Perbandingan Hasil Penelitian Awal Oleh Saudara Suriadin

pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar dan sebaliknya seperti badai, ombak yang tinggi dan cuaca buruk lainnya yang mengakibatkan armada tersebut harus menurunkan kecepatannya untuk mengantisipasi keadaan tersebut.

6.5. Perbandingan Hasil Penelitian Awal Oleh Saudara Suriadin

Noernikmat dengan Hasil Penelitian Baru Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa terhadap semua data yang telah diformulasikan dia atas, maka terjadi sebuah perbedaan hasil pemecahan jumlah Round Trip optimum untuk masing-masing armada tanker yang dihasilkan oleh peneliti terdahulu Oleh Saudara Suriadin Noernikmat dengan hasil baru pada penelitian ini. Nilai volume angkutan yang mampu dilayani oleh PT. Burung Laut berdasarkan penelitian terdahulu adalah sebesar 787.900 KL dari total 1.080.000 KL BBM HSD yang seharusnya diangkut oleh PT. Burung Laut pada tahun 2008. Dengan kata lain pencapaian taget pemenuhan kapasitas PT. PLN Persero Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan adalah hanya sebesar 73 dari total kebutuhan BBM HSD tersebut. Penentuan jumlah total optimum volume angkutan BBM HSD pada penelitian terdahulu adalah dengan menggunakan pemrograman linier, yaitu dengan metode Simplex. Kekurangan metode ini adalah bahwa hasil pemecahan optimum yang dihasilkan adalah dalam bentuk Non-Integer desimal, padahal pada kasus ini kondisi pemecahan optimum yang diharapkan adalah bilangan bulat Integer. Setelah penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pemrograman integer yaitu dengan menggunakan metode Branch And Bound. Hasil yang didapatkan dengan menggunakan metode ini adalah total volume angkutan BBM HSD yang mampu dilayani oleh PT. Burung Laut untuk tahun 2008 adalah sebesar 909.800 KL, atau sebesar 84,24 dari total kebutuhan BBM HSD PT. PLN Persero Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan. Berdasarkan keterangan diatas, maka terdapat perbedaan jumlah volume angkutan BBM HSD oleh PT. Burung Laut pada tahun 2008 oleh kedua metode tersebut. Setelah dilakukan penentuan jumlah Round Trip maksimum tiap armada tanker dengan metode pemrograman integer, maka terjadi peningkatan jumlah BBM HSD yang mampu diangkut oleh PT. Burung Laut pada tahun 2008 jika dibangdingkan dengan penggunaan metode pemrograman linier untuk menentukan jumlah volume angkutan optimum tiap armada tanker tersebut. Selisih yang didapatkan dari hasil penghitungan jumlah volume optimum angkuatan BBM HSD oleh PT. Burung Laut pada tahun 2008 dengan menggunakan metode yang berbeda adalah sebesar 121.900 KL.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Pengoptimalan pengoperasian armada Tanker PT. Burung Laut adalah salah satu tujuan utama dari PT. Burung Laut tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk membantu pengoptimalkan pengoperasian dan pengevalusasian kecukupan jumlah armada Tanker tersebut untuk memenuhi pengankutan BBM HSD dari 4 Pelabuhan sumber P. Dumai, P. Tj. Uban dan P. Pulau Sambu ke Pelabuhan Belawan Dari hasil penelitian “Evaluasi Kecukupan Jumlah Armada Tanker PT. Burung Laut Dengan Menggunakan Pemrograman Integer” ini didapatkan beberapa kesimpulan akhir, yaitu sebaagai berikut: 1. Dengan menggunakan 4 armada Tanker yang dioperasikan PT. Burung Laut, yaitu: MT. Pelita Laut dengan kapasitas angkut 5.000 KL, MT. Pelita Energi dengan kapasitas angkut 6.000 KL, MT. Maiden dengan kapasitas angkut 5.300 KL, serta armada Tanker MT. Batamas Sentosa V dengan kapasitas angkut 5.300 KL tidak dapat memenuhi target angkutan BBM HSD PT. PLN Persero Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan pada tahun 2008 dengan volume sebesar 1.080.000 KL. 2. Hasil perhitungan kapasitas angkut optimal keempat armada Tanker pada tahun 2008 dengan menggunakan pendekatan Integer Programming, Branch and Bound Methode adalah sebesar 909.800 KL BBM HSD dari