Tabel 10. Hasil Analisis Rank Spearman Hubungan Umur dengan Sikap Petani
Pada Program Community Development Sapi Sistem Bergulir. Uraian Nilai
Hasil
r
s
-0,071 t-tabel 1,960
t-hitung 0,933 Sig. 2-tailed
0,354
Sumber : Data diolah dari lampiran 6 dan 7.
Pada Tabel 10 dinyatakan bahwa hasil analisis nilai
r
s
= -0,071 dan t
hitung
= 0,933serta t
tabel
= 1,960. Data ini menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
. Dimana dari hasil analisis juga didapat bahwa nilai signifikan sebesar 0,354. Data ini menunjukan bahwa
Sig 0.05. Dari seluruh hasil uji statistika ini berarti dapat dinyatakan H diterima
dan H
1
ditolak, artinya tidak ada hubungan antara umur petani dengan sikapnya pada program CD sapi sistem bergulir, dengan interpretasi korelasi sangat lemah. Maka
Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa ada hubungan umur petani dengan sikapnya pada
Program Community Development CD sapi sistem bergulir adalah ditolak. Meski pernyataan Kartasapoetra, 1991; 55 bahwa petani yang berusia lanjut
berumur sekitar lebih dari 50 tahun biasanya fanatik terhadap tradisi dan sulit untuk diberikan pengertian-pengertin yang dapat mengubah cara berfikir, cara bekerja dan
cara hidupnya dan mereka ini bersikap apatis. Namun yang ditemukan di lapangan bahwa jumlah reponden yang berusia
lanjut dengan interpretasi positip tidak jauh berbeda dengan jumlah reponden yang berusia muda dengan interpretasi positip juga. Sehingga hal ini yang menyebabkan tidak
ada hubungan antara umur petani dengan sikapnya pada program CD sapi sistem bergulir di Kabupaten Toba Samosir.
5.3.2 Hubungan Tingkat Pendidikan Formal Petani Responden dengan Sikapnya
Pada Program Community Development CD Sapi Sistem Bergulir.
Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009
USU Repository © 2008
Cara berpikir seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan formal yang dimilikinya dalam melakukan suatu aktifitas dalam kehidupannya sehari-hari. Demikian
juga dengan petani penerima program bantuan CD sapi sistem bergulir ternyata 9,77 berpendidikan SD; 39,09 berpendidikan SMP; 47,70 berpendidikan SMA; 1,72
berpendidikan D
3
dan 1,72 berpendidikan S
1
. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan formal dengan sikap
petani pada program CD sapi sistem bergulir yang diberikan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 11. Hubungan Tingkat Pendidikan Formal Petani dengan Sikapnya Pada Program Community Development CD Sapi Bergulir.
Sikap Petani Responden No
Tingkat Pendidikan Formal
Positif Negatif Total
1 SD
10 5,75 7 4,02
17 9,77 2
SMP 42 24,14
26 14,95 68 39,09
3 SMA
55 31,61 28 16,09
83 47,70 4 D
3
3 1,72 3 1,72
5 S
1
3 1,72 3 1,72
JUMLAH TOTAL 113 64,94
61 35,06 174 100
Sumber : Diolah Dari Lampiran 2.
Tabel 11 menunjukkan 17 orang 9,78 petani responden yang tingkat pendidikan formal sampai SD 6 tahun terdapat 10 orang 5,75 yang bersikap
positif dan 7 orang 4,02 bersikap negatif. Untuk 68 orang 39,09 petani responden yang tingkat pendidikan formal sampai SMP 9 tahun terdapat 42 orang
24,14 yang bersikap positif dan 26 orang 14,95 bersikap negatif. Pada petani responden yang tingkat pendidikan formal sampai SMA 12 tahun terdapat 83 orang
47,70 dimana 55 orang 31,61 yang bersikap positif dan 28 orang 16,09 bersikap negatif. Untuk petani sampel yang tingkat pendidikan formal sampai D3 15
tahun sebanyak 3 orang 1,72 seluruhnya bersikap positif. Sementara petani yang memiliki tingkat pendidikan formal sampai S1 16 tahun sebanyak 3 orang 1,72
Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009
USU Repository © 2008
seluruhnya juga bersikap positif pada program CD sapi sistem bergulir dari PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
Untuk melihat erat tidaknya hubungan tingkat pendidikan formal dengan sikapnya pada program CD sapi sistem bergulir yang diberikan PT. Toba Pulp Lestari,
Tbk maka dianalisis dengan menggunakan Korelasi Rank Spearman, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 12. Hasil Analisis Rank Spearman Hubungan Pendidikan Formal Petani dengan Sikap Petani Pada Program Community Development Sapi
Sistem Bergulir.
Uraian Nilai Hasil
r
s
0,090 t-tabel 1,960
t-hitung 1,185 Sig. 2-tailed
0,239
Sumber : Data diolah dari lampiran 6 dan 7.
Pada Tabel 12 dinyatakan bahwa hasil analisis nilai.
r
s
= 0,090 dan t
hitung
= 1,185 serta t
tabel
= 1,960. Data ini menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
.. Dimana dari hasil analisis ini juga didapat bahwa nilai signifikan sebesar 0,239
. Data ini menunjukan bahwa Sig
0.05. Dari seluruh hasil uji statistika ini berarti dapat dinyatakan H diterima dan H
1
ditolak, artinya tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan formal petani dengan sikapnya pada program CD sapi sistem bergulir, dengan interpretasi korelasi sangat
lemah. Maka Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa ada hubungan tingkat pendidikan
formal petani dengan sikapnya pada Program Community Development CD sapi sistem bergulir adalah ditolak.
Pernyataan Soekartawi, 2002; 26 tentang tingkat pendidikan yang rendah maka petani akan lambat mengadopsi inovasi baru dan mempertahankan kebiasaan-kebiasaan
lama. Sedangkan seseorang yang berpendidikan tinggi tergolong lebih cepat dalam
mengadopsi inovasi baru.
Fenny Andani : Sikap Petani Pada Program Community Development Cd Sapi Sistem Bergulir Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Studi Kasus : Kabupaten Toba Samosir , 2009
USU Repository © 2008
Namun yang ditemukan di lapangan bahwa jumlah reponden yang tingkat pendidikan formalnya rendah dengan interpretasi positip tidak jauh berbeda dengan
jumlah reponden yang tingkat pendidikan formalnya tinggi dengan interpretasi positip juga. Sehingga hal ini yang menyebabkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan
formal petani dengan sikapnya pada program CD sapi sistem bergulir di Kabupten Toba Samosir.
5.3.3 Hubungan Tingkat Kosmopolitan Petani Responden dengan Sikapnya Pada