rencana program dan kegiatan secara lintas sumber biaya, baik APBN,APBD Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan APBD Kota Lhokseumawe maupun sumber
pembiayaan lain yang tidak mengikat.
16
Dalam RPJM daerah Kota Lhokseumawe untuk Gender dengan tujuan meningkatnya kegiatan ekonomi pada masyarakat Kota Lhokseumawe,
berkembangnya ekonomi rakyat, meningkatnya partisipasi aktif masyarakat,untuk meningkatkan peranan perempuan dalam proses perencanaan maupun dalam
pelaksanaan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan meningkatkan kemampuan SDM perempuan. Hal ini merupakan program yang di bentuk oleh
pemerintah Kota Lhokseumawe untuk mensejahterakan masyarakat Kota Lhokseumawe dari segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
1.2 Perumusan Masalah
Kesetaraan dan keadilan terhadap gender, merupakan salah satu strategi dalam Pengararustamaan Gender dalam pembangunan. Terdapat dalam Inpres nomor 9
tahun 2000 tentang pangarustamaan gender dalam pembangunan nasional yang menyatakan bahwa seluruh departemen maupun lembaga pemerintah non departemen
dan pemerintah provinsi dan kabupatenkota harus melakukan pengarustamaan gender dalam perencanaan,pelaksanaan,pemantauan dan evaluasi dari seluruh
kebijakan dan program pembangunan. Dalam arahan dan penyusunan Anggaran
16
Rancangan Pembangunan Jangka Mengengah Kota Lhokseumawe,Tahun 2006-2007.
Pendapatan dan Belanja Daerah kota Lhokseumawe pada tahun 2012-2014 dalam Pengarusutamaan Gender. program ini diarahkan untuk menempatkan perempuan
sesuai dengan kodratnya, menjadi mitra pria dalam proses dan perencanaan serta pelaksanaan pembangunan. Maka penting untuk diketahui pengalokasian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah di Kota Lhokseumawe tehadap Pengarusutamaan Gender dalam pembangunan Daerah di Kota Lhokseumawe selama 5 tahun. Sehingga
yang menjadi pertanyaan penulis adalah : Bagaimana politik anggaran dalam
pengarusutamaan gender APBD Kota Lhokseumawe ?
1.3 Pembatasan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebatas pada politik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk pengarusutamaan gender di Pemerintahan Kota
Lhokseumawe tahun 2012-2014.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan inpres nomor 9 tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan daerah.
2. Mengetahui bagaimana politik anggaran di kota Lhokseumawe terhadap
pengarusutamaan gender di Pemerintah Kota Lhokseumawe.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan agar mampu memberikan manfaat sebagai berikut : 1.
Secara teoritis, penelitian ini merupakan kajian ilmu politik yang dapat memberikan kontribusi pemikiran mengenai proses pengarusutamaan gender
dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dalam pembangunan di Kota Lhokseumawe.
2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan
bukan hanya bagi peneliti tapi juga akademisi lainnya mengenai proses pengarusutamaan gender dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
dalam pembangunan di Kota Lhokseumawe. Serta dapat menjadi referensi bagi departemen ilmu politik FISIP USU.
3. Bagi masyarakat,penelitian ini diharapkan mampu membantu masyarakat
dalam meningkatkan pembangunan dan proses pengarusutamaan gender di Kota Lhokseumawe.
1.6 Kerangka Teori