BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian
Secara geografis Kabupaten Gayo Lues Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD, yang terletak pada posisi 03
40’ 32”-04 16’ 37” LU dan 96
48’ 31”-97 56’ 08” Bujur Timur. Kabupaten Gayo Lues dengan ibu kota
Blangkejeren merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tenggara. Kabupaten Gayo Lues secara administratif meliputi 5 lima kecamatan, yaitu
Blangkejeren, Pining, Kuta Panjang, Rikit Gaib, Terangun, dengan luas keseluruhan 5.719,580 Km
2
atau 571.958 Ha. Lebih jelasnya data luas setiap kecamatan di Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Data Luas Setiap Kecamatan di Kabupaten Gayo Lues Luas
No Kecamatan Km
2
Ha 1 Blangkejeren
1.694,180 169.718,0
29,62 2 Pining
1.167,140 161.714,0
28,27 3 Kuta
Panjang 705,480
70.548,0 12,33
4 Rikit Gaib
595,375 59.537,5
10,40 5 Terangun
1.107,425 110.742,5
19,36 Jumlah 5.719,580
571.958,0 100,00
Sumber : Gayo Lues dalam angka 2004 Kondisi fisik geografi yang demikian mengakibatkan adanya keterkaitan
yang kuat dalam intraksi dan dinamika perkembangan sosial, ekonomi dan budaya antar Kabupaten Gayo Lues dengan Kabupaten lain yang ada di wilayah Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu, terdapat peluang terlaksananya kerja sama antar daerah sesuai dengan spesifikasi
31
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
dan karakteristik sosial dan ekonomi masing-masing daerah. Hal ini akan dapat dilaksanakan jika didukung oleh aksesibilitas yang memadai.
4.2. Penggunaan Lahan
Berdasarkan data dari Bappeda Kabupaten Gayo Lues tahun 2002, diketahui Kabupaten Gayo Lues memilki luas wilayah sekitar 571.967 Ha.
Sebagian besar 441.935 Ha 77,27 merupakan kawasan lindung dan hanya sekitar 130.032 Ha 22,73 merupakan kawasan budidaya. Luas penggunaan
lahan masing-masing kecamatan Ha dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Luas Penggunaan Lahan Masing-Masing Kecamatan Di Kabupaten
Gayo Lues
Penggunaan Terangun Rikit
Gaib Kuta
Panjang Blangkeje
ren Pining
Perkampungan 104
201 141
533 314
0,23 Sawah
1.087 1.823
2.469 2.931
470 1,54
Tergalan 758
202 140
1.275 879
0,57 Kebun Rakyat
- -
125 3.618
1.225 0,87
Kebun Campuran 416
163 115
18.312 1.190
3,51 Hutan 85.206
41.153 48.559
131.619 89.981
69,32 Belukar 3.854
1.071 10.007
28.870 5.714
8,65 Hutan Sejenis
19.048 12.232
8.990 29.726
7.515 13,55
Semak 269
2.802 -
4.248 2.712
1,75 Jumlah 110.742
59.547 70.546
221.132 110.0
100,0
Sumber : BPS Kab.Gayo Lues 2000 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa Kabupaten Gayo Lues didominasi oleh
kawasan hutan, diikuti oleh hutan sejenis pinus dan semak belukar. Selain itu, dari luasan belukar merupakan indikator bahwa penggunaan lahan di Kabupaten
Gayo Lues sangat tidak efesien. Areal yang belum dimanfaatkan terbesar di
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Gayo Lues, dengan cadangan lahan yang paling luas berada pada kecamatan pining diikuti Blangkejeren, Terangun,
Kuta Panjang, Rikit Gaib. Sementara itu, saat ini yang menjadi kendala dalam pembangunan pertanian Kabupaten Gayo Lues adalah lahan yang tersedia tidak
berada dalam satu hamparan dan pertanian yang berskala besar hanya bisa dilakukan di kecamatan Pindieng, Blangkejeren, dan Terangun.
Kesesuaian lahan sangat diperlukan dalam mempertimbangkan penggunaan lahan. Kesesuaian lahan yang dimaksud adalah suatu wilayah yang
secara fisik, kimia, agroekologis dan sosial ekonomi layak untuk dikembangkan menjadi suatu jenis pemanfaatan ruang scara ekonomis. Sebagai gambaran, di
Kabupaten Gayo Lues pada tahun 1993 memiliki kondisi sebagai berikut: 1.
