Pengantar Pemakaman Jimat Bepergian Jauh

Selanjutnya bagi penulis perlu disebutkan kebiasaan yang dilakukan masyarakat Indonesia di sebagian daerah, yaitu menggunakan azan untuk kegiatan-kegiatan yang bukan berkaitan dengan salat, seperti azan sebagai pengantar pemakaman, jimat bepergian jauh dan kalimat pertama yang didengar bayi ketika ia dilahirkan.

1. Pengantar Pemakaman

Pengantar pemakaman dengan azan di sebagian daerah telah menjadi kebiasaan, bagi yang melakukan hal ini, mereka berpegang kepada dalil kias yang dikiaskan kepada hadis bahwa Rasulullah saw mengazani H{asan Ibn ‘Ali ketika beliau dilahirkan, sebagai berikut: َﺣ َ ﺪ ﻣ ﺎ َﱠﻤ َﺑ ﻦﺑ ﺪ رﺎ َ ﺪﺣ َ ﺎ َْﻴ َﺳ ﻦﺑ ﻰ َو ﺪﻴ َ ﱠﺮﻟا ﺪ ْﺣ َﻤ َﻣ ﻦﺑ ﻦ ْﻬ ﺪ ي ََﻟﺎ َ أ ﺎ َﺮ َ ﺳ ﺎ َْﻴ ْﻦ نﺎ َ ﺻﺎ ﻦﺑ ﻢ َْﻴ ﺪ ﷲا ﺑأ ﻦﺑ ﷲا ﺪﻴ ﻦ َر ﻲ ﻓا َا ﻦ ﺑ ﻪﻴ لﺎ : َر أ َر ْﻮﺳ َل ﷲا َأ ﻢ ﺳ و ﻪﻴ ﷲا ﻰ ﺻ َنذ ﻓ أ ﻲ ذ ن ْﻟا َ ﻦﺴ َ ﻦﺑ ﺣ ﻲ َﻦﻴ َوَﻟ َﺪْ ﻪ َﻓ ﻃﺎ َﻤ ﺔ 55 “ Dari Abu Rafi’ Berkata : Aku melihat Rasulullah saw azan di telinga al-H{asan ibn ‘Ali ketika ia dilahirkan oleh Fat}imah.” Ibn ‘Abidin salah satu pengikut mazhab Hanafi berpendapat bahwa pengaplikasian azan dengan bukan pada fungsinya sebagai tanda bahwa waktu salat telah tiba itu dilarang, kecuali azan ke telinga anak yang baru dilahirkan, dengan dalil yang telah diuraikan diatas. Dalam hal ini menurut Ibn ‘Abidin masih diperselisihkan juga karena kualitas hadis ini d}a’if, 55 Al-Tirmidhi, Sunan al-Tirmidhi, vol. 4, 97. Oleh karena itu, hal ini masih diperselisihkan ada yang membidahkan dan ada juga yang melakukan dengan dalil kias yang telah disebutkan sebelumnya.

