Merupakan data sekunder yang didapat dari Kalender Tahun 2008 dan kesesuaian dengan informasi dari staf operasi PT. Burung Laut yang terkait
dengan hari kerja di Tahun 2008. 5.
Time Sheet Kapal Tahun 2007 Merupakan data sekunder yang didapat dari arsip PT. Burung Laut pada
tahun 2007. Berdasarkan pada latar belakang penelitian ini, data yang digunakan sama
dengan data yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Penggunaan data ini telah distujui oleh Dosen Pembimbing penelitian tersebut yaitu Bapak Ir. Abadi
Ginting SS., M.SIE dan juga oleh Bapak Suriadin Noernikmat S.T selaku peneliti sebelumnya.
5.1.1. Kapasitas Kapal yang Tersedia Tahun 2007
Dalam melaksanakan pengangkutan BBM HSD PT. PLN Persero Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan, PT. Burung Laut menggunakan 4 unit armada
tanker dengan kapasitas yang berbeda-beda. Kapasitas setiap armada tankeraka ditunjukkan seperti pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Kapasitas Armada Tanker PT. Burung Laut Tahun 2007 No
Name of Vessel Loading Capacity
KL
1 MT. Pelita Laut
5.000 2
MT. Pelita Energi 6.000
3 MT. Maiden
5.300 4
MT. Batamas Sentosa V 5.300
Total 21.600
[Sumber : PT. Burung Laut Medan, 2007]
5.1.2. Kapasitas Pelabuhan Muat Tahun 2007
Proses pemuatan BBM HSD pada tahun 2007 dilaksanakan di 3 pelabuhan yang berbeda, dimana masing-masing pelabuhan memiliki kapasitas yang
berbeda-beda pula dalam penyediaan stock BBM HSD untuk keperluan PT. PLN Persero Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan, seperti yang ditunjukkan pada
Tabel 5.2.
Tabel. 5.2. Kapasitas Pelabuhan Muat Tahun 2007
No Nama
Pelabuhan Muat Jarak Dari
Pelabuhan Belawan NM
Kapasitas Penyediaan BBM HSD
KLbln KLthn
1 Dumai
241 45.000
540.000 2
Pulau Sambu 361
22.500 270.000
3 Tanjung Uban
386 22.500
270.000
T o t a l 90.000
1.080.000
[Sumber : PT. Burung Laut Medan, 2007] Perbedaan antara kapasitas penyediaan BBM HSD yang akan diangkut
pada setiap pelabuhan muat pelabuhan penyedian BBM HSD yang akan dinagkut merupakan salah satu kendala bagi PT. Burung Laut dalam mengatur
lalu lintas dan pemilihan rute pengangkutan yang akan dijadwalkan. Jika dihubungkan dengan kapasitas armada tanker keseluruhan PT. Burung Laut, maka
kapasitas armada tersebut tidak mampu untuk mengangkut keseluruhan BBM HSD, hal ini juga merupakan sebuah kendala bagi PT. Burng Laut unutk
melakukan rencana pengoperasian armada trankernya. walaupun demikian, kendala tersebut dapat dijadikan suatu acuan dalam mengambil kebijakan
operasional kedepannya, sebagai berikut:
1. Pelabuhan Dumai
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan muat prioritas utama bagi armada tanker PT. Burung Laut. Disamping berjarak dekat, hanya 241 NM Nautical Mile
dari pelabuhan Belawan, pelabuhan ini juga mempunyai kapasitas muat yang paling besar, yaitu 540.000 KLtahun. Di pelabuhan ini, masing-masing
armada tanker hanya dapat melaksanakan pemuatan sebanyak 24 kali dalam setahun.
2. Pelabuhan Pulau Sambu
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan muat alternatif yang memiliki kapasitas muat sebesar 270.000 KLtahun dan berjarak 361 NM Nautical Mile dari
pelabuhan Belawan. Di pelabuhan ini, masing-masing armada tanker hanya dapat melaksanakan pemuatan sebanyak 12 kali dalam setahun.
3. Pelabuhan Tanjung Uban
Pelabuhan ini juga merupakan pelabuhan alternatif yang memiliki kapasitas muat sebesar 270.000 KLtahun dan berjarak 386 NM Nautical Mile dari
pelabuhan Belawan, terjauh dari 2 pelabuhan muat sebelumnya. Di pelabuhan ini, masing-masing armada tanker hanya dapat melaksanakan pemuatan
sebanyak 12 kali dalam setahun.
5.1.3. Volume Angkutan BBM HSD Tahun 2007