Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

Sapi bali Bos sondaicus merupakan sapi asli Indonesia yang diduga sebagai hasil domestikasi penjinakan dari banteng liar. Sebagian ahli yakin bahwa domestikasi tersebut berlangsung di Bali sehingga disebut sapi bali Guntoro, 2002; 15. Sapi bali merupakan ternak asli Indonesia yang mempunyai masa depan ekonomis cerah a promising economic future dan telah tersebar di 26 propinsi di Indonesia. Sapi bali merupakan sapi primadona Indonesia karena kemampuan reproduksinya tinggi, mampu menghasilkan kualitas daging dan karkas yang baik, dapat digunakan sebagai tenaga kerja di sawah dan tegalan, serta memiliki kemampuan adaptasi lingkungan yang luas Gunawan dkk, 2003; 15. Keunggulan sapi bali terletak pada daya adaptasi baik terhadap lingkungan, seperti memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan iklim sedang sampai panas dan terhadap kondisi makanan yang kasarkurang serat bermutu rendah sehingga cocok untuk daerah yang minim makan bergizi seperti daerah pertanian baru dan daerah tepi hutan. Memiliki sifat mudah diliarkan dan mudah dijinakan kembali serta kelebihan lain seperti memiliki tingkat fertilitas yang tinggi dan produsi karkasnya tinggi dibanding jenis sapi tropis lainnya Guntoro, 2002; 28-29. Keberhasilan atau kegagalan usaha-usaha transformasi pola pertanian tradisional tidak hanya ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan para petani dalam meningkatkan produktivitasnya saja; akan tetapi yang lebih penting lagi semua itu tergantung pada kondisi-kondisi sosial, kondisi komersial dan kondisi kelembagaan yang merupakan faktor-faktor lingkungan yang harus dihadapi oleh petani Todaro, 1998; 386.

