Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan saat ini sudah berkembang begitu pesatnya dan sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan dimasa lalu. Perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan sudah sangat pesat sehingga sangat mempengaruhi dunia pendidikan saat ini. Lembaga pendidikan mulai banyak bermunculan sehingga tidak bisa dielakkan akan terjadi persaingan yang sangat ketat diantara lembaga- lembaga pendidikan itu. Lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab sosial dan sumbangan yang sangat besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Faktor yang mempengaruhi dunia pendidikan diantaranya adalah kepemimpinan seorang kepala sekolah. Seorang kepala sekolah adalah seorang pemimpin yang akan menentukan langkah-langkah pendidikan yang efektif dilingkungan sekolah. Kepemimpinan seorang kepala sekolah dapat mempengaruhi mutu pendidikan dilingkungan sekolah. Sekolah juga membutuhkan figur seorang pemimpin yang siap bekerja keras untuk dapat memajukan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dilingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah harus memandang semua anggota sekolahnya sebagai satu kesatuan, sehingga kemimpinannya diberi makna sebagai kemampuan mempengaruhi semua anggota kelompok atau organisasi agar bersedia melakukan kegiatan untuk menciptakan tujuan sekolah. Hal ini sesuai dengan pengertian kepemimpinan yang di kemukakan oleh Stephen P. Robbins yaitu “kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan ”. 1 Seorang kepala sekolah tidak hanya bertugas sebagai pemimpin dan pendidik, tetapi juga merupakan panutan dan teladan bagi lingkungan. Seorang kepala sekolah dituntut untuk mampu berinteraksi dengan guru-guru dan berinteraksi dengan lingkungannya. Seorang kepala sekolah yang memiliki hubungan sosial yang baik dengan lingkungannya, maka ia dapat bekerjasama dengan tokoh masyarakat guna melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja di sekolahnya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan didaerah yang bersangkutan tersebut. Kepala sekolah juga harus berhadapan langsung dengan para guru dan anak didiknya untuk memberikan pengarahan, bimbingan dan ceramah, selain itu kepala sekolah juga harus berhadapan langsung dengan para orang tua murid untuk memberikan informasi mengenai anak mereka. Kepala sekolah juga perlu memberikan penjelasan dan pengarahan mengenai aturan-aturan yang berlaku dalam sekolah. Saat ini, banyak masalah yang terjadi di sekolah seperti minimnya murid yang mendaftar, kegiatan belajar mengajar yang tidak maksimal, fasilitas yang kurang memadai serta banyak hal lain yang menyebabkan kemunduran- kemunduran yang dikarnakan kepala sekolah tidak dapat melaksanakan kepemimpinannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Kepala sekolah sering kali mengabaikan kebutuhan para guru yang berdampak pada menurunnya semangat mereka untuk mengajar, sehingga apa yang menjadi tujuan dari sekolah tidak tercapai. Terlebih lagi, seorang kepala sekolah kurang beradaptasi dengan masyarakat sekitar yang berpengaruh kepada kurang pekanya kepala sekolah terhadap apa yang sebenarnya di butuhkan oleh masyarakat dan harapannya ketika mereka menyekolahkan anaknya di sekolah yang kepala sekolah itu pimpin. Seorang pemimpin harus dapat meningkatkan kepemimpinannya, karena peningkatan kualitas kepemimpinan merupakan usaha sadar yang dilakukan secara terus menerus dalam rangka mewujudkan manusia yang mempunyai 1 Hadari Nawawi, Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Jakarta: gadjah Mada University Press, 2003 , cet ke-1, h. 20 kualitas iman dan taqwa yang kokoh, iptek yang unggul, keterampilan profesional, sikap dan mentalitas hidup yang penuh semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Dengan memahami pengertian dan fungsi kepemimpinan, kepala sekolah diharapkan mampu menjalankan fungsi kepala sekolah secara efektif dan profesional. Tugas-tugas yang diemban oleh kepala sekolah menuntutnya memiliki keterampilan pada tahap tinggi dalam bidang konsep keadministrasian, kemampuan melakukan hubungan dan menjalin komunikasi dengan staf dan masyarakat serta keterampilan tekhnis untuk menyelenggarakan keterampilan instruksional dan non-instruksional di sekolah. 2 Penting juga bagi kepala sekolah untuk bisa selalu membangun kerjasama dengan masyarakat, karena dengan begitu bisa memperkaya program sekolah dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dengan adanya pendidikan. Hal yang seperti itu juga merupakan harapan yang diinginkan oleh masyarakat guna kehidupan yang lebih baik. MTs. Al-Hamdaniyah Bojonggede-Bogor merupakan sekolah yang menganut sistem kekeluargaan dalam menjalankan roda administrasi sekolah tersebut. Sekolah ini tidak terlalu mengutamakan latar belakang pendidikan orang yang akan menjadi pemimpinnya kepala sekolah di sekolah tersebut, yang penting pemimpin pada sekolah MTs. Al-Hamdaniyah Bojonggede-Bogor masih keluarganya. Hal yang sangat menarik perhatian penulis adalah adanya kesediaan para pendidik di sekolah tersebut untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar-mengajar walaupun kuantitas siswanya sangat rendah minim. Hal ini sudah jelas mempengaruhi prestasi sekolah ini sangat rendah, dan dimata masyarakat jelas sekolah ini mendapat predikat yang buruk sehingga berpengaruh kepada kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Hal- hal di atas membuat penulis tertarik untuk meneliti sekolah ini dengan harapan untuk dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat yang dapat mambantu meningkatkan kualitas sekolah, terutama masalah kepemimpinannya. 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2002, Hal. 137 Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN KEPALA MTS. AL-HAMDANIYAH BOJONGGEDE-BOGOR DALAM MEMPEROLEH DUKUNGAN MASYARAKAT”.

B. Identifikasi Masalah