Manfaat Pengembangan Karier Usaha Pengembangan Karier

2. Manfaat Pengembangan Karier

Menurut Soeprihanto 2000, manfaat pengembangan karier yaitu: a. Kenaikan Produktivitas Kenaikan produktivitas baik kuantitas maupun jumlah kualitas mutu tenaga kerja dengan program latihan dan pengembangan akan lebih banyak sedemikian rupa produktivitas baik dari segi jumlah maupun mutu dapat ditingkatkan. b. Kenaikan Moral Kerja Apabila penyelenggaraan latihan dan pengembangan sesuai dengan tingkat kebutuhan yang ada dalam organisasi perusahaan maka akan tercipta suatu kerja yang harmonis dan dengan kerja yang meningkat. c. Menurunnya Pengawasan Semakin pekerja percaya pada kemampuan dirinya sendiri, maka dengan disadari kemauan dan kemampuan kerja tersebut para pengawas tidak terlalu dibebani untuk setiap saat harus mengadakan pengawasan. d. Menurunnya Tingkat Kesalahan Selain menurunkan pengawasan, kemauan dan kemampuan tersebut lebih banyak menghindarkan para pekerja dari kesalahan dan kecelakaan.

3. Usaha Pengembangan Karier

Menurut Hariandja 2002 usaha pengemabngan kareir secara umum adalah: 1. Meningkatkan Prestasi Kerja Prestasi kerja yang baik secara umum menjadi landasan yang dipakai pengambil keputusan untuk menduduki sesuatu. Unjuk kerja yang buruk Universitas Sumatera Utara tentu saja akan mengakibatkan kesempatan menaiki tangga karier menjadi kecil. 2. Exposure Exposure berarti menunjukkan potensi diri kepada pengambil keputusan bahwa kita layak untuk melakukan sesuatu. Itu dapat dilakukan melalui prestasi kerja, melalui laporan-laporan tertulis yang baik, persentasi lisan, kemampuan bekerja dalam tim dan lain-lain. 3. Mengundurkan Diri dari Organisasi Pengunduran diri bisa menjadi satu pilihan dalam usaha mencapai tujuan karier. Hal ini dapat terjadi bila di perusahaan tempat kita bekerja tidak memungkinkan untuk mengembangkan karier. Pindah ke perusahaan lain mungkin bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman tambahan serta kenaikan gaji. 4. Loyal pada Organisasi dan Atasan Loyalitas dapat berupa pada perusahaan, tetapi dapat juga pada profesi. Loyalitas pada organisasi bisa menjadi cara untuk mencapai tujuan karier. 5. Mencari Pembimbing dan Sponsor Mentor adalah orang yang memberikan bimbingan kareir informal, yang juga dapat membantu untuk mengikuti berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan karier seperti promosi, transfer atau mengikuti program pendidikan dan latihan. Universitas Sumatera Utara 6. Meningkatkan Keahlian dalam Bidang yang Sangat Diperlukan Persahaan Hal ini dapat dilakukan dengan cara berusaha menjadi seorang bawahan yang sangat diperlukan oleh atasan. Untuk itu karyawan harus memiliki keahlian yang sangat diperlukan, loyal pada atasan dan membantu atasan secara penuh untuk mengembangkan kariernya. 7. Mengambil Keputusan untuk Pengembangan Diri Mengambil atau mengikuti berbagai kesempatan yang berkaitan dengan pengembangan diri, seperti mengikuti program-program dengan pengembangan diri, seperti mengikuti program-program latihan, kursus dan pendidikan lanjutan, sebab hal ini sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan karier. 8. Mengembangkan Jaringan Menjalin hubungan kerja sama dengan anggota organisasi seluas mungkin, atau dengan pihak-pihak di luar perusahaan. 9. Mempelajari Organisasi dan Departemen Dimana Kita Berada Memahami seluruh aktivitas perusahaan, masukan-masukan, proses dan keluarannya. 10. Tetap Berada pada Kompetensi Inti yang Kita Miliki Setiap karyawan pasti memiliki keahlian tertentu atau bidang tertentu. Keahlian yang kita miliki lebih baik diperdalam atau ditingkatkan. Universitas Sumatera Utara 11. Menjaga Hubungan Baik dengan Organisasi Bilamana Harus Meninggalkan Organisasi Tetap menjaga hubungan baik dengan perusahaan bilaman karyawan akan meninggalkan perusahaan tersebut, karena suatu saat mungkin karyawan akan membutuhkannya. 12. Secara Aktif Mencari Banyak Informasi Dilakukan dengan cara mencari informasi yang berkaitan dengan pengembangan karier. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan a. Pada Masa Penjajahan

1. Tahun 1872, BARON MICHALSKY, seorang bangsa Polandia mendapatkan konsesi dari pemerintah Hindia Belanda untuk membaca perkebunan tembakau di Sumatera Timur di daerah Medan. Kemudian dia menamakan daerahwilayah konsesinya itu dengan nama POLONIA, yaitu nama negara kelahirannya. 2. Tahun 1879, karena satu hal lain, konsesi atas tanah perkebunannya itu berpindah tangan ke DELI MAATTSCHAPPIJ DELI MIJ. Pada tahun itu terdengar kabar bahwa pionir penerbang bangsa Belanda yakni Mr. Van Der Hoop akan menerbangkan pesawat kecilnya FOKKER dari Eropa ke wilayah Hindia Belanda dalam waktu 20 jam terbang, maka DELI MIJ yang memegang konsesi atas tanah itu menyediakan sebidang tanah untuk diserahkan sebagai lapangan terbang pertama di kota Medan. 3. Tahun 1924, setelah berita pertama 1879 tentang kedatangan pesawat udara tidak terdengar lagi, maka baru pada tahun 1924 rencana kedatangan pesawat udara kembali terdengar. Mengingat waktu setengah pendek akhirnya persiapan untuk lapangan terbang tidak dapat dikejar, akhirnya pesawat kecil yang diawaki oleh Mr. Van Der Hoop, VN Universitas Sumatera Utara