Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009
b Cake PKE Palm Kernel Expelier
Produk ini adalah ampas dari pemerasan. Palm kernel yang biasanya digunakan untuk makanan ternak dijual secara lokal.
b. Karet
Dari hasil pengolahan karet maka akan diperoleh komoditi: 1
Ex Latex 2
Ex Lumps Kedua komoditi ini diolah menjadi Crumb Rubber dengan berbagai mutu yang
merupakan bahan baku untuk membuat ban dan lain-lain. Orientasi pasar untuk produk ini adalah luar negeri.
3. Kecambah Seeds
Kecambah merupakan biji kelapa sawit yang telah jadi. Selain diproses lebih lanjut kecambah kelapa sawit juga langsung dijual. Penjualan kecambah ini
berdasarkan permintaan ketiga kepada bagian tanaman.
B. Analisa Hasil Penelitian
1. Kebijakan Mutu
Sesuai persyaratan yang ditetapkan ISO 9001:2001 mengenai tanggungjawab manajemen, pihak manajemen wajib menyusun dan menetapkan
kebijakan mutu dan sasaran mutu. Kebijakan mutu PT. Socfindo sesuai dengan dokumentasi pada arsip yang ada perusahaan sebagai berikut:
Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009
a. Menjamin mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu produk
yang berlaku Nasional maupun internasional dengan standar mutu yag ditetapkan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
b. Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia melalui
pelatihan-pelatihan yang diberikan secara luas bagi personilnya. c.
Mencegah dan mengurangi pencemaran, kecelakaan kerja penyakit akibat kerja dan atau penyakit akibat hubungan kerja dengan melakukan pengelolaan
terhadap aspek lingkungan dan K3 yang tidak bisa ditoleransi PT. Socfindo Medan.
d. Memenuhi peraturan dan persyaratan lain yang terkait dengan aspek
lingkungan dan K3 PT. Socfindo Medan e.
Melakukan peningkatan secara berkesinambungan melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu, lingkungan dan K3 secara konsisten.
2. Jenis-jenis Biaya Mutu Di PT. Socfindo Medan.
Setiap kegiatan yang dilakukan perusahan tidak terlepas dari unsur biaya. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan adalah memperoleh laba
semaksimal mungkin dengan pengorbanan biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.
Biaya mutukualitas di PT. Socfindo Medan, dikelompokan ke dalam tiga klasifikasi besar sesuai dengan teori yaitu:
a. Biaya pencegahan atau biaya preventif adalah biaya yang terjadi untuk
mencegah terjadinya kegagalan produk. Biaya pencegahan yang dikeluarkan
Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009
oleh perusahaan terdiri dari: pembasmian lalang, pembasmian rumput pada areal bebas lalang, persemaian dan bibitan, memancang, menanam pupuk
hijau, melobang, menanam pokok, kontrol lalang, cuci rumput, pemeliharaan gawangan, memupuk kimia, memupuk dengan abu janjang, merawat pokok,
menyisip pokok, menjarangkan pokok non–valuer, menjaga tanaman terhadap hewan dan binatang liar, menunas umun selektip, sanitasi, percobaan sensus
seleksi bhg. tanaman, penyerbukan bantuan dan membungkus biji. b.
Biaya penilaian merupakan biaya yang terjadi untuk mendeteksi kegagalan produk. Biaya penilaian terdiri atas: membongkar pokok sakitmati akibat
ganoderma dan Laboratory Irho Research and Development, pemotongan TBS.
c. Biaya kegagalan timbul setelah produk dijual. Biaya kegagalan terdiri dari:
meliputi biaya penggantian bibit yang rusak, biaya menangani keluhan pelanggan.
3. Pengujian Kualitas Data Total Quality Management