1.6 Kerangka Teori
1.6.1 Teori Politik Anggaran
Keterpihakan anggaran pendapatan dan belanja daerah kepada masyarakat bisa di wujudkan melalui fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasi. Anggaran yang
mempunyai keterpihakan kepada masyarakat supaya terlepas dari kemiskinan secara global merupaka hasil kesepakatan Millenium Development Goals MDGs.
Anggaran merupakan instrument paling penting dalam kebijakan ekonomi yang dimiliki pemerintah Indonesia dan hal ini menggambarkan pernyataan komprehensif
tentang prioritas Negara. Sebagai warga Negara yang sangat bergantung dalam penyediaan pelayangan yang krusial dan infrastruktur.
Menurut para ahli politik anggaran, Irene Rubbin menegaskan anggaran publik tidak berbeda dengan anggaran lainnya. Yakni bagaimana membuat pilihan
antara kemungkinan pengeluaran, keseimbangan dan proses keputusannya. Akan tetapi anggaran public memiliki tipikal yang berbeda, seperti bersifat terbuka dan
melibatkan berbagai aktor dalam penyusunan yang memiliki tujuan berbeda-beda dan mempergunakan dokumen anggaran sebagai bentuk akuntabilitas publik dan
keterbatasan yang harus di perhatikan.
17
Proses anggaran mulai dari perencanaan dan penyusunan di lingkungan birokrasi. Anggaran juga sebagai proses politik dalam arena perebutan sumber daya
17
Irene S Rubin1990, The Politics of Public budgeting;getiing and spending borrowing and balancing. Hatam,New Jersey.
publik antara berbagai kepentingan, baik dalam sistem politik yang berlaku maupun kelompok kepentingan yang memiliki pengaruh terhadap keputusan politik anggaran.
Kebijakan tentang alokasi anggaran yang cukup besar porsinya. Dimana porsi anggaran yang paling besar adalah untuk belanja pengawai. Defisit anggaran yang
terus membesar dan rencana anggaran pendapatan yang tidak mencapai target dan terus berkurangnya asset Negara dan berbagai masalah lainnya yang semakin
menjauh pada kebijakan politik anggaran. Secara hukum yang tersedia mengakui politik anggaran sebagai salah satu
pendekatan dalam penyusunan anggaran. Pendekatan politik anggaran pertama adalah keberadaan fungsi anggaran DPR dalam proses pembahasan anggaran dan yang
kedua adalah penjabaran visi dan misi presiden terpilih sebagai dasar penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah RPJMD. Dalam rangka
pelaksanaan otonomi daerah dalam pendapatan daerah memegang peranan yang sangat penting. Dimana peranan tersebut melalui sektor yang dapat dilihat sejauh
mana suatu daerah dapat membiayai kegiatan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi urusan rumah tangga. Besar kecilnya jumlah dana yang diperlukan sangat
tergantung pada luas wilayah dan keadaan demografi, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, kompleksitas kebutuhan penduduk serta hal-hal lainnya yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan sosial ekonomi daerah tersebut. Permasalahan yang cukup penting dalam pengumpulan pendapatan daerah adalah proses pengumpulan
yang tertutup dan kesalahan dalam pengelolaan. Tidak banyak daerah yang mampu mengelola potensi berbagai jenis pendapatan daerah secara maksimal, sehingga
mampu secara nyata dan bertahap mewujudkan kemandirian keuangan daerah.
18
Peneliti menggunakan teori politik anggaran untuk melihat bagaimana peran pemerintah dalam mewujudkan anggaran yang baik bagi pembangunan daerah di
Kota Lhokseumawe. terutama untuk melihat bagaimana pengalokasian anggaran di pemerintah Kota Lhokseumawe dalam pengarusutamaan gender, apakah anggaran
yang telah diputuskan dalam APBD Kota Lhokseumawe sudah memiliki manfaat yang sama antara laki-laki dan perempuan.
1.6.2 Teori Gender