Marnangkok B. : Evaluasi Kecukupan Jumlah Armada Tanker PT. Burung Laut Dengan Menggunakan Pemrograman Intege,. 2009.
USU Repository © 2009
lanjut, ditemukan bahwa waktu menunggu sangat singkat. Sebuah pemecahan diajukan dimana sebuah cermin panjang dipasang ditempat masuk elevator.
Keluhan menghilang karena para pengguna elevator asik memandangi diri mereka sendiri dan orang lain sambil menunggu elevator.
Ilustrasi elevator ini menggarisbawahi pentingnya memandang aspek matematis dari riset operasi dalam konteks yang lebih luas dari sebuah proses
pengambilan keputusan yang unsur-unsurnya tidak dapat diwakili sepehunya oleh sebuah model matematis. Pada kenyataannya, masalah ini dikenali oleh para
ilmuan Inggris yang merintis kegiatan-kegiatan riset operasi yang pertama setelah Perang Dunia II. Harus ditekankan bahwa kelompok riset operasi yang berhasil
diharapkan memperlihatkan kemampuan yang memadai dalam aspek ilmu dan seni riset operasi. Penekanan pada satu aspek dan tidak pada askpek lainnya
cenderung merintangi pemanfaatan riset operasi secara efektif dalam praktek.
3.1.2. Unsur-unsur Dari Sebuah Model keputusan.
Sebuah model keputusan semata-mata merupakan alat untuk “meringkaskan” sebuah masalah keputusan dengan cara yang memungkinkan
identifikasi dan evaluasi yang sistematis terhadap semua alternatif keputusan dari sebuah masalah. Sebuah keputusan lalu dicapai dengan memilih alternative yang
dinilai “terbaik” diantara semua pilihan yang tersedia. Berikut akan diilustrasikan unsur-unsur dasar dari sebuah model keputusan
dengan mengikuti contoh sederhana, tetapi berguna. Selama bulan-bulan musim panas, seorang professor yang tinggan di Fayetteville FYTV, Arkansas,
Marnangkok B. : Evaluasi Kecukupan Jumlah Armada Tanker PT. Burung Laut Dengan Menggunakan Pemrograman Intege,. 2009.
USU Repository © 2009
memiliki komitmen konsultasi selama 5 minggu di Denver DEN, Colorado. Professor tersebut terbang kesana pada hari senin dan kembali pada hari rabu
diminggu yang sama. Sebuah tiket pulang-pergi yang dibeli pada hari senin untuk kembali pada hari rabu diminggu yang sama berharga 20 lebih mahal daripada
tiket yang melewati akhir pekan. Tiket satu arah dalam arah apapun berharga 75 dari harga tiket pulang-pergi biasa tanpa potongan harga. Harga dari sebuah tiket
pulang-pergi adalah 900. Bagaimana sebaiknya profesor tersebut membeli tiketnya selama periode konsultasi sepanjang lima minggu tersebut? Contoh ini
dibuat untuk memperkenalkan proses pengambilan keputusan: alternatif keputusan, batasan masalah, dan kriteria tujuan.
3.1.3. Jenis-jenis Model Riset Operasi
Metode pemecahan biasanya dirancang untuk memanfaatkan struktur khusus dari model yang dihasilkan. Dengan demikian, berbagai model yang
berkaitan dengan sistem nyata yang ada menimbulkan berbagai teknik pemecahan dalam jumlah yang sama. Istilah asal dari berbagai nama yang sudah dikenal
seperti pemrograman linear, integer, dinamis, dan non-linier yang mewakili berbagai algoritma untuk memecahkan kelompok-kelompok model riset operasi
tersebut. Dalam kebanyakan aplikasi riset operasi, diasumsikan bahwa tujuan dan
batasan sebuah model dapat diekspresikan secara kuantitatif atau secara matematis sebagai fungsi dari variabel keputusan. Dalam kasus demikian, kita mengatakan
bahwa kita menangani model matematis.
Marnangkok B. : Evaluasi Kecukupan Jumlah Armada Tanker PT. Burung Laut Dengan Menggunakan Pemrograman Intege,. 2009.
USU Repository © 2009
Sayangnya, walaupunterdapat kemajuan yang mengesankan dalam pemodelan matematis, sejumlah situasi nyata masih berada jauh diluar
kemampuan teknik-teknik matematis yang sekarang tersedia. Karena suatu hal, sistem nyata kemungkinan terlalu rumit untuk memungkinkan representasi
matematis yang memadai. Kemungkinan lain, sekalipun sebuah model matematis dapat diformulasikan, model itu terbukti terlalu kompleks untuk dipecahkan
dengan metode-metode pemecahan yang sudah ada. Sebuah pendekatan yang berbeda untuk pemodelan sistem yang
kompleks adalah penggunaan simulasi. Model-model simulasi berdeda dengan model matematis dalam hal bahwa hubungan antara masukan dan keluaran tidak
dinyatakan secara eksplisit, melainkan, sebuah model simulasi memecahkan sistem yang dimodel tersebut kedalam modul-modul dasar atau elementer yang
lalu dikaitkan satu sama lain dengan hubungan-hubungan logis yang didefenisikan dengan baik. Jadi dengan dimulai dengan modul masukan, perhitungan akan
bergerak dari satu modul ke modul lainnya. Sampai sebuah hasil keluaran direalisasikan.
Model simulasi, ketika dibandingkan dengan model matematis, memang menawarkan keluwesan yang lebih besar dalam mewakili sistem yang kompleks.
Alasan utama untuk keluwesan ini adalah bahwa simulasi memandang sistem dari tingkat elementer yang mendasar. Pemodelan matematis sebaliknya, cenderung
mempertimbangkan sistem dari tingkat representasi yang kurang terinci. Keluwesan simulasi bukannya tidak mempunyai kekurangan.
Pengembangan sebuah model simulasi biasanya cukup mahal baik dalam waktu
Marnangkok B. : Evaluasi Kecukupan Jumlah Armada Tanker PT. Burung Laut Dengan Menggunakan Pemrograman Intege,. 2009.
USU Repository © 2009
maupun sumber daya. Selain itu, pelaksanaan sebuah model simulasi, sekalipun dengan komputer yang tercepat, dapat menimbulkan sejumlah biaya yang cukup
besar. Sebaliknya, model-model matematis yang berhasil biasanya dapat dikelola dalam hal perhitungannya.
3.1.4. Tahap-tahap Studi Riset Operasi