Jika dikaitkan pada teori keseimbangan sikap yang untuk kelompok mayoritas yang konservatif sikapnya ini tidak selaras, jadi cenderung tidak seimbang dengan sikap
lain lalu akan bergerak cenderung menurut arah yang akan menyeimbangkan sistem ini sehingga sangat umum rasanya jika orang akan terbuka dan bersikap positif pada
bantuan yang diterimanya. Dalam buku Todaro 1997; 327 bahwa bagi sejumlah besar keluarga petani yang
para anggotanya merupakan tenaga kerja pokok dan pertanian bukan hanya sekedar pekerjaan atau sumber pendapatan semata-mata melainkan suatu pandangan hidup. Hal
ini mudah dilihat terutama sekali pada masyarakat tradisional, dimana para petani sepanjang hari mengabdikan diri menggarap lahannya dengan dedikasi penuh. Setiap
perubahan metode produksi dengan sendirinya akan membawa perubahan-perubahan terhadap pandangan mereka. Oleh karena itu agar membuahkan hasil yang diharapakan
setiap pengenalan inovasi, teknologi, bantuan bukan hanya harus beradaptasi pada keadaan alam dan ekonominya saja, melainkan juga pada sikap, nilai-nilai yang tingkat
kemampuan para petani itu sendiri sehinnga mampu memahami dan melaksanakan perubahan-perubahan metode produksi sesuai yang dianjurkan.
5.4 Masalah–Masalah Yang Dihadapi Dalam Pengembangan Program Community
Development Sapi Sistem Bergulir.
•
Kandang Sapi
Petani masih kurang menyadari pentingnya menyediakan kandang yang layak bagi ternak sapi yang mereka miliki. Diawal menerima bantuan petani mengusahakan
kandang yang baik, namun seiring berjalannya hari maka kondisi kandang lama kelamaan memburuk.
Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009
USU Repository © 2008
Kandang menjadi kurang layak untuk digunakan, karena diterpa cuaca yang buruk seperti angin atau hujan lebat yang disebabkan juga karena bahan yang digunakan
petani untuk membangun kandang adalah bahan yang mudah rusak, atau pada awalnya memang kandang dibangun di lahan yang mudah longsor dan selanjutnya banyak petani
yang kurang memperhatikan kondisi kandang untuk kedepannya. Beberapa petani ada yang dibantu oleh TPL dalam hal pengadaan kandang.
Tetapi adanya sebagian petani yang mengeluh karena cemburu karena TPL tidak membantu mengadakan kandang yang layak untuk sapi mereka.
•
Budidaya
Beberapa petani mengalami kesulitan untuk membudidayakan ternak sapi bali mereka. Ini dibuktikan dengan setelah bertahun-tahun memelihara sapi bali tetapi sapi
bali mereka tidak juga berkembang biak. Meski kondisi fisik sapi terlihat sangat baik, kuat makan dan juga pihak TPL
telah melakukan penukaran, masih saja sapi tidak juga berkembang biak. Masalah lain yang diakui petani dalam membudidayakan sapi bali ini adalah
bahwa terkadang beberapa sapi sangat liar saat digembalakan. •
Ketersediaan Pakan Hijau
Akibat keadaan cuaca yang terkadang buruk, keadaan Rumput Gajah yang telah ditanamai mati karena lahan yang ditumbuhi rumput tersebut tergenang air hujan.
Luas lahan penanaman Rumput Gajah akhir-akhir ini menjadi berkurang, karena petani memanfaatkannya untuk usaha tani lain dan akhirnya sapi digembalakan
secara liar. Sehingga kebutuhan pakan hijau bagi sapi juga berkurang. •
Modal
Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009
USU Repository © 2008
Memelihara sapi juga dapat menciptakan cabang usaha lain yakni memproduksi pupuk kandang. Namun petani kekurangan modal untuk memperoleh hasil yang
maksimal dan agar nantinya diharapkan lebih terlihat nyata pada peningkatan pendapatan mereka.
Menurut mereka tidak hanya kotoran sapi namun banyak lagi bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi pupuk kandan.
•
Kesalahan Pendataan
Data yang diterbitkan pihak PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terdapat beberapa kesalahan. Misalnya di dalam data tersebut tercatat seorang petani menerima 3 ekor
sapi. Namun kenyataannya di lapangan petani tersebut masih menerima 2 ekor. Kesalahan lain juga terdapat pada data alamat tempat tinggal petani penerima
bantuan. Sehingga hal-hal ini menjadi kendala dalam melaksanakan kunjungan untuk pembinaan dan bantuan pemeliharaan perkembangan sapi bantuan.
•
Tahap Pengguliran
Pengguliran yang sudah dilakukan sampai pada Tahap I. Petani penerima guliran merasa tidak mendapat perlakuan yang adil dibandingkan dengan penerima bantuan
sebelumnya yang langsung mendapat bantuan dari TPL.
Masalah pertama, penerima guliran yang menerima hanya 2 ekor sapi menandatangani MoU yang sama seperti penerima bantuan sebelumnya yang langsung
mendapat bantuan dari TPL yang mendapat 3 ekor sapi. Sementara nantinya dibebankan tetap harus menggulirkan 2 ekor sapi juga, seperti yang telah disepakati dalam MoU
tersebut.
Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009
USU Repository © 2008
Untuk kedepannya, jika sapi mereka nantinya berkembang biak mereka tidak akan menyerahkan pada TPL untuk kembali meneruskan pengguliran dengan alasan
sebagai pengganti induk yang kurang saat pemberian perguliran di awal. Masalah kedua, bahwa dari beberapa petani yang telah menggulirkan
menyatakan bahwa tidak adanya laporan pengesahan seperti kwitansi dari pihak pemberi bantuan yakni TPL disaat penarikan sapi petani yang sudah dapat
menggulirkan sapi pada saat digulirkan kepada masyarakat lain. •
Kecemburuan Sosial
Pemberian ternak sapi yang dilakukan TPL tidak merata pada masyarakat setempat yang pada sampai Tahap V dirasakan masyarakat belum dapat tersalur secara
merata di semua kecamatan. Pada sebuah kecamatan yang lebih banyak mendapat bantuan dari kecamatan lain, sehingga timbul rasa iri dan kecemburuan sosial dari
masyarakat lain yang tidak mendapat bantuan di daerah yang pada awalnya memang mendapat bantuan lebih sedikit dari daerah lain.
•
Kebiasaan dan Perilaku Petani
Sudah menjadi sifat masyarakat sekitar yang selalu tidak puas atas segala bantuan dan perhatian yang dilakukan TPL selama ini. Oleh sebagian masyarakat masih
menilai segala bantuan yang telah dilakukan masih belum cukup.
5.5 Upaya–Upaya Yang Dihadapi Dalam Pengembangan Program Community