Kebun rakyattanaman berpotensi seluas 66.496 Ha, sudah dimanfaatkan 1.131 Ha 1,70 atau masih sesuai untuk dikembangkan seluas 65.365 Ha
98,30 2.
Lahan keringtanaman semusim berpotensi seluas 30.112 Ha, telah terpakai 2.027 Ha 6,73 dan masih sesuai untuk dikembangkan seluas 28.085 Ha
93,27. 3.
Lahan basahsawah berpotensi seluas 20.017 Ha, telah dimanfaatkan seluas 10.234 Ha 51,13 dan masih sesuai untuk di kembangkan dengan luas
9.783 Ha 48,87 4.3. Topografi dan GeologiFisiografi Lahan
Bentuk fisiografi lahan di Kabupaten Gayo Lues merupakan wilayah pegunungan bukit barisan. Secara morfologi, wilayah perencanaan dapat dibagi
atas tiga bagian, yaitu:
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
• Daerah perlembahan merupakan wilayah datar yang diapit oleh daerah
pegunungan. Bentuk fisiografi yang dijumpai berupa datar sampai berombak. Daerah ini merupakan daerah yang telah berkembang untuk daerah
pemukiman dan pertanian. Fisiografi lahan pada daerah ini umumnya ditempati oleh endapanAllivial Quartier.
• Daerah perbukitan terhampar pada daerah yang mengelilingi daerah
pemukiman dan pertanian. Daerah ini memiliki lereng dengan kemiringan 15- 40 dengan bentuk wilayah fisiografi berbukit. Sungai yang mengalir
membentuk pola aliran dentrit dan sejajar. Kawasan ini bayak dibudidayakan untuk kawasan budidaya pertanian.
• Daerah pegunungan, terdapat dibagian pinggir yang mengelilingi wilayah
Kabupaten Gayo Lues yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Tenggara dan Aceh Barat Daya. Didaerah di jumpai
lereng-lereng yang terjal dengan lembah-lembah yang sempit. Kawasan ini umumnya kawasan hutan, baik hutan primer maupun hutan pinus.
4.4. Jenis Tanah
Jenis tanah yang dijumpai di Kabupaten Gayo Lues secara umum terdiri dari berbagai jenis tanah yaitu tanah, entisol, ultisol, inseptisol,enfisol, oxisol.jenis
tanah entisol terdapat di wilayah sungai dan persawahan, ultisol terdapat di komplek perumahan Pemda, inceptisol terdapat di daerah Blangtenggulung, dan
oxisol terdapat di daerah-daerah pegunungan seperti leme dan kalapinang. Jenis tanah ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap kesesuain tanaman yang
dapat dikembangkan. Luas wilayah Kabupaten Gayo Lues berdasarkan jenis tanah disajikan pada Tabel 4.8.
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.8. Luas Wilayah Kabupaten Gayo Lues Bedasarkan Jenis Tanah
Luas No Jenis
Tanah Ha
1 Aluvial Hidromorf entisol
1.025 1,79
2 Hidromorf Kelabu entisol
6.760 1,18
3 Kambisol ultisol
99.659 17,42
4 oxisol 13.671
2,39 5 PMKalfisol
401.242 70,15
6 Podsolik Coklat inceptisol
40.374 7,06
Total 571.958 100,00
Sumber : BPN Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 4.4.1. Kedalaman Efektif
Kedalaman efektif tanah mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan tanaman karena berhubungan dengan kemungkinan akar tanaman
menembus lapisan tanah. Tanah dengan solum yang dalam mempunyai kualitas tanah baik. Secara rinci luas wilayah di Kabupaten Gayo Lues berdasarkan
kedalaman efektif tanah disajikan pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Luas Wilayah Kabupaten Gayo Lues Berdasarkan Kedalaman Efektif.
