Kerangka Berpikir Kepemimpinan Kepala sekolah

6. Penjelasan para stafpengajar, 7. Melibatkan tokoh masyarakat pada susunan organisasi sekolah, sehingga kepala sekolah bisa menjadi wakil sekolah di masyarakat. Selnjutnya, keterlibatan masyarakat dalam program-program sekolah dapat dilihat melalui bentuk komunikasi. Sebab pada hakikatnya komunikasi adalah suatu bentuk keterlibatan, dan keterlibatan adalah partisipasi aktif masyarakat di dalam program dan berbagai kegiatan sekolah. 37 Pemimpin yang dapat menjalin hubungan baik dengan masyarakat akan menciptakan dukungan masyarakat terhadap sekolah, sehingga tidak ada alasan lagi untuk masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah yang di pimpinnya.

9. Kerangka Berpikir

Dari kajian teori di atas dapat dijelaskan bahwa keberhasilan atau kehancuran sebuah organisasi biasanya selalu dihubungkan pada sosok seorang kepala sekolah yang memimpin organisasi tersebut. Begitupun dengan sekolah yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah, keberhasilan atau kehancurannya selalu di hubungkan dengan bagaimana cara seorang kepala sekolah memimpin sekolahnya tersebut. Banyak kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya belum menyadari bahwa beliau merupakan figure central, hal ini terlihat dari lemahnya kopetensi sosial yang dimiliki oleh kepala sekolah dan kepala sekolah belum bisa menjadi teladan dilingkungannya sehingga kurang memperoleh dukungan dari masyarakat sekitarnya. Selain itu, kurang efektifnya pola kepemimpinan yang digunakan oleh kepala sekolah dan membuat peningkatan mutu sekolah yang dipimpinnya belum dapat berjalan dengan baik.. Seorang kepala sekolah dituntut untuk membuat mutu sekolah menjadi baik dengan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dan mendapatkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Membandingkan dari kedua gambaran di atas, yaitu antara kondisi kepemimpinan yang terdapat di MTs. Al-Hamdaniyah Bojonggede-Bogor dengan harapan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif, maka terdapat masalah yaitu 37 Wahdjosumidjo, Kepemimpinan ……………. Hal. 341-342 kepemimpinan kepala skolah yang belum efektif, sehingga partisipasi masyarakat terhadap sekolah tersebut sangat kurang. Banyak hal yang perlu diperbaiki oleh kepala sekolah untuk dapat memecahkan masalah tersebut, terutama masalah kemampuan kepemimpinannya, seperti meningkatkan wawasan mengenai kepemimpinan, dengan mengikuti Diklat kepemimpinan, mengadakan studi banding dengan sekolah yang lebih baik mutunya untuk dapat mempelajari program-program perbaikan mutu yang dimiliki oleh sekolah tersebut dan melakukan pendekatan kepada semua elemen masyarakat terutama dengan tokoh masyarakat sebagai orang yang dituakan pada suatu lingkungan, sehingga upaya untuk mendapat dukungan dari masyarakat sekitar dapat tercapai. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, penulis ingin mengetahui sampai sejauhmana hubungan antara pola kepemimpinan MTs. Al-Hamdaniyah Bojonggede-Bogor dengan masyarakat sekitarnya, agar penulis bisa memahami mengenai pola kepemimpinan yang digunakan oleh Kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah dan mendapatkan dukungan masyarakat sekitarnya. Diagram 2.2 Kerangka Pikir INPUT OUTPUT PROSES Kondisi Kepemimpinan Kepala MTs. Al- Hamdaniyah Bojonggede- Bogor 1. Lemahnya kopetensi sosial, 2. Belum menjadi teladan, 3. Rendahnya dukungan masyarakat, 4. Pola kepemimpinan kurang efektif, 5. Belum berjalannya upaya peningkatan mutu sekolah. Masalah Belum efektifnya Kepemimpinan Kepala MTs. Al-Hamdaniyah Bojonggede- Bogor StrategiSolusi 1. Pemberian wawasan tentang kepemimpinan, 2. Mengikuti Diklat mengenai kepemimpinan. 3. Mengadakan studi banding dengan sekolah-sekolah yang lebih maju dalam hal upaya meningkatkan mutu sekolah. 4. Melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat. HarapanHasil Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dan mendapatkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN