Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Cara pengambilan keputusan : a Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. b Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi. Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 80 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.02197255 Most Extreme Differences Absolute .097 Positive .076 Negative -.097 Kolmogorov-Smirnov Z .868 Asymp. Sig. 2-tailed .438 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2010 Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa pada baris Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,438 atau probabilitas di atas 0,05 0,438 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaanperbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Heteroskedastisitas terjadi karena terjadi perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar pada grafik Scatterplot. Cara pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : a. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika diagaram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Gambar 4.2 : Uji Heteroskesdatisitas Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2010 Gambar 4.2 menunjukkan bahwa diagram pencar tidak membentuk suatu pola atau acak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa regresi tidak mengalami gangguan heterokesdatisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk Hasil Uji Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara memprediksi pengembangan karier berdasarkan masukan variabel independennya. Uji heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan Uji Glesjer. Cara pengambilan keputusan : a Jika probabilitas 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. b Jika probabilitas 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.7 Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant 3,787 2,247 1,685 ,104 Pelatihan Kerja ,041 ,137 ,055 ,299 ,767 Produktivitas Kerja -,091 ,055 -,331 -1,661 ,109 a Dependent Variable: Absut Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2010 Tabel 4.7 memperlihatkan kolom Sig.Significance koefeisien regresi adalah 0,767 dan 0,109 atau probabilitas lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas