Seorang kepala sekolah hendaknya dapat memahami peranan-peranan sebagai seorang pemimpin, sehingga dalam menjalankan tugasnya seorang
kepala sekolah dapat lebih hati-hati dan bisa mengembangkan sekolah yang dipimpinnya menjadi lebih baik lagi.
8. Kopetensi Sosial Kepala Sekolah Sebagai Seorang Pemimpin dalam
Memperoleh Dukungan Masyarakat
Kopetensi sosial memiliki hubungan yang erat dengan dengan penyesuaian sosial dan kualitas interaksi antar pribadi. Seorang kepala sekolah
tidak hanya bertugas sebagai pemimpin dan pendidik, tetapi juga merupakan panutan dan teladan bagi lingkungan. Seorang kepala sekolah yang memiliki
hubungan sosial yang baik dengan lingkungannya, maka ia dapat bekerjasama dengan tokoh masyarakat guna melaksanakan berbagai program dalam
lingkungan kerja di sekolahnya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan tersebut. Kepala sekolah juga
harus berhadapan langsung dengan para guru dan anak didiknya untuk memberikan pengarahan, bimbingan dan ceramah, selain itu kepala sekolah
juga harus berhadapan langsung dengan para orang tua murid untuk memberikan informasi mengenai anak mereka.
Menurut Wah djosumidjo “tujuan pokok pengembangan hubungan
efektif antara sekolah dengan masyarakat setempat adalah untuk memungkinkan orang tua dan warga wilayah berpartisipasi aktif dan penuh
arti di dalam kegiatan pendidikan sekolah”.
32
Karena di sisi lain, masyarakat juga memerlukan jasa sekolah untuk mendapatkan program-program
pendidikan sesuai yang diinginkan. Apabila kepala sekolah sadar dan aktif terhadap hal ini, akan dapat terjalin hubungan yang saling menguntungkan.
Masyarakat dan sekolah memiliki hubungan yang sangat erat, karena keduanya saling membutuhkan, dan apabila kedua bisa menyatu dengan baik
maka akan tercapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, sekolah berkewajiban memberikan penerangan dan penjelasan mengenai
32
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah ………….., h. 334
tujuan, program dan kebutuhan yang ada di sekolah serta menyadari keadaan masyarakat dilingkungannya. Dan sekolah juga harus mengetahui dengan jelas
kebutuhan, harapan dan tuntutan yang ada di masyarakat. Dalam
hal hubungan
sekolah dengan
masyarakat, Sutisna
mengemukakan maksud hungan tersebut adalah: 1.
Untuk mengembangkan pemahaman tentang maksud-maksud dan saran-saran dari sekolah,
2. Untuk menilai program sekolah,
3. Untuk mempersatukan orang tua dan guru dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan peserta didik, 4.
Untuk mengembangkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan sekolah dalam era pembangunan,
5. Untuk membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat
terhadap sekolah, 6.
Untuk mengerahkan dukungan dan bantuan bagi pemeliharaan dan peningkatan program sekolah.
33
Partisipasi masyarakat mengacu pada keikutsertaan secara nyata dalam berbagai kegiatan dan merasakan manfaatnya secara langsung, sehingga
masyarakat benar-benar merasa dilibatkan dalam kemajuan sekolah. Partisipasi tersebut dapat berupa gagasan, kritik yang membangun, dukungan
dalam pelaksanaan pendidikan. Sekolah yang bermutu adalah sekolah yang mampu melaksanakan
proses pembelajaran yang sesuai dengan rancangan-rancangan yang ditetapkan bersama antara sekolah dengan komite sekolah, hasil belajar sesuai
denagn target yang direncanakan serta sesuai dengan harapan orang tua siswa, pemerintah dan para pengguna lulusan baik sekolah atau perguruan tinggi
tempat siswa melanjutkan studinya maupun dunia kerja. Sedangkan menurut E. Mulyasa adalah bahwa sekolah yang bermutu
tidak hanya dilihat dari mutu lulusannya tetapi juga mencakup bagaimana lembaga pendidikan maupun memenuhi kebututuhan pelanggan sesuai dengan
standar mutu yang berlaku. Pelanggan dalam hal ini adalah pelanggan internal
33
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalan Konteks Menyukseskan Mbs Dan Kbk , Bandung: PT. Rosda Karya, 2004, h. 164
tenaga pendidikan serta pelanggan eksternal peserta didik, orang tua, masyarakat dan pemakai lulusan.
34
Untuk menjalin hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat, kepala sekolah bertugas untuk mengusahakan dan memeberikan
hubungan yang intim dan terpadu dengan masyarakat. Selain itu, kepala sekolah dituntut untuk senantiasa membina dan mengembangkan hubungan
kerjasama antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien. Hubungan yang harmonis ini hanya akan terbentuk jika
adanya saling mengerti antar sekolah, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya persaingan secara sehat antar sekolah dan dapat diaplikasikan dengan cara
studi banding dengan sekolah yang memiliki kredibilitas tinggi. Selain kerjasama dengan sekolah lain, kerja sama dengan orang tuapun sangat
diperlukan sekali, karena dalam rangka membina peserta didik secara optimal, kerjasama ini sangat penting karena banyak persoalan yang tidak dapat
diselesaikan oleh sekolah secara sepihak. Ada beberapa proses yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk
mencari dukungan masyarakat, yaitu: 1.
