untuk setiap nilai tertentu variabel dependent disebut
homoskedastisitas. Sedangkan, heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika
variabel independent signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 10 0,10 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas. 3.
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau
pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan:
a. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas
b. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas
c. Metode Analisis Regresi Berganda
Penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti
menggunakan bantuan program software SPSS versi 17.0 agar hasil yang diperoleh lebih terarah.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Universitas Sumatera Utara
dimana: Y
= Pengembangan Karier Karyawan
a =
Konstanta X
1
= Pelatihan Kerja
X
2
= Produktivitas Kerja
b
1,2
= Koefisien Regresi Berganda
e =
Kesalahan Penganggu standard error Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Uji secara SimultanSerempak Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan
serempak terhadap varibel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: a.
H
o
: b
1
, b
2
= 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. H
a
: b
1
, b
2
≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalaht: a.
H
o
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 10
b. H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 10
2. Uji secara ParsialIndividual Uji t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu
variabel independent secara parsial individual menerangkan variasi variabel dependent. Bentuk pengujiannya adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. H
o
: b
1
, b
2
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. H
a
: b
1
, b
2
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a.
H
o
diterima jika – t
hitung
t
tabel
pada α = 10
b. H
a
diterima jika – t
hitung
t
tabel
pada α = 10
3. Pengujian Goodness of Fit R
2
Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam
menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi R
2
ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0
≤ R
2
≤ 1, dimana semakin tinggi R
2
mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan
apabila R
2
= 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Hutauruk, Frisca R 2008 yang berjudul: Pengaruh Pelatihan Kerja dan Produktivitas Kerja terhadap Pengembangan Karier Karyawan pada PT PLN
Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan. Penelitiasn ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana metode pelatihan karyawan
yang dilakukan di PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja. Dengan
pelatihan tersebut karyawan dapat menghadapi perubahan yang mungkin terjadi baik dari pengetahuan maupun teknologi, sehingga dengan peningkatan
produktivitas kerja tersebut maka karyawan akan mendapatkan pengembangan karier, mengetahui bagaimana produktivitas kerja dan pengembangan karier di PT
PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan dan menjelaskan ada tidaknya pengaruh pelatihan kerja dan
produktivitas kerja terhadap pengembangan karier karyawan pada PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan.
Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh antara pelatihan kerja dan produktivitas kerja terhadap pengembangan karier karyawan pada PT PLN Persero
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan.
Taufik, Mifrohut 2006 yang berjudul: Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Perusahaan Indah Cemerlang
Universitas Sumatera Utara