4.5. Hidrologi
Secara umum sumber daya air yang dimanfaatkan di Kabupaten Gayo Lues dapat dibagi kedalam dua kelompok, yaitu perairan terbuka dan air tanah.
Perairan terbuka yang dapat di manfaatkan adalah sungai. Di Kabupaten Gayo Lues terdapat 7 tujuh wilayah daerah aliran sungai DAS yang terdiri dari 3
tiga DAS yang cukup besar, yaitu DAS Krueng Tripa, DAS Alas, dan DAS Krueng Tamiang. Sedangkan 4 empat DAS lainnya berada diantara kedua DAS
diatas yaitu, Krueng Jamboaye dan Krueng Seumayam Batee, Krueng Baru-baru dan DAS Krueng Klut. Adapun luasan DAS yang terdapat di Kabupaten Gayo
Lues dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12. Luas Wilayah Aliran Sungai dan Debit Air di Kabupaten Gayo Lues
No Nama DAS Luas DAS Ha
1 Kr. Tripa
227.239 2 Kr.
Jamboaye 9.094
3 Kr. Seumayam
Bantee 15.386
4 Kr. Baru-baru
5.491 5 Kr.
Kluet 26.939
6 Kr. Alas
105.583 7 Kr.
Tamiang 182.226
Jumlah 571.958
Sumber: RTRWK Kabupaten Gayo Lues 2003
4.6. KlimatologiIklim
Kabupaten Gayo Lues secara umum mempunyai zona iklim B1 dengan jumlah bulan basah BB dan bulan kering BK masing-masing 9 dan 2 bulan.
Rata-rata curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Gayo Lues tahun 2002 dapat dilihat pada tabel 4.13.
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.13. Rata-Rata Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Gayo Lues No Bulan
Rata-rata Curah Hujan mm Rata-rata Hari Hujan hari
1 Januari 177
14 2 Februari
149 14
3 Maret 201
17 4 April
455 13
5 Mei 320
19 6 Juni
240 13
7 Juli 71
7 8 Agustus
188 12
9 September 384
14 10 Oktober
498 22
11 November 145
7 12 Desember
423 20
Rata-rata 270 14
Sumber : BMG Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
4.7. Demografi Penduduk
4.7.1 Prakiraan Jumlah Penduduk Penduduk adalah obyek dan subyek yang merupakan sumber daya
pembangunan yang merupakan potensi sumber daya yang memiliki peranan yang sangat strategis. Disamping itu, kualitasnywa mampu menjawab tuntutan
kebutuhan pembangunan, khususnya dalam usaha meningkatkan kesejahteraan. Namun di sisi lain, penduduk itu sendiri dapat menjadi beban dan hambatan bagi
pelaksanaan pembangunan apabila kualitasnya tidak dapat mendukung pelaksanaan pembangunan tersebut. Lebih jelasnya mengenai jumlah dan proporsi
penduduk Kabupaten Gayo Lues dalam 5 lima tahun terakhir 1996-2000 dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.14. Jumlah dan Proporsi Jumlah Penduduk di Kabupaten Gayo Lues Tahun 1997-2001.
Jumlah Penduduk Jiwa pada tahun No Kecamatan
1997 1998 1999 2000 2001
Proporsi -2000
1 Blangkejeren 26.363 25.564 26.798 26.910 27.271
42,87 2 Pining
3.392 3.417 3.448 3.462 3.058
5,52 3 Kuta
Panjang 13.109 13.154 13.153 13.169 13.181
20,98 4 Rikit
Gaib 6.105 6.162 6.258 6.284 6.403
10,01 5 Terangon
12.061 12.656 12.888 12.961 13.699
20,64 Kab. Gayo Lues
61.030 61.953
62.545 62.766 64.032
100,00 Sumber: BPS kab.Gayo Lues, 2000
Jumlah penduduk Kabupaten Gayo Lues pada tahun 2001 sebanyak 64.032 jiwa, sedangkan jumlah penduduk pada tahun 1997 sebanyak 61.031 jiwa.
Pada tahun 1997 jumlah penduduk Kabupaten Gayo Lues sebanyak 61.031 jiwa, dan meningkat menjadi 64.032 jiwa pada tahun 2000 dengan rata-rata laju
pertumbuhan penduduk 1,20. Jumlah penduduk Kabupaten Gayo Lues yang mempunyai kegiatan tetap pada tahun 2001 adalah sebesar 21.266 jiwa atau
33,21 dari jumlah penduduk keseluruhan, atau 77,61 dari keseluruhan angkatan kerja 27.400 jiwa di kabupaten tersebut.
Sumber mata pencaharian penduduk Kabupaten Gayo Lues secara garis besar ada 5 lima sektor kegiatan yang mendominasi sumber pencaharian, yaitu
sektor pertanian, perdagangan, industri, jasa dan angkutan. Berdasarkan data dan informasi kegiatan perekonomian penduduk, masih sangat didominasi oleh jumah
tenaga kerja di sektor pertanian. Pada tahun 2001 jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian pada sektor pertanian adalah sebesar 13.070 jiwa
61,45 dari keseluruhan jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
tetap. Sedangkan sektor angkutan merupakan yang terkecil yaitu 524 jiwa 2,46 Gayo Lues dalam angka, 2001.
4.7.2. Penyebaran dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan data penduduk diperkirakan konsentrasi penduduk wilayah
Kabupaten Gayo Lues pada tahun 2004-2014 yang paling tinggi terdapat di kecamatan Blangkejeren, yakni sebesar 37,78. Tingginya konsentrasi jumlah
penduduk di kecamatan tersebut, karena pada umumnya masyarakat cenderung mendekati daerah yang memiliki saran dan prasarana yang lebih lengkap serta
kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidup baik segi sosial, ekonomi, politik maupun budaya RTRWK, 2003.
Pertambahan penduduk menyebabkan meningkatnya kepadatan penduduk. Berdasarkan jumlah proyeksi jumlah penduduk dari beberapa kecamatan pada
tahun 2014. Kecamatan terangon diperkirakan mempunyai kepadatan bersih jiwaluas pemukiman sebesar 25 jiwaKm
2
, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Pining dengan kepadatan jiwakm
2
RTRWK, 2003. Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan ancaman terhadap
kualitas lingkungan. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya lahan yang dibutuhkan penduduk setempat, baik yang berfungsi sebagai tempat tinggal
maupun sebagai mata pencaharian. Peningkatan jumlah penduduk dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, karena dikhawatirkan akan terjadi
alih fungsi lahan untuk pemukiman baru, areal pertanian dan perkebunan. Alih fungsi lahan juga dapat dipandang sebagai bentuk konsekuensi logis dari adanya
pertumbuhan dan perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat yang sedang berkembang di Kabupaten Gayo Lues.
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
4.8. Sosial Ekonomi