Abdul Rahim Siregar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Deli Di Kelurahan Aur Medan Maimun, 2010.
5. Sering sekali ide, gagasan dan argumentasi yang disampaikan oleh para pakar
tehadap penyelesaian darurat jalur hijau DAS Deli, hanya menjadi wacana dan teoritis saja. Sehingga Konsep yang diusulkan tidak sama sekali menjadi bagian
dari agenda pembangunan kota. Konsep Water front City dan Konsep Zero Delta Q belum pernah diterapkan. Kalau Konsep ini memiliki konsideran hukum dan
bagian dari isu peraturan atau paling tidak dalam SK Kepala Daerah. Maka akan kita pastikan dapat dijalankan secara optimal dan akhirnya dapat mereduksi
persoalan tentang DAS Deli.
4.4.2 Law EnforcementPenegakan Hukum
Tujuan Penegakan Hukum adalah memeberikan efek jera kepada manusia yang mendapatkan hukuman, tapi sering sekali kita jumpai di lapangan
penegakan hukum tidak dilaksanakan secara optimal, bahkan kasus hukum bisa diperjual belikan sehingga merugikan satu pihak dan menguntungkan
pihak lain. Selama penegakan hukum terhadap pelanggaran-pelanggran yang terjadi di Sepanjang DAS Dei tidak dilakukan akan memberikan celah bagi
pengusaha untuk sesuka hati melakukan pembangunan di sepanjang Sepadan Sungai tanpa memperhatikan kerusakan lingkungan. Pelanggaran demi
pelanggaran disepanjang DAS Deli tidak bisa dibiarkan disamping merusak lingkungan juga memberikan ketidaknyamanan kepada masyarakat yang
bertempat tinggal disepanjang DAS. Harapan kita semanangat para penegak hukum bangkit untuk menuntaskankan pelanggaran yang serjadi, karena DAS
Abdul Rahim Siregar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Deli Di Kelurahan Aur Medan Maimun, 2010.
Deli merupakan aset pemerintah kota dan aset masyarakat yang harus dipertahanakan dengan dilakukan konsevasi dan penghijauan yang akan
mengurangi tingkat pencemaran yang terjadi di kawasan kota. Apa yang di sampaikan Ketua Walhi Sumatera Utara bahwa pada hakekatnya perauran dan
perundang-undangan berkaitan dengan sepadan sungai sudah bagus dan sempurna secara teori tapi pada kenyataan pada tingkat implementasi sangat
lemah. Hal ini harus menjadi sebah motivasi yang kuat bagi penegak hukum dan juga masyarakat. Terkait dengan kesadaran hukum masyarakat juga harus
ditingkatkan, sebagai bukti penegakan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2002 tentang Retribusi Kebersihan dalam salah satu pasal disebuatkan, Barangsiapa
yang membuang sampah akan diberikan snagsi denda Rp. 5.000.000 Lima Juta Rupiah. Dan implementasi Perda ini belum berjalan dengan baik.
Bahkan yang lebih memalukan lagi sebagaian oknum masyarakat menjadikan ”Sungai Sebagai Tong Sampah”. Kesadaran hukum tentang perlunya
pelesatarian lingkungan sesuatu yang perlu terus-menerus di sosialisasikan agar kesadaran hadir dalam setiap aktivitas masyarakat untuk membersihkan
lingkungan di sepanjang DAS Deli.
4.4.3 Kordinasi antar Instansi Pengelola