1. 2. 2. Penentuan Kadar Sulfida 1. 3. Penentuan Nilai BOD

Yeliza Rahim : Analisis Kandungan Aluminium Al, Sulfida, BOD, COD, Total Padatan Tersuspensi TSS dan pH dari Air Sungai Kapal Keruk di Desa Karang Anyer Kec. Secanggang Kab. Langkat, 2010 Dari persamaan garis regresi di atas diperoleh kurva kalibrasi larutan standar Sulfida yang dilihat pada Gambar 4. 2 berikut : 0.000 0.130 0.232 0.360 0.457 0.592 y = 1.162x + 0.004 R² = 0.998 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 A b s o r b a n s i Konsentrasi Sulfida mgL Kurva Y‐Vs‐X Kurva Y‐Vs‐X Linear Kurva Y‐Vs‐X Gambar 4. 2. Gambar larutan standar Sulfida

4. 1. 2. 2. Penentuan Kadar Sulfida

Kadar sulfida dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubtitusi nilai Y absorbansi yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap garis regresi dan kurva kalibrasinya y = 1,162 x + 0,004 sehingga diperoleh konsentrasi sulfida. Untuk sample di titik outlet diperoleh nilai absorbansi : A 1 = 0,375 A 2 = 0,368 A 3 = 0,373 Universitas Sumatera Utara Dengan mensubtitusikan nilai Y absorbansi kepersamaan regresi : Y = 1,162 x + 0,004 Diperoleh : X 1 = 0,3193 grmL X 2 = 0,3133 grmL X 3 = 0,3176 grmL Dengan demikian kadar sulfida untuk sampel hulu air sungai Kapal Keruk, sampel pertemuan limbah ke badan sungai dan hilir sungai dapat dilihat pada tabel 4. 6. Tabel 4. 6. Data Hasil Pengukuran Kadar Sulfida No Sampel Absorbansi Konsentrasi grmL Rata-rata C grmL 1 Sampel Outlet Limbah dari kolam IV ke sawah 0,375 0,368 0,373 0,3193 0,3133 0,3176 0,3167 2 Sampel Hulu Air Sungai Kapal Keruk 0,102 0,105 0,108 0,0084 0,0087 0,0090 0,0087 3 Sampel Pertemuan Limbah ke Badan Sungai 0,149 0,146 0,147 0,1248 0,1222 0,1231 0,1234 4 Sampel Hilir Sungai Kapal Keruk 0,119 0,117 0,116 0,0099 0,0097 0,0096 0,0097 Universitas Sumatera Utara Nilai sulfida hulu sungai,hilir sungai dan pertemuan limbah ke badan sungai bila dibandingkan dengan mutu air menurut PP No. 82 Tahun 2001 memiliki nilai lebih tinggi dari baku mutu.

4. 1. 3. Penentuan Nilai BOD

5 Sampel air yang akan diukur nilai BOD nya dimasukkan ke dalam 2 botol Winkler. Botol pertama langsung diukur nilai DO nya. Sisa 1 botol lainnya dimasukkan ke inkubator dan di inkubasi selama 5 hari pada suhu 20 C. Setelah 5 hari diukur DO 5 . selanjutnya dihitung nilai BOD dengan rumus: BOD 5 mg O 2 L = [ ] fp x P P X X 5 5 − − − X = Oksigen terlarut sampel pada saat t = 0 mg O 2 L X 5 = Oksigen terlarut sampel pada saat t = 5 mg O 2 L P = Oksigen terlarut pengencer pada t = 0 mg O 2 L P 5 = Oksigen terlarut pengencer pada t = 5 mg O 2 L OT mg O 2 L = 2 8000 − V axNx OT = Oksigen terlarut mg O 2 L a = Volume titran Natriumtiosulfat mL N = Normalitas larutan Natrium tiosulfat N V = Volume Botol Winkler mL Perhitungan penentuan BOD 5 dapat dilihat dalam lampiran. Sedangkan hasil perhitungan BOD dalam tabel 4. 7 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 7. Data Hasil Pengukuran Nilai BOD 5 No Sampel a0 mL a5 mL V mL fp Nilai BOD 5 mg mL BOD 5 Rata-rata mg LO 2 1 Pengencer 5,08 5,02 4,94 4,38 4,34 4,30 125 125 125 1,1382 1,1056 1,0406 1,0948 2 Sampel Outlet Limbah dari kolam IV ke sawah 4.52 4.48 4.54 2,46 2,38 2,52 125 125 125 100 100 100 221,13 230,90 224,39 225,473 3 Sampel Hulu Air Sungai Kapal Keruk 5,64 5,58 5,62 4,86 4,78 4,80 125 125 125 1,2682 1,3008 1,3333 1,3008 4 Sampel Pertemuan Limbah ke Badan Sungai 4,72 4,76 4,64 3,26 3,36 3,24 145 145 145 10 10 10 9,0370 11,9216 12,8307 11,2631 5 4,92 3,70 145 10 7,9440 8,0097 Sampel Hilir Sungai Kapal Universitas Sumatera Utara Keruk 4,82 4,86 3,62 3,68 145 145 10 10 8,5272 8,174 Keterangan : = Volume Na 2 S 2 O 3 yang digunakan pada hari ke-0 a = Volume Na 2 S 2 O 3 yang digunakan pada hari ke-5 5 a V = Volume Botol Winkler mL 4. 1. 4. Penentuan Nilai COD