Abdul Rahim Siregar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Deli Di Kelurahan Aur Medan Maimun, 2010.
e. Pengelolaan khusus untuk menantisipasi aliran sedimenyang dihasilkan dari
kegiatan gunung berapi. Sasaran penting dari kegiatan pengelolaan DAS adalah untuk mencapai
keadaan-keadaan berikut Reimold, 1998; Kodoatie dan Sugiyanto, 2002; Thoma, 2005 :
a. Mengurangi debit banjir di daerah hilir.
b. Mengurangi erosi tanah dan muatansedimen di sungai.
c. Meningkatkan produksi pertanian yang dihasilkan dari penataan guna tanah dan
perlindungan air. d.
Miningkatkan lingkungan di daerah DAS dan daerah sungai.
2.2.5.1 Konsep Terpadu dan Tujuan Pengelolaan DAS Terpadu
Tujuan pengelolaan DAS terpadu menurut Reimold 1998, Svendsen 2004, Kodoatie dan Sjarief 2005, Asdak 2005 dan Thomas 2005 antara lain sebagai
berikut: a.
Terwujudnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi lintas sektorinstansilembagawilayah dalam pengelolaan sumber daya hutan, tanah
dan air dalam DAS. b.
Terwujudnya kondisi hidrologi tata air DAS yang optimal meliputi kuantitas, kualitas dan distribusinya
c. Terwujudnya peningkatan produktivitas hutan, tanah dan air dalam DAS.
Abdul Rahim Siregar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Deli Di Kelurahan Aur Medan Maimun, 2010.
d. Terjaminnya pemanfaatanpenggunaan hutan, tanah dan air dalam DAS secara
lestari sesuai daya dukung wilayah dan daya tampung lingkungan. e.
Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan pembangunan yang berkelanjutan.
2.2.5.2 Wilayah Sungai Sebagai Satuan Basis Perencanaan dan Pengelolaan
Karena air mengalir dalam batas-batasnya sendiri yaitu wilayah sungai atau basin danau, atau akifer air anah maka dalam penerapan semua hal tersebut wilayah
sunai atau water basin harus diterima sebagai satuan basis baisc unit untuk perencanaan dan pengoperasian, dan komitmen sosial yang kuat serta partisipasi pulik
yang baik yang harus diikuti. Pengelolaan DAS terpadu secara inheren menerima pendekatan ekosistem untuk pengelolaan wilayah sungai dan danau, termasuk fungsi
dari ekosistem sebagai basis untuk kehidupan manusia dan konservasi keanekaragaman hayati biodiversity. Menurut Asdak 2005 pengelolaan DAS
sebagai proses yang melibatkan langkah-langkah perencanaan dan pelaksanaan yang terpisah, tetapi erat berkaitan melalui kelembagaan yang relevan dan terkait sebagai
serial aktifitas yang masing-masing berkaitan dan memerlukan perangkat pengelolaan yang spesifik untuk memperoleh manfaat produksi dan jasa tanpa terjadinya
kerusakan sumber daya air dan tanah.
Konsep pengelolaan DAS mengenal pendekatan one river, one plan and one managemnt perlu diwujudkan secara nyata Sjarief, 1997, namun kenyataannya sulit
Abdul Rahim Siregar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Deli Di Kelurahan Aur Medan Maimun, 2010.
Wil. Administrasi A
Wil. Administrasi B
Wil. Administrasi C
hujan hujan
S u
n g
a i
D e
li Sun
gai Bab
ura
Belaw an
BATAS DAS
BATAS WILAYAH ADM
KABKOTA
Laut
Keterangan: : Pelabuhan
: : Gedung
dilaksanakan, yang menurutnya perlu dikaji lebih lanjut Hubungan antara DAS dan Tata Ruang. Sesuai dengan UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air bahwa :
1 Pola pengelolaan dan rencana pengelolaan SDA disusun berdasarkan wilayah
sungai DAS; 2
Prinsip keterpaduan antara air permukaan dan air tanah; 3
Melibatkan masyarakat dan dunia usaha; 4
Dasar adalah keseimbangan antara konservasi, Pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air;
5 Penyelenggaraan SDA harus lakukan secara utuh dari hulu sampai hilir.
Gambar 2.5 Peta Batas DAS
Abdul Rahim Siregar : Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Deli Di Kelurahan Aur Medan Maimun, 2010.
2.2.5.3 Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Kualitas Dan Kuantitas Serta