2.2 Landasan Teori

Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009 USU Repository © 2008 Setidaknya ada tiga alasan penting mangapa sebuah perusahaan melakukan kegiatan community development, antara lain adalah; 1. Izin lokal untuk beroperasinya perusahaan dalam pengembangan hubungan dengan masyarakat lokal. 2. Mengetahui soial budaya masyarakat lokal 3. Mengatur dan menciptakan strategi ke depan melalui program community development. Reputasi hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat lokal dan community development dapat menciptakan kesempatan usaha yang baru Anonimus, 2007. Aktivitas ekonomi yang dijalankan perusahaan sebagaimana prinsip etika bisnis diharapkan bermanfaat tidak hanya bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat. Penerapan etika bisnis tersebut merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial-moral suatu institusi bisnis dan para pelaku dunia usaha misalnya sebuah perusahaan, terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Menerapkan Penerapan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan Corporate Social Responsibility - CSR secara konsisten merupakan bagian dari upaya memaksimalkan nilai perusahaan. CSR merupakan komitmen perusahaan berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan tetap mengedepankan peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas Fajri, 2006; 2. Steiner 1994 menyebutkan bahwa ada tiga alasan penting mengapa pebisnis mau merespons dan mengembangkan CSR dengan usahanya, pertama, perusahaan adalah makhluk masyarakat dan oleh karenanya harus merespons permintaan masyarakat. Ketika harapan masyarakat terhadap fungsi perusahaan berubah, maka Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009 USU Repository © 2008 perusahaan juga harus melakukan aksi yang sama. Kedua, kepentingan bisnis dalam jangka panjang ditopang oleh semangat tanggung jawab sosial itu sendiri. Hal ini disebabkan karena arena bisnis dan masyarakat memiliki hubungan yang saling menguntungkan simbiosis. Dalam jangka panjang kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada upaya untuk bertanggung jawab terhadap masyarakat sebagai bagian dari aktivitas bisnisnya. Sebaliknya, kesejahteraan masyarakat tergantung pula terhadap keuntungan yang dihasilkan dan tanggung jawab bisnis perusahaan. Ketiga, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu cara untuk mengurangi atau menghindari kritik masyarakat, dan pada akhirnya akan sampai pada upaya mempengaruhi peraturan pemerintah Badaruddin, 2008; 2. Program CSR sekilas sepertinya membutuhkan biaya tak sedikit sehingga berpengaruh terhadap laba perusahaan. Jika dikaji, CSR merupakan investasi jangka panjang yang juga berguna untuk minimalisasi risiko sosial. CSR berfungsi pula sebagai sarana meningkatkan citra perusahaan bagi publik, termasuk investor dan menjadi bagian dari strategi bisnis dan pengelolaan risiko perusahaan. Penerapan CSR secara konsisten akan membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat serta menumbuhkan kepercayaan masyarakat Fajri, 2006; 2. Sikap Sikap adalah suatu bangun psikologis. Seperti juga semua wujud psikologis, sikap adalah hipotesis. Membangun adalah cara-cara mengkonseptualisasikan unsur- unsur yang tak mudah dipahami daerah yang diselidiki oleh suatu ilmu tertentu. Para ilmuwan sosial menyelidiki keyakinan dan perilaku orang dalam usahanya untuk menarik kesimpulan-kesimpulan mengenai keadaan mental dan proses mental. Sikap Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009 USU Repository © 2008 tidak dapat diobservasikan atau diukur secara langsung. Keberadaannya harus ditarik kesimpulan dari hasil-hasilnya Mueller, 1996; 2. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau memihak pada objek tersebut Azwar, 1995; 5. Sikap dapat didefenisikan sebagai perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya Ban dan Hawkins, 2002; 106. Jadi, pengertian sikap ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu sikap dalam bentuk fisik dan sikap dalam bentuk nonfisik. Sikap dalam bentuk fisik adalah tingkah laku yang terlahir dalam bentuk gerakan dan perbuatan fisik. Sikap dalam bentuk non fisik, yang sering juga disebut mentalitas, merupakan gambaran keadaan kepribadian seseorang yang tersimpan dan mengendalikan setiap tindakannya; tidak dapat dilihat serta sulit dibaca. Suit dan Almasdi, 2006 : 5. Mengukur sikap seseorang adalah mencoba untuk menempatkan posisinya, pada suatu kontinum afektif. Kontinum afektif dapat berkisar antara “sangat positif” hingga ke “sanagat negatif” terhadap suatu objek sikap tertentu Mueller, 1996; 11. Jika individu bersikap positif terhadap objek tertentu, maka ia akan cenderung membantu atau memuji, atau mendukung objek tersebut; jika ia bersikap negatif, maka ia akan cenderung untuk mengganngu atau menghukum atau merusak objek tersebut Krech dkk, 1996; 9. Pengamatan terhadap indikator sikap atau perilaku sewaktu individu berkesempatan untuk mengungkapkan sikapnya. Dalam berbagai bentuk skala sikap yang umumnya harus dijawab dengan “setuju” atau “tidak setuju” Azwar, 1995; 89. Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009 USU Repository © 2008 Komponen-komponen sikap adalah pengetahuan, perasaan-perasaan dan kecenderungan untuk bertindak Ban dan Hawkins, 2002; 106. Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif cognitive, komponen afektif affective dan komponen konatif conative. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan perilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang Azwar, 1995; 24. Keragaman sikap di antara anggota-anggota kelompok suatu kelompok budaya sebagian besar disebabkan oleh kenyataan bahwa anggota kelmpok tersebut ternyata mempunyai keyakinan yang sama mengenai objek, orang, peristiwa, masalah Krech dkk, 1996; 102. Pada dasarnya perilaku petani sangat dipengaruhi oleh pengetahun, kecakapan dan sikap mental petani itu sendiri. Dalam hal ini pada umumnya karena tingkat kesejahteraan hidupnya dan keadaan lingkungan dimana mereka tinggal dapat dikatakan masih menyedihkan. Sehingga menyebabkan pengetahuan dan kecakapannya tetap berada dalam tingkatan rendah dan keadaan seperti ini tentu akan menekan sikap mentalnya Kartasapoetra, 1991; 21 Kelompok konservatif adalah mereka yang ekstrem yang paling mudah memusuhi orang dan mudah curiga. Paling kaku dan suka memaksa, paling cepat menuduh orang lain atas kelemahannya dan ketidak sempurnaannya. Paling tidak toleran dan paling mudah kecewa pada orang lain, paling tidak luwes dan tidak mau mengalah dalam hal persepsi dan penilaian. Meskipun sering kritis dalam arti agresif mengenai kesalahan orang lain, tetapi mereka sangat luar biasa dalam membela diri dan Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009 USU Repository © 2008 melindungi diri dari kebutuhan egonya sendiri. Mereka tidak mampu pada peraturan Krech dkk, 1996; 133. Faktor Sosial Ekonomi Para petani dalam kemampuannya menerima pembaharuan atau hal-hal yang baru sifatnya tidak sama atau akan sangat tergantung kepada keadaan status sosial, ekonomi, psikologis serta tingkat pengetahuan dan pendidikannya Kartasapoetra, 1991; 54. Petani yang berusia lanjut berumur sekitar lebih dari 50 tahun biasanya fanatik terhadap tradisi dan sulit untuk diberikan pengertian-pengertin yang dapat mengubah cara berfikir, cara bekerja dan cara hidupnya. Mereka ini bersikap apatis terhadap adanya teknologi baru Kartasapoetra, 1991;55. Berbeda dengan petani yang berusia muda bahwa petani yang berusia tua di atas 50 tahun cenderung lebih konservatif dalam menyikapi perubahan Soetrisno, 1999;5. Tingkat pendidikan petani sering disebut sebagai faktor rendahnya tingkat produktivitas usahatani. Tingkat pendidikan yang rendah maka petani akan lambat mengadopsi inovasi baru dan mempertahankan kebiasaan-kebiasaan lama. Sedangkan seseorang yang berpendidikan tinggi tergolong lebih cepat dalam mengadopsi inovasi baru Soekartawi, 2002; 26. Salah satu faktor sosial yang mempengaruhi sikap petani adalah tingkat kosmopolitan. Menurut Rogers dan Shoemakers 1989, pandangan petani akan semakin kosmopolitan didukung jika sering berhubungan dengan orang luas. Tingkat Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009 USU Repository © 2008 kosmopolitan didukung oleh fasilitas transportasi dan komunikasi dengan masyarakat yang lebih luas sehingga proses masuknya ide-ide baru lebih mudah. Derajat kosmopolitannya tinggi yaitu melakukan mobilitas yang cepat pergi kesana-kemari untuk memperoleh informasi Soekartawi, 1999; 182. Kendala sosial ekonomi misalnya perbedaan biaya dan peneriman usahatani, kurangnya biaya uasahatani yang diperoleh dari kredit, harga produksi, kebiasaan dan sikap, kurangnya pengetahuan, tingkat pendidikan Soekartawi, 2002; 2. Menurut Rogers 1983, banyak dilakukan penelitian tentang hubungan antara indeks adopsi dan ciri-ciri sosial individu. Adaapun indeks adopsi individu beberapa diantaranya adalah; pendidikan, baca tulis, status sosial yang lebih tinggi, sikap yang lebih berkenaan terhadap kredit, sikap yang lebih berkenaan terhadap perubahan, sikap yang lebih kerkenaan terhadap pendidikan, intelegensi, partisipai sosial, kosmopolitalisme, keterbukaan dengan media massa, pencarian informasi yang lebih aktif, pengetahuan tentang inovasi. Variabel ini telah diteliti diberbagai wilayah pertanian yang berbeda, baik negara industri maupun negara sedang berkembang yaitu pada pendidikan, kesehatan dan perilaku konsumen. Hasil penelitian yang mencolok ditemukan hampir disemua bidang Ban dan Hawkins, 2002; 126-127 Luas lahan pertanian akan dipengaruhi oleh skala usaha dan skala usaha ini pada akhirnya kan mempengaruhi efesiensi atau tidaknya suatu peningkatan usaha pertanian Kartasapoetra, 1991; 23. Hubungan antara nilai-nilai individu dan sikapnya tidaklah sederhana. Dalam satu hal, sejauh mana berbagai sistem nilai individu membentuk perkembangan dan pengaturan sikap tampaknya merupakan fungsi dari keterpusatan nilai. Jika bagi seseorang ini merupakan nilai sentral pusat maka sikap kelompok minoritas dapat Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009 USU Repository © 2008 bersifat sama nilainya equalitarian dengan kelompok mayoritas. Sikap-sikap yang selaras dengan sikap-sikap lain dalam suatu kumpulan seyogyanya relatif lebih mudah bergerak ke arah yang selaras dibandingkan dengan sikap-sikap yang tidak selaras dengan sikap-sikap lain. Teori keseimbangan memperkirakan bahwa suatu sikap yang dalam keadaan tidak seimbang dengan sikap lain dalam suatu kumpulan akan bergerak cenderung menurut arah yang akan menyeimbangkan sistem tersebut Krech dkk, 1996;105150.

