33
2
3 Kesatuan dan kepaduan sistem dan budaya systemic and cultural coherence.
Berdasarkan pandangan ini dapat dipahami bahwa perubahan yang dilakukan pada suatu area akan dapat mempengaruhi area yang lain. Hal ini terjadi karena
dalam suatu komunitas tidak hanya berlaku satu sistem saja, tetapi berbagai sistem yang saling menyatu sehingga memungkinkan masyarakat itu hidup dalam
keadaan nyaman.
4 Kelompok kepentingan vested interest. Salah satu sumber yang dapat
menghambat perubahan dalam masyarakat adalah adanya kelompok kepentingan yang memiliki tujuan berbeda dengan tujuan pengembangan masyarakat.
2.3 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat merupakan lembaga kemasyarakatan yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai wadah dalam menampung aspirasi
dan kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan desa. Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 49 Tahun 2001 tentang Penataan Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa, yang mana merupakan pengganti dari Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 1980. Isi dari Keputusan Presiden tersebut yakni “Pemerintah
PropinsiKabupatenKota dapat segera menyusun atau menyesuaikan peraturan daerah yang berkaitan dengan pembentukan beberapa lembaga kemasyarakatan di
daerahnya”. Salah satu lembaga yang penting adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.
Penolakan terhadap orang luar rejection of outsiders Usman, 2003: 313-316.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
34
Pada tiap desa dibentuk Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang disingkat dengan LPM dan merupakan pengganti dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
LKMD. Nama Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa diganti dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat karena dianggap tidak sesuai lagi dengan semangat
otonomi desa. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dibentuk di tengah-tengah lingkungan masyarakat desa yang berkedudukan sebagai mitra Pemerintah Desa dan
Kelurahan dalam aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan pembangunan dan bertumpu pada masyarakat dimana lembaga tersebut
dibentuk. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 dijelaskan bahwa dalam
upaya memerdayakan masyarakat di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa. Lembaga kemasyarakatan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan Desa. Peraturan Desa adalah segala hal-hal yang disusun atas kesepakatan bersama antara Kepala Desa dengan
Badan Perwakilan Desa dan telah disahkan oleh Kepala Desa yang bersangkutan. Sedangkan susunan pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dipilih dan
ditetapkan oleh masyarakat desa melalui proses musyawarah yang disahkan dengan Keputusan Kepala Desa. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat adalah lembaga
kemasyarakatan yang sengaja dibentuk dengan tujuan untuk menjembatani pemerintahan desa dengan masyarakat, berkaitan dengan kegiatan-kegiatan sosial,
penyuluhan, keagamaan, partisipasi, swadaya dan gotong royong masyarakat. Hubungan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dengan Pemerintah Desa
dalam bentuk kemitraan yaitu dengan dilaksanakannya bentuk kerja sama untuk
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
35
menggerakkan swadaya dan gotong-royong masyarakat dalam melaksanakan pembangunan partisipatif dan berkelanjutan. Hubungan kerja Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat dengan lembaga atau organisasi kemasyarakatan lainnya di wilayah desa bersifat konsultatif dan kerjasama saling menguntungkan. Antara
lembaga satu dengan yang lain yang terdapat di desa akan saling membantu dalam mengatasi masalah di lingkungan desa. Hubungan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat antar desa bersifat kerjasama dan saling membantu dalam rangka pemberdayaan masyarakat Widjaja, 2003: 116.
2.4. Partisipasi Masyarakat