Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009
c. Adanya tekanan dari konsumen
d. Inisiatif manajemen sendiri
e. Untuk meningkatkan koordinasi internal
f. Mengoptimalkan kebutuhan sumber daya
g. Untuk memotivasi konsumen
Menurut George dan Imerskirch dalam Tjiptono 2001:343 bahwa ada 6 fase utama dalam penerapan TQM, yaitu:
a. Komitmen manajemen senior terhadap perubahan.
b. Penilaian sistem perusahaan, baik secara internal maupun eksternal
c. Pelembagaan fokus pada pelanggan
d. Pelembagaan TQM dalam perencanaan strategik, keterlibatan
karyawan, manajemen proses, dan sistem pengukuran. e.
Penyesuaian dan perluasan tujuan manajemen guna memenuhi dan melampaui harapan pelanggan.
f. Perbaikan atau penyempurnaan sistem.
3. Elemen-elemen TQM
TQM merupakan transformasi budaya perusahaan yang didorong oleh definisi ulang terhadap peranan manajemen dalam berpikir dan dalam bertindak
menjalankan bisnis melalui perbaikan kinerja sumber daya manusia dan mesin, memperbaiki kualitas, meningkatkan output serta secara simultan memberikan
kebanggan atas kecakapan kerja karyawan. Dr. Deming salah satu dari sekian banyaknya pakar kualitas yang
membuat konsep peningkatan kualitas proses dan produk produk Jepang hingga konsep ini merebak keseluruh dunia. Falsafah dalam TQM menurut Dr. Deming
dalam Ibrahim 2000:19 sebagai berikut: a.
Ciptakan dan umumkan tujuan dan maksud srtrategi organisasi. b.
Terapkan falsafah baru dalam organisasi. c.
Hentikan ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai kualitas.
Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009
d. Hentikan bisnis berdasarkan harga semata, sebaliknya turunkan biaya
produksi dengan perbaikan kualitas semua proses bisnis, e.
Perbaiki terus-menerus setiap proses perencanaan, produksi dan jasa. f.
Tentukan pendidikan latihan sebagai strategi jangka panjang. g.
Latih dan tanamkan kepemimpinan yang berkualitas. h.
Hilangkan ketakutan, diptakan kepercayaan dan iklim inovasi. i.
Hapuskan semua kendala antar staf organisasi. j.
Hapuskan slogan dan pemaksaan target untuk tenaga kerja. k.
Hapuskan kendala kebanggan keterampilan SDM. l.
Terapkan sistem pendidikan dan perbaikan diri bagi setiap karyawan. m.
Buat perencanaan dan tindakan untuk transformasi budaya. Menurut Goetsch dan Davis dalam Purnama 2006:52, terdapat 10
elemen-elemen pendukung yang harus diperhatikan perusahaan dalam mendukung penerapan TQM yaitu:
a. Fokus Pada Pelanggan
Dalam organisasi TQM, pelanggan internal dan pelanggan eksternal merupakan kekuatan pendorong aktivitas organisasi. Pelanggan
internal dan pelanggan eksternal menentukan kualitas produk yang mereka terima, sedangkan pelanggan internal berperan dalam
menentukan kualitas SDM, Proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk yang dihasilkan.
b. Obsesi terhadap kualitas
Dengan adanya pelanggan internal dan eksternal sebagai penentu kualitas. Organisasi harus memiliki obsesi terhadap kualitas yang telah
ditentukan dengan melibatkan semua pekerja pada berbagai level.
c. Pendekatan ilmiah
Pendekatan ilmiah diperlukan terutama menyangkut disain pekerjaan, proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
d. Komitmen jangka panjang
Komitmen jangka panjang dari seluruh elemen organisasi sangat diperlukan untuk mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM
bisa berjalan baik.
e. Kerjasama Tim
Keberhasilan hanya akan dicapai jika ada kerjasama dari seluruh elemen terkait, baik kerjasama antara elemen internal organisasi
maupun dengan pihak eksternal organisasi.
f. Perbaikan sistem secara berkesinambungan
Sistem yang ada perlu terus diperbaiki agar selalu mendukung upaya pencapaian kualitas.
g. Pendidikan dan latihan
Silvia Irawana : Hubungan Total Quality Management Dengan Biaya Kualitas Pada PT. Socfindo Medan, 2009. USU Repository © 2009