2. Jimat Bepergian Jauh

Kebiasaan masyarakat yang kedua adalah menjadikan azan seperti doa untuk keselamatan dalam menempuh perjalanan jauh, seperti pergi haji, ziarah kubur dan lain-lain. Menurut Mastur Farid ‘Athoillah 57 azan digunakan untuk bepergian jauh atau perjalanan itu sama sekali tidak ada dalilnya, ada juga dalil yang menyatakan bahwa Nabi saw menganjurkan bagi umatnya apabila hendak melakukan perjalanan jauh untuk melakukan salat sunat terlebih dahulu biasa disebut salat sunat safar. Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari jalur Anas Ibn Malik: رَﺪْ ْﻦَ ﺎَﻤهَ آ رﺎﱠ َﺑ ﻦْﺑ ﺪﱠﻤَ ﻣَو َﺔَْﻴَﺷ ﻰﺑَأ ﻦْﺑ ﺮْﻜَﺑ ﻮﺑَأ ﺎََﱠﺪَﺣ - ﺪﱠﻤَ ﻣ ﺎََﱠﺪَﺣ ﺮْﻜَﺑ ﻮﺑَأ َلﺎَ رَﺪْ ﺮَْ َﺟ ﻦْﺑ - ﻦْﺑ ﻰَﻴْ َ ْﻦَ َﺔَْ ﺷ ْﻦَ َنﺎَآ َلﺎَﻘَﻓ ةَ ﱠ ﻟا ﺮْ َ ْﻦَ ﻚﻟﺎَﻣ َﻦْﺑ َﺲََأ ْﻟَﺄَﺳ َلﺎَ ﱢﻰﺋﺎَﻬْﻟا َﺪ ﺰَ 56 Ibn ‘Abidin, H{ashiyah Ibn ‘Abidin, vol. 1, Bayrut : Dar al-Fikr, 1421 H 2000 M, 385. 57 Mastur Farid ‘Athoillah adalah Ketua Fatwa MUI Tingkat Kecamatan Sukarame Tasikmalaya dan beliau juga menjabat sebagai Koordinator Dewan Pendidikan dan Pengajaran Di Pondok Pesantren KH. Zainal Musthafa Sukamanah Tasikmalaya. Penulis melakukan wawancara dengan beliau pada tanggal 9 juli 2010 di kediaman beliau Sukamanah Tasikmalaya. “Dari Yahya ibn Yazid al-Huna’iyyi berkata: aku bertanya kepada Anas ibn Malik tentang qasar salat, kemudian ia menjawab: Rasulullah saw mengerjakan salat dua rakaat, apabila beliau hendak bepergian dengan jarak tiga mil atau lebih” Sedangkan menurut Atam Rusytam ada yang berdalil bahwa ketika orang mengumandangkan azan akan dihindarkan dari setan, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Hurayrah: َةَﺮَْﺮه ﻰﺑَأ ْﻦَ جَﺮْ َﻷا ﻦَ دﺎَﱢﺰﻟا ﻰﺑَأ ْﻦَ ﻚﻟﺎَﻣ ْﻦَ ﻰ َْ َﻘْﻟا ﺎََﱠﺪَﺣ ﻪﱠﻟا َلﻮﺳَر ﱠنَأ - ﻢ ﺳو ﻪﻴ ﷲا ﻰ ﺻ - َلﺎَ » َﺮَﺑْدَأ ةَ ﱠ ﻟﺎﺑ َىدﻮ اَذإ اَذﺈَﻓ َﻦ ذْﺄﱠﺘﻟا َ َﻤْﺴَ َﻻ ﻰﱠﺘَﺣ طاَﺮ ﻪَﻟَو نﺎَﻄْﻴﱠ ﻟا َ ََْأ ءاَﺪﱢﻟا َﻰﻀ َﺮﻄْ َ ﻰﱠﺘَﺣ َ ََْأ ﻮْﱠﺘﻟا َﻰﻀ اَذإ ﻰﱠﺘَﺣ َﺮَﺑْدَأ ةَ ﱠ ﻟﺎﺑ َبﱢﻮ اَذإ ﻰﱠﺘَﺣ ﻰﱠﺘَﺣ ﺮآْﺬَ ْﻦﻜَ ْﻢَﻟ ﺎَﻤﻟ اَﺬَآ ْﺮآْذا اَﺬَآ ْﺮآْذا َلﻮﻘََو ﻪﺴََْو ءْﺮَﻤْﻟا َﻦْﻴَﺑ رْﺪَ ْنإ ﺟﱠﺮﻟا ﱠ ﻀَ ﻰﱠَﺻ ْﻢَآ ى « . 59 “Dari Abu Hurayrah bahwa Rasulullah saw bersabda: Apabila azan dikumandangkan, setan kabur-kaburan dan baginya seperti kentut, sampai ia tidak mendengar azan, dan apabila azan selesai, ia datang lagi sampai tathwib al-S{alat khayr min al-Nawm dikumandangkan, ia kabur lagi sampai tathwib selessai, ia kembali lagi sehingga terbesit antara seseorang dan jiwanya dan mengatakan “ ingatlah ini, ingatlah ini” untuk sesuatu yang tidak diingat sehingga membuat orang lupa berapa rakaat ia salat”. Hadis ini mengartikan bahwa apabila azan dikumandangkan dapat mengusir setan ketika tibanya salat, tetapi sebagian kalangan masyarakat secara optimis menjadikan azan diluar salat sebagai doa penyelamat agar sampai tujuan dalam perjalanan dan terhidar dari setan. 58 Lihat Muslim Ibn al-Hajjaj, S{ah{ih{ Muslim, vol. 2, 145. 59 Lihat Al-Sijistani, Sunan Abi Dawud, vol.1, 202.

3. Azan, Kalimat Pertama di Telinga Bayi