Keanekaragaman Serangga Air Keanekaragaman dan Distribusi Serangga Air

53

2.5 Keanekaragaman dan Distribusi Serangga Air

2.5.1 Keanekaragaman Serangga Air

Serangga menyusun sekitar 64 ±950.000 spesies dari total spesies flora dan fauna yang diperkirakan ada dibumi ini Grombridge, 1992, dalam Shahabuddin, 2003. Selanjutnya Daly et al. 1978 dalam Putra 1994 menyatakan bahwa serangga merupakan salah satu anggota kerajaan binatang yang memiliki jumlah anggota terbesar. Hampir lebih dari 72 anggota hewan termasuk dalam golongan serangga, dengan jumlah spesies dan individu yang begitu besar maka serangga memegang peranan yang sangat penting dalam suatu ekosistem. Pennak 1978 menyatakan bahwa serangga tersebar luas pada habitat-habitat tempat hidupnya, mereka terdapat dalam jumlah yang sangat luar biasa banyaknya dan sebagian besar dari mereka menjadi terspesialisasi dan beradaptasi dengan hebat pada habitat hidupnya. Namun, sebagai suatu kelompok, serangga tidak seluruhnya dapat hidup di habitat perairan. Ada sekitar 1 dari keseluruhan serangga yang terdapat di atau sebagian hidupnya berada di air. Kemudian Daly et al 1998 menyatakan bahwa serangga air hanya terdiri atas 3-5 dari keseluruhan spesies serangga, tetapi serangga air sangat tinggi keanekaragamannya. Keanekaragaman yang tinggi dalam sifat-sifat morfologi, fisiologi dan perilaku adaptasi dalam lingkungannya, dan demikian banyaknya jenis serangga yang terdapat di muka bumi, menyebabkan banyak kajian ilmu pengetahuan, baik yang murni maupun terapan, menggunakan serangga sebagai model. Kajian dinamika populasi misalnya, bertumpu pada perkembangan populasi serangga. Demikian pula, pola, kajian ekologi, ekosistem dan habitat mengambil serangga sebagai model untuk mengembangkannya ke spesies-spesies lain dan dalam skala yang lebih besar Tarumingkeng, 2001. Sekitar kurang lebih 10 serangga menempati habitat perairan yang tergabung dalam Ordo Ephemeroptera, Odonata, Plecoptera, Trichoptera, Coleoptera, Lepidoptera, Hemiptera, Diptera, Megaloptera, Neuroptera, Orthoptera dan Universitas Sumatera Utara 54 Coleombola McCafferty, 1981; Merrit Cummins, 1996. Kesemua ordo ini menempati habitat yang bervariasi dari mulai kolam, sungai dan danau yang meliputi baik ekosistem lentik dan ekosistem lotik merupakan tempat hidup dan berkembang bagi serannga air. Serangga air dan komponen biota aquatik lainnya dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai tingkat pencemaran Sudariyanti et al, 2001 dalam Aswari, 2001. Dalam menduga atau memantau keanekaragaman hayati perlu dilengkapi informasi jumlah individu dan fungsi atau peranannya pada suatu habitat dan ekosistem. Kelimpahan jenis serangga sangat ditentukan oleh aktivitas reproduksinya yang didukung oleh lingkungan yang sesuai dan tercukupinya kebutuhan sumber makanannya. Kelimpahan dan aktivitas reproduksi serangga di daerah tropik sangat dipengaruhi oleh musim, karena musim berpengaruh kepada ketersediaan bahan makanan dan kemampuan hidup serangga yang secara langsung dapat mempengaruhi kelimpahan. Setiap ordo serangga mempunyai respon yang berbeda terhadap perubahan musim dan iklim Wolda, 1978 dalam Aswari, 2001.

2.5.2 Distribusi Serangga Air