Al-Ru’ya’, Legitimasi Azan melalui Mimpi

penulis menilai hadis ini termasuk ke dalam hadis mukhtalif secara teks, maka untuk melihat apakah hadis ini berbeda atau tidak dari segi makna juga, penulis akan menganalisis makna kata – kata yang berhubungan dengan sumber azan tersebut seperti : al-Ru’ya’, ‘Allama, dan ‘Alqa.

1. Al-Ru’ya’, Legitimasi Azan melalui Mimpi

Kata al-Ru’ya’ berasal dari Ra’a - Yara - Ru’yan yang berarti ﺎﻣ مﻮﻨﻟا ىﺮ sesuatu yang dilihat dalam tidur, bisa diartikan dengan mimpi 6 , lafaz al-Ru’ya’ ini dalam al-Quran sering disandingkan dengan sinonimnya yaitu al-H{ulm yang dalam pengertiannya sering disebut juga sebagai mimpi, sebagai contoh dalam surat Yusuf12 ayat ke-43 dan 44: ☺ ☺ ☺ ☺ “Raja berkata kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya: Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus 6 ‘Ibrahim Mus}t}afa, dkk, al-Mu’jam al-Wasit}, Kairo: Dar al-Nashr, tt, 344. Dalam kamus Lisan al-‘Arab juga diartikan ﻚﻣﺎ ﻣ ﻲﻓ ﻪﺘَْأر ﺎﻣ yaitu sesuatu yang kamu lihat dalam tidurmu. Lihat Muh{ammad ibn Makram ibn Manz{ur al-Afriqi, Lisan al-‘Arab, vol. 14, Bayrut : Dar S{adir, tt, 291. dan tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka: Terangkanlah kepadaku tentang tabir mimpiku itu jika kamu dapat menabirkan mimpi. Mereka menjawab: Itu adalah mimpi-mimpi yang kosong dan Kami sekali-kali tidak tahu mentabirkan mimpi itu. 7 Issa J. Boullata mengatakan bahwa di dalam al-Quran Allah menggunakan kata al-Ah{lam al-H{ulm sebanyak tiga kali, dan ternyata kata al-H{ulm itu bukan sinonim dari al-Ru’ya’ karena berbeda arti kata al-H{ulm itu adalah mimpi kosong dan gangguan pikiran yang campur aduk, sedangkan al-Ru’ya’ adalah menjelaskan mimpi yang benar-benar terjadi sebagaimana dalam al-Quran kata al-Ru’ya’ ini digunakan oleh Allah sebanyak tujuh kali, dengan rincian lima kali mengenai mimpi para Nabi berfungsi untuk menunjukkan ilham yang benar mendekati wahyu, dan dua kalinya mengenai mimpi Raja Mesir yang menjadi kenyataan. 8 Kata al-Ru’ya’ 9 yang dipakai di dalam hadis azan juga mempunyai maknanya sama dengan kata al-Ru’ya’ di dalam al-Quran sehingga mimpi ‘Abd Allah ibn Zayd itu dibenarkan oleh Nabi saw dan diaplikasikan oleh Bilal dan kemudian diperkuat oleh mimpinya sahabat 7 Lihat Tim Penyusun, Al-Quran dan Terjemahnya, 355. 8 Salah satu contoh mimpi para Nabi yaitu mimpinya Nabi ‘Ibrahim. as dalam surat al- S{afat37 ayat 104-105: ⌧ ⌧ ☺ “Dan Kami panggillah dia: Hai ‘Ibrahim,Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Lihat Issa J. Boullata, al-Quran yang Menakjubkan, Tangerang : Lentera Hati, 2008,317-321. 9 Dalam hadis azan kata al-Ru’ya’ dipakai dengan lafaz يرأ dan ﺖ أر kemudian Nabi mempertegasnya ﺎَﻬﱠإ ﺎَْؤﺮَﻟ ﱞﻖَﺣ itu adalah mimpi yang benar. ‘Umar ibn Khat}t}ab yang mengatakan ia juga mimpi seperti itu, tetapi tidak langsung menyampaikannya kepada Nabi saw. Kata al-Ru’ya’ dalam hadis ‘Abd Allah ibn Zayd yang dibenarkan oleh Nabi saw dijadikan sejarah pensyariatan azan pada waktu itu, dengan redaksi azan yang sekarang dipakai oleh semua kalangan.

2. Lafaz ‘Allama , Kekhususan bagi Abu Mah}dhurah