Bapak Subarno Ketua Bidang Peningkatan SDM dan Ekonomi

67 tersebut hanya dilakukan seminggu sekali dengan lokasi pengajian bergiliran dari rumah penduduk yang satu dengan penduduk yang lain. Ibu Warsini merupakan ketua dalam pengajian yang anggotanya kebanyakan ib-ibu yang telah berumah tangga tersebut. Jabatan yang disandang Ibu Warsini dalam Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Desa Aek Song-Songan adalah sebagai bendahara. Menurutnya pemilihan posisi bendahara pada kepengurusan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat adalah seorang perempuan didasarkan oleh anggapan penduduk desa bahwa perempuan lebih teliti dalam menggunakan dana yang akan dikeluarkan untuk membiayai pelaksanaan suatu kegiatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Beliau menjelaskan tentang darimana saja dana untuk pembiayaan kegiatan tersebut berasal serta beberap kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Desa Aek Song-Songan.

4.3.3.3. Bapak Subarno Ketua Bidang Peningkatan SDM dan Ekonomi

Informan yang satu ini biasa dipanggil dengan nama Pak Barno, memiliki nama lengkap Subarno. Informan yang telah berusia 60 tahun dan bertempat tinggal di Dusun VII Desa Aek Song-Songan ini dapat dikatakan sudah cukup tua. Dari raut wajahnya mengisyaratkan sudah banyak pengalaman hidup yang ia jalani. Informan ini telah berumah tangga di usianya yang ke 20 tahun dan hingga saat ini telah dikarunia 5 orang anak dan 2 orang cucu. Istri Pak Barno bernama Ibu Rutmini. Pak Subarno adalah penduduk asli desa Aek Song-Songan dan merupakan Kepala Dusun VII Desa Aek Song-Songan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 68 Dalam kehidupan sehari-hari beliau membuka usaha warung bakso yang dikelola bersama istrinya. Dari usaha berjualannya tersebut, Pak Barno dapat memperoleh penghasilan 2.000.000,- perbulan. Usaha yang tepat berada di depan rumahnya tersebut dibuka dari pukul 10 pagi hingga jam 10 malam. Dari pengamatan peneliti, usaha bakso milik Pak Barno dapat dikatakan laris. Hampir setiap hari bakso dagangannya habis. Tiap hari warung bakso miliknya itu ramai dikunjungi pembeli, apalagi suasana warung yang dibuat kursi-kursi melingkar dengan tenda di atasnya. Banyak muda-mudi yang nongkrong berlama-lama sambil bercengkrama di warung baksonya sambil tersebut. Di sekitar tempat tinggal Pak Subarno, terdapat beberapa keluarga lain yang membuka usaha bakso di depan rumah mereka masing-masing sebagai mata pencaharian. Selain memperoleh penghasilan dari usahanya tersebut ia juga memperoleh penghasilan dari kebun karet miliknya. Semasa mudanya Pak Barno hanya menggantungkan diri dari penghasilan kebun karet miliknya, namun setelah usianya sudah beranjak tua beliau memilih berwiraswasta dengan cara membuka warung bakso untuk menambah sumber penghasilannya. Walaupun memiliki latar belakang pendidikan yang rendah, dimana ia hanya mampu menempuh pendidikan sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama saja, namun begitu ia tidak ingin anak-anaknya mengalami nasib yang sama dengan dirinya. Hal ini terbukti 2 orang dari anak-anaknya mampu menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Dalam wawancara yang peneliti lakukan di kediamannya, Bapak ini terlihat sangat ramah. Ia termasuk salah satu masyarakat yang aktif mengikuti setiap kegiatan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 69 yang dilaksanakan di Desa Aek Song-Songan. Seperti saat ini, beliau masih aktif di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Dalam struktur anggota pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Desa Aek Song-Songan, Pak Barno terpilih menjabat sebagai Ketua Bidang Peningkatan SDM dan Ekonomi. Pak Barno dipilih berdasarkan hasil musyawarah yang dilaksanakan oleh penduduk.

4.3.3.4. Bapak Anto Sirait Ketua Bidang Pemuda, Olah Raga dan Seni