Total Quality Management Tinjauan Teoritis

Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Total Quality Management

Dalam mempertahankan usahanya perusahaan harus memperhatikan kualitas dari produk yang dihasilkan. Berbagai usaha dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas produk. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, lahirlah suatu inovasi yang dikenal dengan manajemen kualitas seperti ISO 9000 dan TQM. Menurut Purnama 2006:93, “ISO 9000 dengan TQM merupakan dua hal yang memiliki keterkaitan erat, kebanyakan perusahaan yang menerapkan ISO 9000 pada saat yang bersamaan juga mengadopsi prinsip-prinsip TQM”. Disisi lain banyak ahli manajemen kualitas yang berpendapat bahwa penerapan ISO merupakan langkah awal penerapan TQM. ISO 9000 adalah nomor acuan pada suatu seri standar international pada standar tersebut terdapat persyaratan mendasar bagi organisasi yang berkeinginan untuk menerapkan sistem manajemen kualitas. TQM bertujuan memberikan produkjasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan pasar konsumen berkelanjutan yang akan menimbulkan pembelian berkesinambungan dengan melibatkan seluruh elemen organisasi. Menurut Tjiptono 2003:4 “TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya”. Menurut Purnama 2006:51 “TQM adalah sistem terstruktur Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009 dengan serangkaian alat, teknik, dan filosofi yang didisain untuk menciptakan budaya perusahaan yang memiliki fokus terhadap konsumen, melibatkan partisifasi aktif pekerja dan perbaikan kualitas terus menerus dengan tujuan agar sesuai dengan harapan konsumen”. Menurut Ibrahim 2000:13 Total Quality adalah Total Philosophy yang maksudnya bahwa kualitas bukanlah suatu program akan tetapi berakar dalam prinsip-prinsip seperti keyakinan, harapan, rendah hati, kerja keras, konsisten dalam tujuan perbaikan, progress, nilai-nilai moral dan kebenaran yang harus menjadi budaya kehidupan organisasi. Suatu paradigma total tentang perbaikan kontinu dalam empat dimensi, yaitu: a. Pengembangan perorangan dan profesional b. Hubungan interpersonal c. Efektivitas managerial d. Produktiviatas organisasi

2. Manfaat Penerapan TQM