ibu yulia kasubig PUG ini sangat penting. Dimana dengan di bentukan usaha-usaha kecil rumahan bagi ibu-ibu rumah tangga bisa membantu peningkatan ekonomi bagi
masyarakat Kota Lhokseumawe dan memberikan obatan-obatan atau posyandu gratis bagi kesehatan ibu dan anak supaya agar menurunnya penyakit kurang gizi bagi anak-
anak Kota Lhokseumawe khususnya di daerah perdesaangampong di kawasan Kota Lhokseumawe.
40
3.3 Kendala dalam Program Pengarusutamaan Gender
Perencanaan dan penyusunan anggaran tahunan adalah proses yang sangat penting untuk diintervensi karena pada tahap inilah sumber daya dimulai dan dibagi-
bagikan kepada siapa dan seberapa banyak. Proses perencanaan dan penyusunan pembangunan selama ini memadu prinsip bottom-up dari bawah ke atas dan top-
dwon dari atas ke bawah. Dimana dalam proses perencanaan dan penganggaran pembangunan selama ini memadu prinsip bottom-up dan top-up. Dalam proses
bottom-up, partisipasi perempuan dan laki-laki sangat krusial untuk meyuarakan kebutuhan dan prioritas mereka. Selama ini, keterlibatan perempuan dalam forum ini
masih sangat jauh dibandingkan keterlibatan laki-laki. Kalaupun perempuan ada dalam forum tersebut,mereka tidak diberi kesempatan untuk berpendapat atau lebih
banyak diam. Rendahnya keterlibatan ini karena informasi mengenai forum tersebut
40
Hasil wawancara 1
tidak sampai kepada mereka atau ada asumsi bahwa forum ini merupakan forum laki- laki.
Sementara intervensi terhadap proses top-dwon dapat dilakukan melalui pendampingan kepada sektor atau satuan kerja pemerintah daerah SKPD dalam
menyusun rencana kerja anggaran RKA mereka. Dibeberapa daerah diuji coba implementasi pengarusutamaan gender, dimana keinginan untuk mencoba
menerapkan analisa gender didalam perencanaan sudah cukup kuat, baik dikalangan bapeda maupun disektor lain karena mereka sadar bahwa analisa ini akan
mempertajam target atau sasaran dari kegiatan dan program mereka. Idealnya intervensi dapat dilakukan pada tahap perumusan kegiatan dan penentuan sasaran
kegiatan. Dimana didalam banyak kasus atau program-program SKPD sudah sangat baku, yang artinya dilakukan secara rutin dari tahun serta mengikuti pedoman dari
sektor ditingkat nasional atau ketentuan dari departemen dalam negeri. Dalam konsep dan strategi dalam pengarusutamaan gender ini yang sering dipahami sebagai
program atau kegiatan, maka untuk menjalankan program pengarusutamaan gender ini memerlukan anggaran khusus. Dimana wilayah yang telah diturunkan dalam
inpres nomor 9 tahun 2000 yang disalurkan mulai dari provinsi dan daerah-daerah kabupaten atau kota yang APBD nya bisa terpenuhi degan baik. Dalam tuntutan
alokasi program pengarusutamaan gender ini sulit terpenuhi. Padahal sebenarnya tidak perlu menciptakan program atau kegiatan baru pun sudah cukup melakukan
intervensi pada penyusunan kegiatan yang sudah ada.
