Hukum Adat yang Dimaksud di dalam Undang-Undang Pokok Agraria
a. Formal: “... bagian dari hukum positif Indonesia yang berlaku sebagai hukum
yang hidup dalam bentuk tidak tertulis di kalangan orang-orang Indonesia asli
yang mengandung ciri-ciri nasional, yaitu ...”
b.
Material: “... sifat kemasyarakatan yang berasaskan keseimbangan dan diliputi suasana keagamaan”.
4. Pengertian Substansi Hukum Adat
Dengan pengertian yang demikian, maka apa yang disebut Hukum Adat tidak harus diartikan semata-mata sebagai rangkaian norma-norma hukum saja, akan tetapi
meliputi juga: z Konsepsi ajaran, teori;
z Asas-asas yang merupakan perwujudan dari konsepsi; z Lembaga-lembaga hukum;
z Sistem tata susunan yang teratur.
Konsepsi Hak Penguasaan atas Tanah Menurut Hukum Tanah Nasional
62
Hak penguasaan atas tanah adalah suatu hubungan hukum yang memberi wewenang untuk berbuat sesuatu kepada subyek hukum orangbadan hukum
terhadap obyek hukumnya, yaitu tanah yang dikuasainya Berdasarkan kewenangannya, hak penguasaan tanah menurut UUPA dibagi
menjadi : 1.
Hak Penguasaan atas tanah yang mempunyai kewenangan khusus yaitu kewenangan yang bersifat publik dan perdata.
2. Hak Penguasaan atas tanah yang memberi kewenangan yang bersifat
umum yaitu kewenangan di bidang perdata dalam penguasaan dan penggunaan tanah sesuai dengan jenis-jenis hak atas tanah yang diberikan
Hak Perorangan atas Tanah Hak Penguasaan atas Tanah yang Mempunyai Kewenangan Khusus yaitu
Kewenangan yang Bersifat Publik dan Perdata Dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Hak Bangsa Indonesia Pasal 1 UUPA
Adalah suatu hubungan yang bersifat abadi antara bangsa Indonesia dengan tanah di seluruh wilayah Indonesia dengan subyeknya bangsa Indonesia. Hak Bangsa
Indonesia merupakan hak penguasaan atas tanah yang tertinggi di Indonesia.
b. Hak Menguasai Negara Pasal 2 UUPA
Negara sebagai organisasi kekuasaan tertinggi seluruh rakyat melaksanakan tugas untuk memimpin dan mengatur kewenangan bangsa Indonesia kewenangan
63
publik. Melalui hak menguasai negara, negara akan dapat senantiasa mengendalikan atau mengarahkan fungsi bumi, air, ruang angkasa sesuai dengan kebijaksanaan
pemerintah. Adapun substansi kewenangan dalam Hak Menguasai Negara adalah:
1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukkan, penggunaan dan
pemeliharaan; 2.
Menentukan dan mengatur hak-hak yang dapat dipunyai oleh subyek hukum tanah;
3. Mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan
hukum yang mengenai tanah.
c. Hak Ulayat Pada Masyarakat Hukum Adat Pasal 3 UUPA
Hubungan hukum yang terdapat antara masyarakat hukum adat dengan tanah lingkungannya. Hak Ulayat oleh pasal 3 UUPA diakui dengan ketentuan:
1. Sepanjang menurut kenyataannya masih ada;
2. Pelaksanaannya tidak bertentangan dengan pembangunan nasional.
Pada tanggal 24 Juni 1999 pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai hak ulayat yaitu dengan Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 5 tahun 1999, tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat.
Bahkan perkembangan terhadap pengakuan dan penghormatan terhadap Hak Ulayat masyarakat hukum adat tersebut dikukuhkan di dalam perubahan ke dua UUD
64
1945 oleh MPR-RI, para tanggal 18 Agustus 2000 di dalam Pasal 18B ayat 2 disebutkan bahwa “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang diatur dalam undang-undang”. Hal itu tentunya akan memiliki implikasi yuridis dimasa mendatang terhadap
pengaturan mengenai tindakan, perbuatan hukum yang berkaitan dengan tanah Hak Ulayat agar tidak berlanjut dampak-dampak negatif selama ini seperti dalam
berbagai kasus pelanggaran terhadap tanah Hak Ulayat di berbagai tempat.
65
MACAM HAK PENGUASAAN ATAS TANAH Berdasarkan Kewenangannya
HAK PENGUASAAN ATAS TANAH YANG MEMPUNYAI KEWENANGAN KHUSUS Bersifat Publik dan Perdata
HAK ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT Ps. 3 UUPA HAK MENGUASAI NEGARA Ps. 2 UUPA
HAK BANGSA INDONESIA Ps. 1 UUPA
66
HAK PERORANGAN ATAS TANAH HAK ATAS TANAH
WAKAF HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH SUSUN
uu No. 16 Th. 1985 HAK JAMINAN ATAS TANAH
Hak Tanggungan UU No.41996 HAK PENGUASAAN ATAS TANAH YANG MEMPUNYAI KEWENANGAN UMUM
Bersifat Perdata
HAT PRIMER
HAT SEKUNDER
BAB III GAMBARAN UMUM PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PPAT
DI KECAMATAN TEBET
A. Letak Geografis Kecamatan Tebet
Kecamatan Tebet terletak di Jakarta Selatan, Kecamatan ini memiliki luas wilayah 9.53 km2. Untuk menyiapkan GANEFO sebagai tandingan Olimpiade, maka
pada tahun 1960 pemerintah menyiapkan pembangunan Gedung Olahraga dan Perkampungan Atlit di daerah Senayan. Waktu itulah penduduk didaerah Senayan
dipindahkan kedaerah Tebet.
1
Sesuai dengan Surat Keputusan SK Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1251 Tahun 1986 Tanggal 29 Juli 1986 tentang Pemecahan, Penyatuan, Penetapan Batas,
Perubahan Nama Kelurahan yang sama atau kembar dan Penetapan luas wilayah Kelurahan di DKI Jakarta, maka Kecamatan Tebet terbagi mejadi 7 tujuh
Kelurahan, 80 RW, 947 RT, dengan Jumlah Penduduk sampai dengan Bulan Maret 2007 adalah 238.387 Jiwa terdiri dari 125.027 laki-laki dan 113.360 perempuan, dan
59.682 Kepala Keluarga KK terdiri dari 48.170 laki-laki dan 10.972 perempuan, jumlah pemegang KTP 141.677 jiwa dengan kepadatan penduduk 263 jiwaHa.
2
1
Tebet, Jakarta Selatan, artikel diakses pada 10 Agustus 2010 dari:httpaby98.wordpress.comJakarta- selatan-tebet-kuningan.
2
Laporan penyelenggaraan pemerintah Wilayah kecamatan Tebet Jakarta Selatan, bulan Maret 2007, hal. 6
67