2. Pembahasan 2. 1. Aluminium 2. 2. Sulfida HASIL DAN PEMBAHASAN

3 Sampel Pertemuan Limbah ke Badan Sungai 6,8 4 Sampel Hilir Sungai Kapal Keruk 6,9 4. 2. Pembahasan 4. 2. 1. Aluminium Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk parameter air yaitu, aluminium diperoleh nilai aluminium untuk outlet 0,2097 mgL, Hulu 0,1087 mgL, pertemuan 0,1548 mgL dan hilir 0,1139 mgL. Baku mutu limbah cair aluminium yang diizinkan dibuang ke sungai berdasarkan KepMen LH No.51 Tahun 1995 tidak dipersyaratkan, sedangkan mutu air kelas II dan III menurut PPRI No. 82 Tahun 2001 tentang aluminium juga tidak dipersyaratkan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1990 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air bahwa kadar maksimum untuk air kelas I logam aluminium Al 0,2 mgL.

4. 2. 2. Sulfida

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk parameter air yaitu sulfida, diperoleh nilai sulfida untuk out let 0,3167 mgL, Hulu 0,0087 mgL, pertemuan 0,1234 mgL dan hilir 0,0097 mgL.Baku mutu limbah cair sulfida yang diizinkan dibuang ke sungai berdasarkan KepMen LH No.51 Tahun 1995 adalah 0,5 mgL, sedangkan mutu air kelas II dan III menurut PPRI No. 82 Tahun 2001 tentang sulfida yang diperbolehkan 0,002 mgL. Universitas Sumatera Utara Nilai sulfida untuk out let 0,3167 mgL bila dibandingkan dengan baku mutu limbah cair sulfida yang diizinkan dibuang ke sungai berdasarkan KepMen LH No.51 Tahun 1995 adalah 0,5 mgL, masih berada dibawah baku mutu. Nilai sulfida untuk hulu sungai 0,0087 mgL, pertemuan 0,1234 mgL dan hilir 0,0097 mgL. Jika diperhatikan nilai sulfida di hulu bila dibandingkan dengan pembagian air menurut PPRI No. 82 Tahun 2001 tentang sulfida, kualitas air di hulu sudah tidak masuk kepada air kelas II dan III. Nilai sulfida untuk pertemuan 0,1234 mgL bila dibandingkan dengan sulfida di hulu mengalami peningkatan, hal ini mungkin disebabkan karena dangkal nya air sungai atau debit air yang kecil meskipun nilai sulfida dibuang kebadan sungai masih berada di bawah baku mutu limbah yang diperbolehkan dibuang ke badan sungai. Meningkatnya nilai sulfida dipertemuan mungkin disebabkan juga oleh senyawa organik yang mengandung sulfida terdapat di air misalnya berasal dari biota air. Apabila suatu sumber air telah terkomtaminasi sulfida, maka air tersebut mempunyai bau busuk yang pekat dan warna air tersebut akan menjadi keruh kehitaman. Apabila dibandingkan terhadap mutu air sesuai dengan PP No.82 Tahun 2001 kelas II dan III, sulfida air sungai kapal keruk telah melampaui batas yang diizinkan sebesar 0,002 mgL.

4. 2. 3. BOD dan COD