Good Corporate Governance TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Good Corporate Governance

Pada bagian ini dikemukakan beberapa definisi dari kerangka konsep dalam memahami konsep dasar dari berbagai teori good corporate governance dan kinerja karyawan. Menurut Finance Committee on Comporate Governance Malaysia, mendefenisikan Comporate Governance adalah proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan perusahaan kearah peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas korporat dengan tujuan akhir menaikkan nilai saham dalam jangka panjang sembari memperhitungkan kepentingan stakeholder lain Azwar, 2000. Sementara kelompok Negara maju yang tergabung dalam Organization for Ekonomic Coorporation and Devolopment OECD menggambarkan Corporate Governance sebagai “cara-cara manajemen perusahaan para direktur bertanggungjawab kepada pemiliknya pemegang saham. Hal ini berarti bahwa pengelola perusahaan melaksanakan akuntabilitas dan trasparansi yang baik, sehingga kepentingan shareholders dan stakeholders terpenuhi secara baik” Widilestariningtyas, 2000. Peraturan pemerintah No. 101 Tahun 2000, merumuskan good governance yaitu: “Kepemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntanbilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efesiensi, efektivitas, supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat”. Good Corporate Governance ini dapat diterapkan apabila adanya empat faktor utama yang mendukung untuk dapat diterapkannya GCG, faktor pendukung yang dimaksud adalah Universitas Sumatera Utara akuntabilitas, transparansi, predictability dan partisipasi. Sebagaimana yang didefenisikan oleh Asia Development Bank ADB Widilestariningtyas, 2000. “Corporate Governance berdasarkan 4 pilar utama yang menopangnya, yaitu: Accountability, transparency, predictability dan participation. Accountability berarti tuntutan agar manajemen perusahaan memiliki kemampuan “Answerability” yaitu kemampuan untuk merespon pertanyaan dari stakeholder atas berbagai corporate action yang mereka lakukan. Transparency berarti tersedianya informasi yang akurat, relevan, dan mudah dimegerti yang dapat diperoleh secara low-cost. Predictability bararti perusahaan beroperasi dilokasi yang memiliki keteraturan hukum dan peraturan serta dalam konteks ekonomi memiliki kebijakan yang bersifat fair, effectif, dan uniform. Partisipasi, dibutuhkan untuk memperoleh data yang dapat dipercaya reliable information serta untuk meningkatkan peran serta stakeholder dalam proses checking atas kebijakan yang dilakukan perusahaan” Azwar, 2000. Ada empat faktor utama yang mendukung GCG, maka GCG merupakan efektifitas perusahaan yang mempunyai tujuan untuk mendukung dan mendorong pengembangan perusahaan, pengelola sumber daya dan resiko secara lebih efektif dan efisien. Menurut Institute on governance 1996, seperti dikutip Nisjar 1997, untuk menciptakan good governance perlu diciptakan hal-hal sebagai berikut: 1. Kerangka kerja tim team work antarorganisasi, departemen dan wilayah. 2. Hubungan kemitraan antara pemerintah dengan setiap unsur dalam masyarakat negara yang bersangkutan. 3. Pemahaman dan komitmen terhadap memanfaat dan arti pentingnya tanggung jawab bersama dan kerjasama dalam suatu keterpaduan serta sinergisme dalam pencapaian tujuan. Universitas Sumatera Utara 4. Adanya dukungan dan sistem imbalan yang memadai untuk mendorong terciptanya kemampuan dan keberanian menanggung risiko risk taking dan berinisiatif, sepanjang hal ini secara realistik dapat dikembangkan. 5. Adanya pelayanan administrasi publik yang berorientasi pada masyarakat, mudah dijangkau masyarakat dan bersahabat, berdasarkan kepada asas pemerataan dan keadilan dalam setiap tindakan dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, berfokus pada kepentingan masyarakat, bersikap profesional, dan tidak memihak non-partisan.

2.2. Prinsip Good Corporate Governance