15. Balai Pengobatan Gigi : 2 Buah
6
B. Sejarah dan Perkembangan Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT
Baru pertama kali semenjak diterbitkannya Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria selanjutnya disebut UUPA diterbitkan
suatu Peraturan Pemerintah tentang Pejabat Pembuat Akta Tanah selanjutnya disebut PPAT dengan Peraturan Pemerintah nomor 37 Tahun 1998 selanjutnya disebut PP
No. 371998, sebagai pelengkap dari Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Tanah dan telah dijanjikan pada Pasal 7 PP 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
Tanah selanjutnya disebut PP No. 241997.
Menurut Prof. Dr A. P. Parlindungan
7
, hal ini merupakan hal yang positif dalam pembangunan hukum keagrarian, karena keragu-raguan dan tidak teraturnya
dengan peraturan hukum tertentu telah banyak menimbulkan keributan dan kerusuhan chaos. Dalam kurun waktu 1961 hingga diterbitkannya PP No.371998 ini telah banyak
sekali kekacauan dan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan pembuatan akta PPAT, karena pelaksanaan tugas dari PPAT tidak tertuang dalam PMA No.18 Tahun 1961. PMA
No.10 Tahun 1961 yang terdiri atas 10 Pasal hanya mengatur tentang daerah kerja PPAT, tentang kewenangan membuat akta tanah dalam daerah kerjanya dan keharusan meminta
izin jika melakukan pembuatan akta tanah di lain daerah kerjanya dan berkantor di daerah
6
Loc.cit, hal. 19
7
A.P. Parlindungan, Konversi Hak-Hak Atas Tanah Bandung:Mandar Maju, 1990 hal. 25
74
kerjanya, kemudian siapa yang dapat diangkat sebagai PPAT. Setelah dikeluarkannya PP No.371998, tugas dan ruang lingkup jabatan PPAT lebih jelas dan rinci .
PP No.371998 ini telah dikeluarkan oleh pemerintah sudah 10 tahun lamanya, namun dalam pelaksanaannya masih banyak masyarakat belum mengetahui
dan memahami secara seksama apa dan bagaimana isi PP No.371998 yang mengatur tentang jabatan PPAT tersebut. Seringkali pula ditemui adanya tumpang tindih
pengetahuan antara jabatan Notaris dan PPAT. Padahal seperti diketahui keduanya merupakan 2 dua jabatan yang berbeda tugas dan kewenangannya.
Oleh sebab itu kami mencoba untuk menguraikan ruang lingkup pengangkatan, pemberhentian, daerah kerja, tugas dan kewenangan PPAT dalam
menjalankan jabatannya dalam laporan ini.
C. Struktur Organisasi dan Kewenangan Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT