakan data panel dengan pendekatan efek tetap . Penelitian ini juga menggunakan metode dummy yaitu tahun sebagai salah satu variabel .
Penggunaan tahun boneka dalam penelitian ini adalah untuk melihat variasi dalam tingkat kemiskinan dari waktu ke waktu di Jawa Tengah. Dan hasil nya menunjukan
1 Variabel jumlah penduduk mempunyai tanda positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. 2 Variabel Pertumbuhan Domestik Regional Bruto PDRB
45
mempunyai tanda negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. 3 Variabel Indeks Pembangunan Manusia IPM mempunyai tanda negatif dansignifikan
terhadap tingkat kemiskinan. 4 Variabel pengangguran mempunyai tanda negatif dan tidak signifikan terhadaptingkat kemiskinan.
3. Hermanto Siregar dan Dwi Wahyuniarti 2008 dengan judul “Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin”. Tujuan
tulisan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis dampak pertumbuhan ekonomi terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia. Metode analisis deskriptif
dan ekonomertika menggunakan data panel. Hasil penelitian menunjukkan kurangnya kualitas pertumbuhan ekonomi dicerminkan oleh angka kemiskinan yang
relatif persiten di atas 20 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Jumlah penduduk miskin akibat krisis ekonomi belum berhasil dikurangi bahkan cenderung
meningkat. Penyebaran penduduk miskin terpusat di Pulau Jawa dan Sumatera, terutama di pedesaan dengan pertanian sebagai sumber utama pendapatan.
Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap penurunan jumlah penduduk miskin walaupun dengan magnitude yang relatif kecil, seperti inflasi, populasi
penduduk, share sektor pertanian, dan sektor industri. Namun variabel yang signifikan dan relatif besar pengaruhnya terhadap penurunan jumlah penduduk
miskin adalah sektor pendidikan. 4. Fitri amalia 2012 dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh Pendidikan,
Pengangguran, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kawasan Timur Indonesia KIT peeriode 2001-2010. Tujuan penulisan ini adalah mengetahui
pengaruh pendidikan, penganguran dan inflasi terhadap tingkat kemiskinan di kawasaan Indonesia timur. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data
panel. Dan hasil penelitian ini menunjukan variabel
pengangguran tidak
46
mempengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia Timur. Sedangkan dua variabel lainnya, yaitu pendidikan dan inflasi berpengaruh signifikan dengan tingkat
kepercayaan 95 dari tingkat kemiskinan. Berdasarkan uji statistik F, menunjukkan semua variabel independen pendidikan, pengangguran dan inflasi secara simultan
tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia Timur pada tingkat kepercayaan 95.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Deny Tisna Amijaya 2008 dengan judul “Pengaruh ketidakmerataan distribusi pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran
terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 2003-2004”. Tujuan tulisan ini meneliti tentang pengaruh ketidakmerataan distribusi pendapatan, pertumbuhan
ekonomi, dan pengangguran terhadap kemiskinan di Indonesia, dalam hal ini untuk seluruh Provinsi di Indonesia dari tahun 2003 – 2004. Analisis yang dilakukan
adalah analisis Deskriptif dan ekonometrika dengan menggunakan metode Panel Data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ketidakmerataan
distribusi pendapatan berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan, variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan, sedangkan
variabel pengangguran berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan. 6. Agrawal 2008, dalam jurnal yang berjudul “Enonomic Growth and Poverty
Reduction: Evidence from Kazakhtan”, melakukan penelitiannya untuk menguji hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Penelitian ini
menggunakan metode panel data untuk setiap propinsi di Kazakhtan selama periode 2000-2002 dengan fixed effect model FEM. Hasil dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa ketika terjadi pertumbuhan ekonomi, yang diikuti dengan peningkatan jumlah tenaga kerja dan tingginya tingkat upah riil, berpengaruh secara
signifikan terhadap pengurangan kemiskinan. Ketimpangan yang menurun tajam
47
selama periode pertumbuhan tinggi 1998-2003 juga memiliki pengaruh terhadap pengurangan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang negatf
dengan kemiskinan, sedangkan ketimpangan memiliki hubungan yang positif dengan kemiskinan. Ketika kemiskinan di Kazakhstan menurun sejalan dengan
tingkat pertumbuhan GDP per kapita yang meningkat, hal ini juga diikuti dengan penurunan ketimpangan.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Jhon O.Aiyedogbon, Phd 2012 dengan judul “Poverty and youth Unemployment in Nigeria, 1987-2011”, Dalam penelitian ini
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda
Ordinary Least Squares Regression.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pengangguran, pertanian dan jasa terhadap PDB riil serta populasi memiliki
pengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan di Nigeria dan sektor pertanian secara statistik tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Di sisi lain, kontribusi sektor
manufaktur terhadap PDB riil dan tingkat inflasi menunjukkan hubungan negatif terhadap tingkat kemiskinan di Nigeria dan sektor manufaktur secara statistik
signifikan terhadap tingkat kemiskinan
48
Dari beberapa penelitian terdahulu jurnal dapat disajikan secara sistematis dalam tabel berikut :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
NO Peneliti
Tahun Judul
Penelitian Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1
Van Indra Wiguna
2013 Analisis
Pengaruh PDRB,
Pendidikan, dan Pengangguran
terhadap Kemiskinan di
Provinsi Jawa Tengah Tahun
2005-2010 Ordinary Least
Squares Regression
Analysis OLS dan Panel data
1 Variabel PDRB mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan mempengaruhi
kemiskinan 2 Variabel Pendidikan
melek huruf mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan mempengaruhi
kemiskinan. 3 Variabel
Pengangguran mempunyai pengaruh
positif dan signifikan mempengaruhi
kemiskinan.
