Sub Topik dan NarasumberPeserta FGD Hasil Focus Group Discussion

Abdul Rahim Siregar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Deli Di Kelurahan Aur Medan Maimun, 2010. 4. Disediakan tempat pembuangan Sementara Sampah di Depan rumah warga, setelah itu diangkut oleh Dinas terkait 5. Hutan – hutan yang ada didataran tinggi harus dilestarikan 6. Sungai diperdalam baru dbuat dinding beton 4.3 Focus Group Discusssion FGD 4.3.1 Tujuan FGD Dalam memperdalam analisa terhadap judul tesis ini maka dilakukan FGD yang bertujuan: 1. Mendapatkan pokok pikiran dari Pemerintah Propinsi dan Medan, Akademisi, Praktisi, LSM dan Media terkait dengan Pengelolaan DAS Deli 2. Mentabulasi Permasalahan DAS dan penanganan yang dilakukan selama ini. 3. Merumuskan langkah – langkah solutif dalam permasalahan DAS Deli, sehingga tidak memberikan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan masyarakat

4.3.2 Sub Topik dan NarasumberPeserta FGD

1. Medan Dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau dari Dinas Pertamanan 2. Pengelolaan Jalur Hijau DAS dari Dinas Lingungan Hidup 3. Solusi Sistem Drainase yang handal dalam mengurangi persoalan DAS dari Dinas PU Kota Medan Abdul Rahim Siregar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Deli Di Kelurahan Aur Medan Maimun, 2010. 4. Merekonstruksi Infrastruktur DAS yang Ramah Lingkungan di kota Medan oleh Budi Sinulingga Mantan Bappeda kota Medan dan Bappeda Propinsi Sumut 5. Pengelolaan DAS dalam Prespektif Hukum oleh Dinas Pengairan SUMUT , DR. Ir. H. Gindo Maraganti Hasibuan MM 6. Pengelolaan RTH dan DAS dalam Prespektif Lingkungan Oleh Pakar Lingkungan, Jaya Arjuna 7. Menjaga Keseimbangan DAS Kota Medan dari Walhi 8. Peran Konkrit DPRD Medan dalam Pengelolaan DAS Deli oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Medan 9. Wartawan Media Cetak diantaranya: Waspada, Sumut Pos, Medan Pos, Medan Bisnis dan Seputar Indonesia

4.3.3 Hasil Focus Group Discussion

1. Pokok Pikiran DR. Ir. H. Gindo Maraganti Hasibuan MM, Wakadis Pengairan Sumut. a. Implementasi Peraturan Daerah Propinsi No. 5 Tahun 1995 tentang Garis Sepadan Sungai b. Konsep Water Front City Sungai Deli, Babura dan anak-anak sungainya c. Konsep Zero Delta Q d. Penegakan Hukum Law Enforcement bagi yang melanggar Perda No. 5 Abdul Rahim Siregar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Deli Di Kelurahan Aur Medan Maimun, 2010. e. Mendukung dibuatnya Ranperda RTH kota Medan dengan masukan impelentasi 30 RTH dari luas Wilayah dan Pengadaan Resapan Air 2. Pokok Pikiran Jaya Arjuna, Akademisi dan Pakar Lingkungan a. Berbicara tentang sungai adalah berbicara tentang daya dukung dan daya tampung. Jika 2 hal ini dapat diseimbangkan maka akan melahirkan keseimbangan dalam lingkungan b. Konsep tata ruang harus dengan logika terbalik, kawasan mana yang harus diselamatkan dan kawasan mana yang tidak boleh dibangun c. Penegakan Peraturan yang sungguh-sungguh d. Buruknya drainasesaluran air, merupakan akar masalah genangan air dan Banjir yan sering terjadi di Kota Medan e. Tata Ruang Kota Medan Harus Jelas, karena hingga saat ini belum ada revisi dilakukan sementara RTRW kita sudah berahir di tahun 2005 3. Pokok Pikiran Job Purba dari Wahana Lingkungan Hidup WALHI Sumut a. Law Enforcement harus dilakukan dengan baik sehingga tidak ada yang dirugikan b. Konsep, Peraturan perundang-undangan sudah ideal dan normatif, yang kita pertanyakan adalah komitmen untuk melaksanakannnya karena dimana-mana kita melihat ada pelanggaran yang terkesan dibiarkan c. Banyak Pembangunan di Sepanjang DAS Deli belum memiliki Amdal Abdul Rahim Siregar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Deli Di Kelurahan Aur Medan Maimun, 2010. d. Perlu pembatasan Jalur Hijau sepadan Sungai sehingga tidak terjadi manipulasi data faktual dilapangan. 4. Pokok Pikiran Budi Sinulingga, Berkarir di Bapeda Medan dan Propinsi SUMUT a. Infra struktur sungai terdiri dari Hulu, tengah dan Hilir. Sehingga perlu dibuat aturan yang jelas untuk dapat dipedomani dalam implementasi dilapangan b. Pembebasan lahan dilakukan untuk masyarakat yang berada di sepanjang DAS Deli c. Dalam menjaga keseimbangan ekologi, Eks Bandara Polonia harus disediakan 30 Ruanga Terbuka Hijau. Dan hal ini harus termuat dalam RTRW d. Mendukung Pembuatan RTH Kota Medan e. Perlu di bentuk Dewan kota yang bersifat independen dari kalangan akademisi, pakar lingkungan, LSM dan Masyarakat yang memiliki perhatian yang kuta terhadap lingkungan f. Relokasi Masyarakat di sepanjang DAS Deli tetapi tetap mempertimbangan kondisi sosial dan ekonomi masyarakatnya. 5. Kesimpulan Pelaksanaan FGD a. Mencermati Pembangunan di kota Medan yang belum sepenuhnya menegakkan peraturuan dan konsekuensi terhadap lingkungan dimasa yang akan datang maka perlu dibentuk Dewan Pengendali Kota Abdul Rahim Siregar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Deli Di Kelurahan Aur Medan Maimun, 2010. b. Penegakan PeraturanLaw enforcement, sesuatu yang tidak dapat ditawar- tawar lagi untuk menyelamatkan lingkungan kota Medan c. Implementasi Konsep Water Front city dan Konsep Zero Delta Q, sebagai salah satu solusi pengelolaan DAS d. Relokasi Masyarakat disepanjang DAS Deli ke tempat yang representatif, diawali dengan kajian sosial dan ekonomi masyarakatnya e. Pembatas Jalur Hijau Sepadan sungai harus menjadi referensi pembangunan disepanjang DAS sehingga tidak terjadi Manipulasi data f. Pemerintah Kota Medan perlu mengalokasikan anggaran untuk pembebasan tanah untuk RTH termasuk Jalur Hijau sungai g. Rancangan Perda RTH sesuatu yang mendesak untuk melaksanakan secara sungguh-sungguh diatasnya

4.4 Analisa dan Pembahasan