Luas Wilayah Kedalaman Efektif 30-60 cm
60-90 cm Luas Wilayah
No Kecamatan Ha
Ha Ha 1 Blangkejeren
111.015 65,53 58.403 34,47
169.418 29,62 2 Pining
150.728 93,21 10.986 6,79
161.714 28,27 3
Kuta Panjang
50.531 71,63 20.015 28,37 70.546 12,33
4 Rikit
Gaib 48.277 81,00 11.310 19,00 59.538 10,41
5 Terangun 85.574 77,27 25.166 22,73
110.743 19,36 Jumlah
446.125 77,99 125.883 22,01
571.958 100,00 Sumber : BPN Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Tanah di Kabupaten Gayo Lues merupakan tanah yang mengalamai pelapukan lanjut tanah tua. Tanah ini mempunyai sifat peka terhadap erosi.
Daerah Kabupaten Gayo Lues mampunyai dua kelas kedalaman efektif, yaitu kedalaman antara 30-60 cm dan 60-90 cm. tanah dengan kedalaman efektif antara
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
30-60 cm, sekitar 77,99 dari luas kabupaten yaitu 446.125 Ha. Kedalaman efektif ini umumnya dijumpai didaerah pegunungan yang telah mengalami erosi.
Sedangkan kedalaman efektif tanah 30-60 cm terletak pada lereng 15-40 yang luasnya 22,01 dari luas keseluruhan Kabupaten Gayo Lues.
4.4.2. Tekstur Tanah Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif jumlah bahan mineral yang
terbentuk dari fraksi pasir, debu dan liat. Penyusunan tektur tanah berkaitan erat dengan kemampuan memberikan zat hara untuk tanaman, kelengasan tanah,
perambatan panas, perambatan akar tanaman dan pengolahan tanah BPN Provinsi NAD, 2003.
Berdasarkan perbandingan fraksi liat, pasir dan debu, tekstur tanah dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu halus, sedang dan kasar. Tekstur halus
merupakan tekstur tanah yang mempunyai liat yang tinggi. Tekstur sedang merupakan tanah yang mengandung lempung, sedangkan tekstur kasar merupakan
tanah yang mengandung banyak pasir. Makin besar atau makin halus tekstur tanah, maka kualitasnya makin menurun, karena kemampuannya meresap air
menjadi kurang baik BPN Provinsi NAD, 2003. Tekstur tanah di wilayah Kabupaten Gayo Lues sebagian besar
mempunyai tekstur halus, yaitu 429.526 Ha 75,10 dari luas wilayah kabupaten dan tekstur sedang mempunyai luas 142.432 Ha 24,90, sedangkan tekstur
kasar tidak dijumpai, karena tekstur tanah ini merupakan tanah yang mengandung pasir.RTRWK Kab.Gayo Lues, 2004. Lebih jelasnya mengenai penyebaran
tekstur di wilayah Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada tabel 4.10.
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.10. Luas Wilayah Kabupaten Gayo Lues Berdasarkan Tekstur Tanah Luas
No Tekstur Tanah
Ha 1 Halus
429.526 75,10
2 Sedang 142,432
24,90 3 Kasar
- -
Total 571.958
100,00
Sumber : BPN Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
4.4.3. Drainase Drainase menunjukkan kecepatan meresapnya air pada tanah atau keadaan
yang menunjukkan lama atau seringnya air mengalami kejenuhan. Drainase yang dimaksud yaitu drainase permukaan berdasarkan perbandingan relatif lamanya air
tergenang di permukaan tanah. Berdasarkan perbandingan relatif lamanya air tergenang di permukaan tanah, maka drainase dibedakan menjadi 3 tiga macam
yaitu tergenang, kadang-kadang tergenang dan tidak pernah tergenang. RTRWK Kab.Gayo Lues, 2004.
Hampir 98,21 wilayah Kabupaten Gayo Lues tidak pernah tergenang drainase baik, yaitu seluas 561.706 Ha, sedangkan drainase dengan kondisi
kadang-kadang terdapat pada pinggir sepanjang sungai dengan penggunaan lahan sawah. Secara rinci kondisi drainase di wilayah Kabupaten Gayo Lues disajikan
pada tabel 4.11. Tabel 4.11. Luas Wilayah Kabupaten Gayo Lues Berdasarkan Keadaan Drainase.
Luas No Drainase
Ha 1 Tidak
pernah tergenang
561.706 98,21
2 Tergenang periodik
10.252 1,79
3 Tergenang terus
- Total
571.958 100,00
Sumber : BPN Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
4.5. Hidrologi