2
Whisnu adi saputra dan
Drs.Y Bagio Mudakir,MSP
2011 Analisis
pengaruh jumlah penduduk,
PDRB, IPM, Pengangguran
terhadap tingkat kemiskinan di
kabupatenkota di Jawa Tengah
Ordinary Least Squares
Regression Analysis OLS
dan Panel data 1 Variabel jumlah
penduduk mempunyai tanda positif dan
signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
2 Variabel Pertumbuhan
Domestik Regional Bruto PDRB
mempunyai tanda negatif dan signifikan
terhadap tingkat
49 kemiskinan. 3
Variabel Indeks Pembangunan
Manusia IPM mempunyai tanda
negatif dansignifikan terhadap tingkat
kemiskinan. 4 Variabel
pengangguran mempunyai tanda
negatif dan tidak signifikan
terhadaptingkat kemiskinan.
3 Hermanto
Siregar dan Dwi
Wahyuniarti 2008
Dampak Pertumbuhan
Ekonomi Terhadap
Penurunan Jumlah
Penduduk Miskin
Data panel kurangnya kualitas
pertumbuhan ekonomi dicerminkan oleh
angka kemiskinan yang relatif persiten di
atas 20 persen dalam kurun waktu sepuluh
tahun terakhir. Jumlah penduduk miskin
akibat krisis ekonomi belum berhasil
dikurangi bahkan cenderung meningkat.
Penyebaran penduduk miskin terpusat di
Pulau Jawa dan Sumatera, terutama di
pedesaan dengan pertanian sebagai
sumber utama pendapatan.
50 Pertumbuhan ekonomi
berpengaruh signifikan terhadap
penurunan jumlah penduduk miskin
walaupun dengan magnitude yang relatif
kecil, seperti inflasi, populasi penduduk,
share sektor pertanian, dan sektor industri.
Namun variabel yang signifikan dan relatif
besar pengaruhnya terhadap penurunan
jumlah penduduk miskin adalah sektor
pendidikan
4 Fitri amalia
2012 Pengaruh
Pendidikan, Pengangguran,
Dan Inflasi Terhadap
Tingkat Kemiskinan Di
Kawasan Timur Indonesia KTI
peeriode 2001- 2010
Data panel variabel pengangguran
tidak mempengaruhi tingkat kemiskinan di
Indonesia Timur. Sedangkan dua
variabel lainnya, yaitu pendidikan dan inflasi
berpengaruh signifikan dengan
tingkat kepercayaan 95 dari tingkat
kemiskinan. Berdasarkan uji
statistik F, menunjukkan semua
variabel independen pendidikan,
pengangguran dan
51 inflasi secara
simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat kemiskinan di
Indonesia Timur pada tingkat kepercayaan
95.
5 Deny Tisna
Amijaya 2008
Pengaruh ketidakmerataan
distribusi pendapatan,
pertumbuhan ekonomi, dan
pengangguran terhadap tingkat
kemiskinan di Indonesia tahun
2003-2004 Data Panel
variabel ketidakmerataan
distribusi pendapatan berpengaruh positif
terhadap tingkat kemiskinan, variabel
pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif
terhadap tingkat kemiskinan,
sedangkan variabel pengangguran
berpengaruh positif terhadap tingkat
kemiskinan.
6
Agrawal 2008
Enonomic Growth and
Poverty Reduction:
Evidence from Kazakhtan
Data panel ketika terjadi
pertumbuhan ekonomi, yang diikuti
dengan peningkatan jumlah tenaga kerja
dan tingginya tingkat upah riil, berpengaruh
secara signifikan terhadap pengurangan
kemiskinan. Ketimpangan yang
menurun tajam selama periode pertumbuhan
52 tinggi 1998-2003
juga memiliki pengaruh terhadap
pengurangan kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan
yang negatf dengan kemiskinan,
sedangkan ketimpangan memiliki
hubungan yang positif dengan kemiskinan.
Ketika kemiskinan di Kazakhstan menurun
sejalan dengan tingkat pertumbuhan GDP per
kapita yang meningkat, hal ini
juga diikuti dengan penurunan
ketimpangan.
7 Jhon
O.Aiyedogbon, Phd
2012 Poverty and
youth Unemployment
in Nigeria, 1987-2011
Ordinary Least Squares
Regression OLS kontribusi
pengangguran, pertanian dan jasa
terhadap PDB riil serta populasi
memiliki pengaruh positif terhadap
tingkat kemiskinan di Nigeria dan sektor
pertanian secara statistik tidak
signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Di
sisi lain, kontribusi
53 sektor manufaktur
terhadap PDB riil dan tingkat inflasi
menunjukkan hubungan negatif
terhadap tingkat kemiskinan di Nigeria
dan sektor manufaktur secara statistik
signifikan terhadap tingkat kemiskinan
54
C. Kerangka Pemikiran