41
41
Jurnal perempuan 50 pengarusutamaan gender. Jakarta: YAYASAN JURNAL PEREMPUAN.hal 29-30
Kendala yang di dapat selama di lapangan ialah di Kota Lhokseumawe belum terbentuknya perda atau qanun yang
telah di tetapkan pada peraturan gubernur Aceh. Di bandingkan di daerah-daerah Aceh khususnya daerah Banda Aceh dan Sabang yang sudah terbentuk peraturan
daerah atau qanun tentang pengarusutamaan gender. Bahkan di daerah Banda Aceh sendiri kesetaraan laki-laki dan perempuan sudah dilibatkan dalam bentuk
pembangunan,politik maupun sosial budaya. Walikota banda aceh sendiri ibu illiza saaduddin djamal membuat rumah gender dimana untuk meningkatkan partisipasi
perempuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Dimana pasca tsunami di aceh, kota banda aceh banyak perkembangan dalam segi pembangunan. Sedangkan di
Kota Lhokseumawe sendiri pengarusutamaan gender tersebut masih mengikuti peraturan Gubenur Aceh dalam di jalankan masih tahap sosialisasi dari dinas-dinas
pemberdayaan perempuan saja. Dimana di kota lhokseumawe anggaran untuk pengarusutamaan gender belum di khususkan secara langsung untuk gendernya dan
program pengarusutamaan gender tersebut masih dalam tahap sosialisasi di Kota Lhokseumawe dengan anggaran yang di susun melalui RPJMD Kota Lhokseumawe.
Anggaran yang ada untuk gender tersebut hanya pada dinas-dinas terkait saja. Seperti di dinas pemberdayaan perempuan yang lebih di utamakan di bidang ekonomi
perempuan dan kesehatan ibu dan anak khususnya di Kota Lhokseumawe.
Di pemerintah kota Lhokseumawe pada dinas pemberdayaan perempuan untuk anggaran di pemerintah Kota lhokseumawe dana yang dikeluarkan cukup dan
sesuai dengan program yang di bentuk dalam pengarustamaan gender di Kota Lhokseumawe, mulai dari kesehatan ibu dan anak, pemberdayaan perempuan,
pendidikan. Sehingga memperoleh alokasi dana yang cukup di kota Lhokseumawe. Dari kebijakan anggaran dengan program yang diajukan oleh dinas pemberdayaan
perempuan banyak yang sesuai dan terpenuhi oleh pemerintah Kota Lhokseumawe. Walaupun ada beberapa kegiatan yang tidak terpenuhi. Mislakan ada kekurangan
dalam anggaran dari program-program pengarusutamaan gender pihak dinas pemberdayaan perempuan di ajukan lagi program yang kurang tersebut pada tahun
yang akan datang.
42
42
Hasil wawancara 1
Didalam program yang dibuat oleh pemerintah Kota Lhokseumawe sudah mempengaruhi, dimana adanya pertanggung jawaban dari
Walikota Lhokseumawe Suadi yahya untuk lebih dikembangkan program pengarustamaan gender. Dilihat berapa persen program yang berhasil diajukan oleh
pihak dinas pemberdayaan perempuan tersebut yang terkait dalam pengarusutamaan gender tersebut dan anggaran yang dibutuhkan oleh kegiatan antara laki-laki dan
perempuan. Tetapi dalam anggaran untuk gender tidak ada, namum anggaran tersebut di berikan oleh pemerintah kota Lhokseumawe dalam mengajukan program ke pihak
DPRK yang sudah di sahkan anggarannya. Sesuai anggaran setelah itu di buat pansus. Namun apabila dalam sebuah program tersebut tidak di jalankan dengan baik akan
mendapatkan sanksi dari pemerintah kota lhokseumawe sendiri dalam program- program yang terkait dalam pengarusutamaan gender.
43
Dalam manfaat sumber daya yang dijalankan di Kota Lhokseumawe menurut lembaga swadaya masyarakat seperti
di bidang ekonomi,usaha UKM sendiri belum sepenuhnya terpenuhi bagi ibu-ibu rumah tangga, dimana kita lihat pada Negara-negara berkembang lainnya, Industri
yang diberikan oleh pemerintah dinegara luar itu sangat baik untuk dan bisa mensejahterakan masyakarat. Di bandingkan dengan Aceh khususnya Kota
Lhokseumawe sendiri belum bisa memenuhi syarat yang baik untuk bisa memajukan industuri-industri rumah yang baik.
44
3.4 Analisis Politik Anggaran Berbasis Pengarusutamaan Gender