organisasi atau lembaga”.
27
Jadi, pemimpin dalam situasi yang satu mungkin tidak sama dengan tipe pemimpin dalam situasi yang lain dimana keadaan dan
faktor-faktor sosialnya berbeda. Selanjutnya Kartini Kartono mengatakan dalam bukunya bahwa
pendekatan situasional menyatakan bahwa sifat-sifat pribadi pemimpin itu bukan satu-satunya hal yang menentukan derajat dan kualitas pemimpin,
melainkan situasi dan lingkungan merupakan faktor penentunya.
28
Oleh sebab itu, pemimpin harus peka terhadap situasi yang terjadi disekitarnya.
7. Kepala Sekolah
Pengertian kepala sekolah menurut kamus besar bahasa Indonesia, “kepala sekolah adalah orang yang memimpin suatu sekolah, guru kepala”.
29
Sedangkan pengertian kepala sekolah menurut penulis adalah seorang pemimpin dalam sebuah lembaga pendidikan baik di tingkatan Sekolah Dasar,
Menengah Pertama ataupun Menengah Atas. Untuk disebut sebagai kepala sekolah yang profesional diperlukan
persyaratan-persyaratan khusus. Sanusi dkk 1991 mengemukakan beberapa kemampuan professional yang harus ditunjukan oleh kepala sekolah, yaitu:
a. Kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab yang diserahkan
kepadanya b.
Kemampuan untuk menerapkan keterampilan-keterampialn konseptual, manusiawi dan teknis
c. Kemampuan untuk memotivasi para bawahan untuk bekerja sama secara
sukarela dalam mencapai tujuan organisasi d.
Kemampuan untuk memahami implikasi-implikasi dari perubahan sosial, ekonomi, politik, dan pendidikan.
30
Banyak diantara kepala sekolah kita, karena tidak dipersiapkan secara khusus, pemahamannya terhadap aneka perubahan yang terjadi di luar sistem
pendidikan sangatlah rendah. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu lembaga yang dipimpinnya,
27
Ngalim Purwanto, Administrasi …………………….. hal. 38
28
Kartini Kartono, Pemimpin dan …………... Hal. 161
29
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar ……………., H.545-546
30
Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2002, cet. Ke-1, h. 133
berkewajiban untuk selalu meningkatkan kemampuan diri dan staf yang dipimpinnya agar dapat menjadi tenaga yang professional, yaitu dengan
beberapa cara, seperti dengan mengikuti pelatihan atau pembinaan yang menunjang kemampuan diri sendiri maupun stafnya agar teciptanya
profesionalisme kerja. Seorang kepala sekolah juga harus dapat menumbuhkan profesi dalam
pengorganisasian bidang kerja yang benar-benar sesuai. Pembagian bidang kerja yang benar-benar tepat dengan staf yang tepat pula, akan menciptakan
suatu kondisi kerja yang baik dengan menanamkan suatu sikap profesi dalam diri stafnya. Pelaksanaan etika professional harus selalu dikembangkan serta
membina hubungan yang baik dengan para staf dan dewan guru. Hubungan yang baik, akan menciptakan kondisi kerja yang sehat dan mendukung kearah
tercapainya pencapaian mutu yang diharapkan. Kepala sekolah sebagai perencana memiliki peran mengidentifikasi
dan merumuskan tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah dengan hasil yang diharapkan. Pada bukunya Ngalim Purwanto menyebutkan bahwa peranan
seorang kepala sekolah yang baik dapat disimpulkan menjadi 13 macam, yaitu:
1. Sebagai pelaksana executive
2. Sebagai perenrana planner
3. Sebagai seorang ahli expert
4. Mewakili kelompoknya dalam tindakannya di luar external group
representative 5.
Bertindak sebagai pemberi ganjaranpujian dan hukuman purveyor of reward and punishement
6. Mengawasi hubungan antar kelompok controller of internal
relationship 7.
Bertindak sebagai penengah mediator 8.
Merupakan bagian dari kelompok exemple 9.
Merupakan lambang dari kelompok symbol of group 10.
Pemegang tanggung jawab para anggota kelompok surrogate for individual responsibility
11. Sebagai pencipta atau memiliki cita-cita idieologist
12. Bertindak sebagai ayah father figure
13. Sebagai kambing hitam scop goat.
31
31
Ngalim Purwanto, administ rasi dan ……………………., H. 65-66
Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus senantiasa berusaha menjalankanmemenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya yang telah
disepakati bersama dalam rangka memajukan sekolah yang dipimpinnya. Tetapi tidak bisa bertindak sesuai kemauan hatinya, seorang pemimpin dalam
bertindak harus diperhitungkan dengan baik bagaimana resiko dan akibatnya bagi dirinya dan juga kelompoknya, karena tidakan seorang pemimpin bisa
mencerminkan kelompok yang dipimpinnya. Dalam menjaga jangan sampai terjadi perselisihan dan berusaha
membangun hubungan yang harmonis, akan menimbulkan semangat kerja kelompok. Dan juga dalam bertindak pemberian ganjaran atau pujian dan
hukuman kepala sekolah harus bisa berani dalam mengambil keputusan bagi anggota yang berbuat merugikan organisasi yang dipimpinnya. Dalam
bertindak sebagai penengah kepala sekolah bertindak tegas dan tidak pilih kasih kepada siapapun anggotanya.
Kepala sekolah merupakan lambang kelompoknya, ia harus menyadari bahwa baik buruk kelompok yang dipimpinnya tercermin pada dirinya dan
bertanggung jawab terhadap perbuatan anggotanya yang dilakukan atas nama kelompoknya.
Segala sikap atau tindakan yang diberikan kepada setiap anggotanya hendaklah mencerminkan tindakan atau sikap seorang ayah kepada anaknya
yang senantiasa bertindak berdasarkan dasar kekeluargaan. Dengan menyadari bahwa dirinya seorang pemimpin yang dibebani tanggung jawab yang besar
termasuk tempat melempar kesalahan atau keburukan yang terjadi di dalam kelompoknya, seorang pemimpin harus memiliki kesiapan memikul tanggung
jawab tersebut. Berdasarkan peranan kepala sekolah tersebut, kepala sekolah dapat
diartikan sebagai pemberi suri tauladan yang baik apabila berada di depan, sedangkan di tengah-tengah kepala sekolah harus bisa membangun dan
membangkitkan, dan di belakang kepala sekolah memberikan motivasi bagi para bawahannya.
Seorang kepala sekolah hendaknya dapat memahami peranan-peranan sebagai seorang pemimpin, sehingga dalam menjalankan tugasnya seorang
kepala sekolah dapat lebih hati-hati dan bisa mengembangkan sekolah yang dipimpinnya menjadi lebih baik lagi.
8. Kopetensi Sosial Kepala Sekolah Sebagai Seorang Pemimpin dalam