4.12. Kawasan Budi Daya Pertanian
4.12.1. Analisis peruntukan lahan basah Usaha pengembangan lahan sawah dikabupaten gayo lues merupakan
pengembangan dari lahan ayang telah ada. Luas areal perusahaan hasil analisis adalah 14.222 ha atau 2.49 dari luas Kabupaten Gayo Lues.
Untuk lebih jelas mengenai peruntukan lahan pertanian tanaman basah atau sawah sampai tahun 2013 di Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada tabel
19 dan gambar Penggunaan lahan untuk tanaman pangan lahan basah perkecamatan di
Kabupaten Gayo Lues sampai dengan tahun 2013. Tabel. 4.19. Pengunaan Lahan Tanaman Basah
No Kecamatan Luas
lahan Ha Persentase
1 Kec.Blangkejeren 4.973
34.97 2 Pindieng
713 5.01
3 Kuta Panjang
4.082 28.70
4 Rikit Gaib
1.554 10.93
5 Terangon 2.900
20.33 Jumlah
14.222 100.0
Sumber Bappeda Kab. Gayo Lues, 2003.
Penggunaan lahan kering untuk Kabupaten Gayo Lues disajikan pada tabel 4.20 dan petanya .
Tabel 4.20. Penggunaan Lahan Kering Perkecamatan Kabupaten Gayo Lues Tahun 2003 – 2013.
No Kecamatan
Luas lahan ha Persentasi
1 Blangkejeren 663
21.40 2 Pinding
13 0.43
3 Kuta Panjang
2.101 67.82
4 Rikit Gaib
304 9.81
5 Terangon 17
0.55 Jumlah
3.098 100.00
Sumber : Bappeda Kab. Gayo Lues, 2003.
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
4.12.2. Analisis Peruntukan Tanaman Holtikultura. Secara analisis kesesuaian lahan hampir semua kecamatan dapat sesuai
untuk pengembangan tanaman holtikultura . Khusus untuk kecamatan rikit akan dikembangkan tanaman holtikultura dataran tinggi seperti, Kol,wortel dll, dengan
demikian secara keseluruhan tanaman holtikultura direncanakan sebesar 9.251 ha atau 1,62 dari luas wilayah Kabupaten.
Tabel 4.21. Penggunaan Lahan Tanaman Holtikultura perkecamatan Tahun 2013 NO KECAMATAN LUAS
LAHAN ha
1. Blangkejeren 3.438
37,16 2. Pinding
3.215 34,75
3. Kutapanjang 1.519
16,42 4. Rikit
Gaib 720
7,78 5. Terangon
359 3,88
Kabupaten Gayo Lues 9.251
100.00
Sumber: Bappeda Kab. Gayo Lues, 2003.
4.13. Kawasan Pariwisata
Pemanfaatan potensi sumber daya alam dengan mengembangkan objek wisata dikabupaten gayo lues, selain dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat juga dapat meningkatkan aset daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah PAD objek wisata dikelompokkan memnjadi objek wisata alam dan
objek wisata budaya diantaranya adalah : 1 Objek wisata alam berupa, danau marpunge, blang tasik, kuala tripe, air panas,
air terjun, lung kapi, blang beke, hutan wisata kadal, dan kawasan taman nasional gunung louser TNGL.
2 Objek wisata budaya berupa mesjid penampaan, arena pacuan kuda datuk pining dll.
Fauzul Iman: Analisis Dan Strategi Pemanfaatan Ruang Di Kabupaten Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam, 2007. USU e-Repository © 2008
4.14. Kawasan Permukiman