2.3 Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Sikap Petani Terhadap Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)” (Studi Kasus: Desa Simanampang, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara).

8 93 81

Sikap Petani Peserta Terhadap Program Community Development (CD) Ternak Sapi Sistem Bergulir PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (Studi Kasus : Kecamatan Parmaksian dan Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir)

1 88 93

Karakteristik Sosial Ekonomi Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL ) Di Kabupaten Toba Samosir

0 38 85

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

Sikap Petani Terhadap Program CD (Community Development) PT.TPL (Toba Pulp Lestari) Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Kasus: Desa Parbuluan I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 34 74

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah Dengan Tingkat Adopsi Teknologi Rumah Kompos (Studi Kasus : Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 49 105

Dampak Virus Ikan Terhadap Keadaan Sosial Ekonomi Petani Ikan Mas Di Danau Toba ( Studi Kasus Kelurahan Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horisan)

1 42 175

Manfaat Sosial dan Ekonomi Program Kredit Sapi Perah Bergulir Mandiri.

0 1 2

Sikap Petani Peserta Terhadap Program Community Development (CD) Ternak Sapi Sistem Bergulir PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (Studi Kasus : Kecamatan Parmaksian dan Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir)

0 1 27

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN - Sikap Petani Peserta Terhadap Program Community Development (CD) Ternak Sapi Sistem Bergulir PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (Studi Kasus : Kecamatan Parmaksian dan Kecamatan Porsea Kabupaten Toba

0 0 11