BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Transparansi Terhadap Kinerja Karyawan
Transparansi mendorong diungkapkannya kondisi yang sebenarnya sehingga setiap pihak yang berkepentingan stakeholders dapat mengukur dan mengantisipasi segala
sesuatu yang menyangkut rumah sakit. Transparansi bisa dimulai dengan penyajian secara terbuka laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu, kriteria yang terbuka tentang seleksi
personil, informasi adanya seleksi, pengungkapan transaksi atau kontrak kerja dengan pihak- pihak yang memiliki hubungan atau kedudukan istimewa, struktur kepemilikan, sampai
kepada penyajian informasi tentang kemungkinan resiko yang dihadapi organisasi Permana, 2005.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel transparansi terhadap kinerja karyawan pada RSUDZA Banda Aceh dengan nilai
p=0,008 p0,05. Observasi peneliti terhadap prinsip transparansi pada RSUDZA Banda Aceh, sudah dilakukan terutama informasi struktur organisasi tersaji secara jelas dirumah
sakit, adanya daftar kepegawaian yang mudah diketahui oleh para pegawai, adanya daftar inventaris sarana dan prasarana rumah sakit yang disajikan dalam profil rumah sakit serta
adanya kontrak kerja dalam kegiatan proyek tertentu diungkapkan kepada public melalui media informasi misalnya media cetak.
Kinerja karyawan pada RSUDZA Banda Aceh selama ini sudah berjalan dengan cukup baik, hal ini nampak dari adanya karyawan ini selalu datang ketempat kerja tepat
Universitas Sumatera Utara
waktu dan pulang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, karyawan dapat bekerja sama dengan pegawai lain terutama dalam menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di rumah
sakit.
5.2. Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kinerja Karyawan
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan pimpinan organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau wewenang untuk meminta pertanggungjawaban atau keterangan. Melalui penerapan prinsip ini, suatu proses pengambilan keputusan atau kinerja dapat dimonitor,
dinilai dan dikritisi. Akuntabilitas juga menunjukkan adanya traceableness yang berarti dapat ditelusur sampai ke bukti dasarnya serta reasonableness yang berarti dapat diterima secara
logis. Setiap karyawan, direksi dan dewan Pengawas dengan prinsip akuntabilitas, diberikan wewenang dan tanggung jawab yang jelas, diwajibkan untuk melaporkan pelaksanaan
wewenang dan tanggung jawab yang dimaksud, serta diawasi dan dikendalikan agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang yang dimilikinya.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh prinsip akuntabilitas terhadap kinerja karyawan pada RSUDZA Banda Aceh dengan nilai p=0,000 p=0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa prinsip akuntabilitas dapat berpengaruh secara langsung dalam meningkatkan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini mencerminkan bahwa dalam
meningkatkan kinerja karyawan maka karyawan harus mempunyai tanggung jawab yang jelas, serta dapat melaksanakan wewenang dan pembagian kerja setiap karyawan diuraikan
secara jelas dalam bentuk surat tugas, semua karyawan diharuskan melaporkan pelaksanaan wewenang kerja setiap triwulan atau sesuai permintaan dalam bentuk lisan dan tulisan
Universitas Sumatera Utara
kepada pimpinan, pimpinan rumah sakit melaporan daftar inventaris rumah sakit kepada Pemda setiap akhir tahun atau sesuai permintaan serta adanya pimpinan melakukan rapat
karyawan untuk menentukan langkah strategis dalam mengatasi perubahan atau masalah yang dihadapi rumah sakit.
5.3. Pengaruh Keadilan Terhadap Kinerja Karyawan