Analisis. Adalah dimana suatu proses dimana isu-isu dari anggota masyrakat diidentifikasi dan dicari hubungannya satu sama lain,
2. Komunikasi, proses interaksi antara sesama anggota masyarakat dan
antar sekolah dengan anggota masyarakat, 3.
Keterlibatan involment, melalui proses ini anggota masyarakat memberikan kontribusi langsung baik dari keahlian, energy ataupun
bentuk partisipasi lain untuk proses pembuatan keputusan tentang sekolah,
4. Penyelesaian resolution, proses yang direncanakan untuk
memecahkan persoalan dan untuk mengurangi konflik aktual dan potensial diantara keluarga, sekolah dan masyarakat.
35
Pada bukunya Wahdjosumidjo ditunjukkan satu program efektif tentang hubungan antara sekolah dengan masyarakat yang berfokus pada pola
interaksi dari orang-orang seperti: pengawas, kepala sekolah dan guru yang meduduki peran penting pada berbagai tingkatan organisasi sekolah, kaitannya
34
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah …………., h. 226
35
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah ………….., h. 338
dengan para siswa, keluarga, masyarakat sekolah, masyarakat tingkat wilayah. Yang secara garis besar akan dijelaskan pada diagram berikut:
36
Diagram 2.1 Analisis tentang Program Efektif Tentang Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Masyarakat Wilayah
Masyarakat Sekolah
Keluarga
Siswa
Analisis Komunikasi PROGRAM
Analisis Komunikasi Keterlibatan
PENGAJARAN Keterlibatan
Pemecahan Pemecahan
Guru-guru
Guru-guru
Kepala Sekolah
Pengawas KakandepKakanwil.
Sumber : Wahjosumidjo, kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, H. 339
36
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah ………….., h. 338-339
Pada diagram diatas menunjukkan bahwa tujuan akhir setiap sekolah adalah menyediakan program-program sekolah yang baik dan tepat. Dalam hal
ini semua pihak ikut terlibat dan ikut serta dalam menyukseskannya. Berawal dari guru yang terlibat langsung dalam keberhasilan belajar siswa,
berkoordinasi langsung dengan orang tua wali mengenai program pengajaran yang tepat bagi para siswa. Dalam tingkatan masyarakat setempat, guru juga
ikut bertanggung jawab memberikan gambaran yang jelas kepada orang tua wali dan warga sekitar tentang perkembangan kognitif, afektif dan psikomorik
para siswa, maupun menerangkan metode mengajar dan belajar yang dipakai. Seorang kepala sekolah bertanggung jawab untuk memberikan
penjelasan tentang sasaran-sasaran yang luas, menguraikan tujuan sekolah dan menciptakan program pelajaran dalam mencapai sasaran.
Akhirnya bermuara pada tingkat masyarakat yang lebih luas yaitu masyarakat wilayah yang akan di tangani langsung oleh kantor tingkat
wilayah dan mengusaha dukungan administratif dan moril, dalam mencapai program-program yang diinginkan.
Dalam proses kerja sama antara kepala sekolah dengan masyarakat, ataupun antara staf kantor wilayah dengan masyarakat wilayah membutuhkan
proses analisis, komunikasi, keterlibatan dan solusi permasalan. Jika hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan dengan baik, rasa
tanggung jawab dan partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah juga akan baik. Agar tercipta hubungan yang tersebut, masyarakat perlu
mengetahui dan memiliki gambaran yang jelas tentang sekolah tersebut. Gambaran dan kondisi sekolah ini dapat diinformasikan kepada masyarakat
melalui beberapa cara, yaitu: 1.
Laporan bulanantahunan kepada orang tua murid melalui rapatpertemuan,
2. Buletinsurat kabar sekolah,
3. Membuat acara pada hari-hari besar,
4. Open house,
5. Kunjungan ke rumah murid,
6. Penjelasan para stafpengajar,
7. Melibatkan tokoh masyarakat pada susunan organisasi sekolah,
sehingga kepala sekolah bisa menjadi wakil sekolah di masyarakat. Selnjutnya, keterlibatan masyarakat dalam program-program sekolah
dapat dilihat melalui bentuk komunikasi. Sebab pada hakikatnya komunikasi adalah suatu bentuk keterlibatan, dan keterlibatan adalah partisipasi aktif
masyarakat di dalam program dan berbagai kegiatan sekolah.
37
Pemimpin yang dapat menjalin hubungan baik dengan masyarakat akan menciptakan
dukungan masyarakat terhadap sekolah, sehingga tidak ada alasan lagi untuk masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah yang di pimpinnya.
9. Kerangka Berpikir