juga didapat bahwa nilai signifikan sebesar 0,150. Data ini menunjukan bahwa Sig 0.05. Dari seluruh hasil uji statistika ini berarti dapat dinyatakan H
diterima dan H
1
ditolak, artinya tidak ada hubungan antara ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga dengan sikapnya pada program CD sapi sistem bergulir, dengan interpretasi korelasi
sangat lemah. Maka Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa ada hubungan ketersedian
tenaga kerja keluarga petani dengan sikapnya pada Program Community Development CD sapi sistem bergulir adalah ditolak.
Hasil yang ditemukan di lapangan bahwa jumlah reponden yang jumlah tenaga kerja dalam keluarga yang tersedia di bawah nilai rata-rata dengan interpretasi positip
tidak jauh berbeda dengan responden yang jumlah tenaga kerja dalam keluarga yang tersedia di atas nilai rata-rata dengan interpretasi positip juga. Sehingga hal ini yang
menyebabkan tidak ada hubungan antara ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga dengan sikapnya pada program CD sapi sistem bergulir di Kabupaten Toba Samosir.
5.3.6 Hubungan Total Pendapatan Keluarga Petani Responden Di Luar Ternak
Sapi Dengan Sikapnya Pada Program Community Development CD Sapi Sistem Bergulir.
Hubungan total pendapatan keluarga di luar usaha ternak sapi adalah salah satu karakteristik ekonomi yang berpengaruh dalam penentuan sikap petani pada program
CD sapi sistem bergulir. Total pendapatan keluarga petani yang dihitung dalam satu tahun. Untuk lebih jelasnya hubungan ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 19. Hubungan Total Pendapatan Keluarga Petani Di Luar Ternak Sapi dengan Sikapnya Pada Program Community Development CD Sapi
sistem Bergulir.
Sikap Petani Responden No Total
Pendapatan Positif Negatif
Total
1 Rp. 23.656.839,08
75 43,10 41 23,57 116 66,67
2 Rp. 23.656.839,08
38 21,84 20 11,49
58 33,33 JUMLAH TOTAL
113 64,94 61 35,06 174 100
Sumber : Diolah Dari Lampiran 2.
Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009
USU Repository © 2008
Berdasarkan Tabel 19 menunjukan bahwa pada kelompok petani responden yang total pendapatan keluarga di luar ternak sapi di bawah rata-rata Rp. 23.656.839,08
terdapat 116 orang 66,67 0. Dimana terdapat 75 orang 43,10 bersikap positif dan 41 orang 23,57 bersikap negatif. Sementara pada kelompok petani responden
yang total pendapatan keluarga di luar ternak sapi di atas rata-rata atau sama dengan Rp. 23.656.839,08 yakni ada 58 orang 33,33 dimana 38 orang 21,84 yang bersikap
positif dan 20 orang 11,49 bersikap negatif. Untuk melihat erat tidaknya hubungan total pendapatan keluarga di luar usaha
ternak sapi dengan sikap petani pada program CD sapi sistem bergulir yang diberikan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, maka dianalisis dengan menggunakan Korelasi Rank
Spearman, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 20. Hasil Analisis Rank Spearman Hubungan Total Pendapatan Keluarga Petani Di Luar Ternak Sapi
dengan Sikap Petani Pada Program Community Development Sapi Sistem Bergulir.
Uraian Nilai Hasil
r
s
0,070 t-tabel 1,960
t-hitung 0,920 Sig. 2-tailed
0,361
Sumber : Data diolah dari lampiran 6 dan 7.
Pada Tabel 20 dinyatakan bahwa hasil analisis nilai.
r
s
= 0,070 dan t
hitung
= 0,920 serta t
tabel
= 1,960. Data ini menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
. Dimana dari hasil analisis juga didapat bahwa nilai signifikan sebesar 0,361. Data ini menunjukan bahwa Sig
0.05. Dari seluruh hasil uji statistika ini berarti dapat dinyatakan H diterima dan H
1
ditolak, artinya tidak ada hubungan antara total pendapatan keluarga di luar ternak sapi dengan sikapnya pada program CD sap sistem bergulir, dengan interpretasi korelasi
sangat lemah. Maka Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa ada hubungan total
Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009
USU Repository © 2008
pendapatan keluarga di luar ternak sapi petani dengan sikapnya pada Program Community Development CD sapi sistem bergulir adalah ditolak.
Hasil yang ditemukan di lapangan bahwa jumlah reponden yang total pendapatan keluarga di luar ternak sapi di bawah pendapatan rata-rata dengan
interpretasi positip tidak jauh berbeda dengan responden yang total pendapatan keluarga di luar ternak sapi di atas pendapatan rata-rata dengan interpretasi positip juga.
Sehingga hal ini yang menyebabkan tidak ada hubungan antara total pendapatan keluarga di luar ternak sapi dengan sikapnya pada program CD sap sistem bergulir di
Kabupaten Toba Samosir. Dari hasil analisis didapat bahwa seluruh faktor-faktor sosial ekonomi petani
responden tidak menunjukan hubungan kepada sikap mereka pada program bantuan Community Development CD sapi bali bergulir yang diberikan PT. Toba Pulp Lestari,
Tbk. Seperti di dalam buku Todaro 1998; 386, apabila para petani memperoleh
kepercayaan dan kemudahan untuk mendapat bantuan dan apabila ia dapat merasa yakin bahwa diri dan keluarganya akan mendapat manfaat yang besar dari setiap perbaikan
yang terkandung dalam program-program pengembangan pertanian, maka tidak ada alasan untuk khawatir bahwa para petani tradisional tidak akan responsive terhadap aneka
rangsangan ekonomi dan kesempatan-kesempatan baru guna memperbaiki standar hidupnya. Jadi hal ini yang mendasari keberhasilan program tanpa ada pengaruhnya
dengan karakteristik sosial ekonomi pada sikap petani penerima bantuan CD sapi bergulir.
Menurut buku dari Krech, dkk 1996; 105, bahwa hubungan antara nilai-nilai individu dan sikapnya tidaklah sederhana. Dalam satu hal, sejauh mana berbagai sistem
Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009
USU Repository © 2008
nilai individu membentuk perkembangan dan pengaturan sikap tampaknya merupakan fungsi dari keterpusatan nilai. Jika bagi seseorang ini merupakan nilai sentral pusat
maka sikap kelompok minoritas dapat bersifat sama nilainya equalitarian dengan kelompok mayoritas. Dari Krech, dkk 1996;150 ditulis bahwa sikap-sikap yang selaras
dengan sikap-sikap lain dalam suatu kumpulan seyogyanya relatif lebih mudah bergerak ke arah yang selaras dibandingkan dengan sikap-sikap yang tidak selaras dengan sikap-
sikap lain. Teori keseimbangan memperkirakan bahwa suatu sikap yang dalam keadaan tidak seimbang dengan sikap lain dalam suatu kumpulan akan bergerak cenderung
menurut arah yang akan menyeimbangkan sistem tersebut. Kenyataan yang ditemui dilapangan tidak sedikit ditemukan kelompok yang
bersikap konservatif. Kelompok konservatif adalah mereka yang ekstrem yang paling mudah memusuhi orang dan mudah curiga. Paling kaku dan suka memaksa, paling
cepat menuduh orang lain atas kelemahannya dan ketidak sempurnaannya. Paling tidak toleran dan paling mudah kecewa pada orang lain, paling tidak luwes dan tidak mau
mengalah dalam hal persepsi dan penilaian. Meskipun sering kritis dalam arti agresif mengenai kesalahan orang lain, tetapi mereka sangat luar biasa dalam membela diri dan
melindungi diri dari kebutuhan egonya sendiri. Mereka tidak mampu pada peraturan Krech dkk, 1996; 133.
Namun tanpa harus didasari pada hal apapun bahwa mereka para petani yang mendapat bantuan pada umumnya merasa senang setelah menerima bantuan ternak sapi
bali dengan sistem bergulir dari program CD yang diberikan TPL tersebut, dengan tidak menyianyiakan bantuan tersebut mereka memelihara dan mengusahakannya. Sehingga
adapun mereka kelompok minoritas yang bersikap konservatif nilainya menjadi sama dengan kelompok mayoritas akibat fungsi dari keterpusatan nilai.
Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009
USU Repository © 2008
Jika dikaitkan pada teori keseimbangan sikap yang untuk kelompok mayoritas yang konservatif sikapnya ini tidak selaras, jadi cenderung tidak seimbang dengan sikap
lain lalu akan bergerak cenderung menurut arah yang akan menyeimbangkan sistem ini sehingga sangat umum rasanya jika orang akan terbuka dan bersikap positif pada
bantuan yang diterimanya. Dalam buku Todaro 1997; 327 bahwa bagi sejumlah besar keluarga petani yang
para anggotanya merupakan tenaga kerja pokok dan pertanian bukan hanya sekedar pekerjaan atau sumber pendapatan semata-mata melainkan suatu pandangan hidup. Hal
ini mudah dilihat terutama sekali pada masyarakat tradisional, dimana para petani sepanjang hari mengabdikan diri menggarap lahannya dengan dedikasi penuh. Setiap
perubahan metode produksi dengan sendirinya akan membawa perubahan-perubahan terhadap pandangan mereka. Oleh karena itu agar membuahkan hasil yang diharapakan
setiap pengenalan inovasi, teknologi, bantuan bukan hanya harus beradaptasi pada keadaan alam dan ekonominya saja, melainkan juga pada sikap, nilai-nilai yang tingkat
kemampuan para petani itu sendiri sehinnga mampu memahami dan melaksanakan perubahan-perubahan metode produksi sesuai yang dianjurkan.
5.4 Masalah–Masalah Yang Dihadapi Dalam Pengembangan Program Community