1. PENDAHULUAN SUMBER PENCEMARAN AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. PENDAHULUAN

Air, merupakan sumber daya alam yang dapat memenuhi hajat hidup orang banyak, oleh sebab itu perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Namun, sebagai akibat dari pesatnya proses pembangunan di segala bidang, baik bidang pertanian, peternakan, industri dan lain-lain, serta laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat seringkali pemanfaatan air tidak lagi dilakukan sebagaimana mestinya. Hal ini memberikan dampak negatif yang tidak sedikit yaitu mempengaruhi baik sifat fisik maupun sifat kimia air, sehingga menurunkan kualitas air. Menurut PP. No 82 tahun 2001, menurut peruntukannya, air dapat dibagi atas 4 kelas yaitu: Kelas I : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu. Kelas II : Air yang dapat digunakan sebagai bahan air minum Kelas III : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan Universitas Sumatera Utara Kelas IV : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air. 2. 2. SUMBER PENCEMARAN AIR Sumber pencemaran air sangat ditentukan oleh jenis kegiatan serta pemanfaat sumber daya air oleh manusia yang berada disekeliling air tersebut. Kualitas air menjadi menurun sebagai akibat dari masuknya berbagai limbah, baik limbah cair maupun padat kedalam aliran air ataupun danau. Limbah tersebut berasal dari: 1. Daerah pemukiman. Yaitu berupa limbah domestik. Bahan pencemaran umumnya berupa bahan-bahan organik seperti: karbohidrat, minyak dan lemak, protein dan lain-lain. 2. Daerah pertanian. Bahan pencemar dapat berupa residu pestisida, pupuk dan lain-lain. 3. Daerah peternakan dan perikanan. Bahan pencemar umumnya berupa sisa-sisa makanan ternak, kotoran ternak dan lain-lain. 4. Kawasan industri. Bahan pencemar dapat berupa bahan-bahan organik, unsur-unsur lain seperti logam berat, serta barang berbahaya dan beracun lainnya. Berbagai kegiatanindustri memang berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap kualitas lingkungan termasuk air, oleh sebab itu pemerintah telah menetapkan baku Universitas Sumatera Utara mutu limbah cair untuk berbagai jenis kegiatan maupun industri seperti yang diatur pada KEPMEN LH. NO.51 MENLH101995, yang isinya antara lain perlu dilakukan pengendalian terhadap pembuangan limbah cair ke lingkungan. Yang dimaksud dengan baku mutu limbah cair adalah batas maksimum nilai-nilai paremeter limbah cair yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan badan air. Sedangkan limbah cair adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh suatu kegiatan atau industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan air . Mutu limbah cair adalah keadaan limbah cair yang dinyatakan dengan debit maksimum, kadar maksimum dan beban pencemaran. Debit maksimum yaitu : debit tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Kadar maksimum yaitu : kadar tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Beban pencemaran maksimum : beban tertinggi yang masih diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Itulah sebabnya sebelum dibuang ke sistem perairan, limbah cair terlebih dahulu harus diolah pada Instalasi Pengolah Air Limbah IPAL, sampai kualitas yang dicapai memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Namum pada kenyatannya kebanyakan industri maupun kegiatan lain masih membuang begitu saja limbahnya kea badan air, tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Universitas Sumatera Utara

2. 3. DATA KUALITAS AIR