Marnangkok B. : Evaluasi Kecukupan Jumlah Armada Tanker PT. Burung Laut Dengan Menggunakan Pemrograman Intege,. 2009.
USU Repository © 2009
maupun sumber daya. Selain itu, pelaksanaan sebuah model simulasi, sekalipun dengan komputer yang tercepat, dapat menimbulkan sejumlah biaya yang cukup
besar. Sebaliknya, model-model matematis yang berhasil biasanya dapat dikelola dalam hal perhitungannya.
3.1.4. Tahap-tahap Studi Riset Operasi
Tahap-tahap utama yang harus dilalui untuk melakukan sebuah studi operasi riset adalah mencakup:
1. Defenisi masalah.
2. Pengembangan model.
3. Pengujian keabsahan model.
4. Implementasi model akhir.
Tahap pertama dari studi ini berkaitan dengan defenisi masalah, hal ini menunjukkan tiga aspek utama, yaitu;
1. Deskripsi tentang sasaran atau tujuan dari studi tersebut.
2. Identifikasi alternatif keputusan dari sistem tersebut.
3. Pengenalan tentang keterbatasan, batasan, dan persyaratan sistem tersebut.
Tahap kedua dari studi ini berkaitan dengan pengembangan model. Bergantung pada defenisi masalah dan harus memutuskan model yang paling
sesuai untuk mewakili sistem yang bersangkutan. Model seperti ini harus menyatakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan batasan masalah dalam bentuk
variabel keputusan. Jika model yang dihasilkan termasuk dalam salah satu model matematis yang umum, pemecahan yang memudahkan dapat diperoleh dengan
Marnangkok B. : Evaluasi Kecukupan Jumlah Armada Tanker PT. Burung Laut Dengan Menggunakan Pemrograman Intege,. 2009.
USU Repository © 2009
menggunakan teknik-teknik matematis. Jika hubungan matematis dalam model tersebut terlalu kompleks untuk memungkinkan pemecahan analitis, sebuah model
simulasi kemungkinan lebih sesuai. Tahap ketiga dari studi ini berkaitan dengan pemecahan model. Dalam
model-model matematis, hal ini dicapai dengan menggunakan teknik-teknik optimisasi yang didefenisikan dengan baik dan model tersebut dikatakan
menghasilkan sebuah pemecahan optimal. Jika simulasi atau model heuristik dipergunakan, konsep optimalitas tidak didefenisikan dengan begitu baik, dan
pemecahan dalam kasus ini dipergunakan untuk memperoleh evaluasi terhadap tindakan dalam sistem tersebut. Hal ini biasanya disebut dengan analisis
sensitivitas. Secara khusus, analisis seperti ini diperlukan ketika parameter dari sebuah sistem tidak dapat diestimasi secara akurat.
Tahap keempat menuntut pemeriksaan terhadap keabsahan model. Sebuah model dikatakan absah jika dapat memberikan prediksi yang wajar dari kinerja
sistem tersebut walaupun tidak secara pasti mewakili sistem tersebut. Satu metode yang umum untuk menguji keabsahan sebuah model adalah dengan
membandingkan kinerjanya dengan data masa lalu yang tersedia untuk sistem aktual tersebut. Model tersebut akan absah jika dalam kondisi masukan yang
serupa, model tersebut dapat menghasilkan ulang kinerja masa lalu dari sistem tersebut.
Tahapa akhir dalam studi ini adalah berkaitan dengan implementasi hasil model yang telah diuji tersebut. Implementasi melibatkan penerjemahan hasil ini
menjadi petunjuk operasi yang terinci dan disebarkan dalam bentuk yang mudah
Marnangkok B. : Evaluasi Kecukupan Jumlah Armada Tanker PT. Burung Laut Dengan Menggunakan Pemrograman Intege,. 2009.
USU Repository © 2009
dipahami kepada para individu yang akan mengatur dan mengoperasikan sistem yang direkomendasikan tersebut.
3.2. Pemrograman Integer