4. 2. Prosedur Pengukuran Sulfida – Pembuatan Kurva Standar Sulfida 4. Prosedur Penentuan BOD 4. Prosedur Penentuan BOD

3. 4. 2. Prosedur Pengukuran Sulfida – Pembuatan Kurva Standar Sulfida

Larutan Standar Hasil Ditambah 2 ml p-aminodimetilanilin Ditambah 1 tetes feriklorida Ditambah air suling hingga garis tanda Dibiarkan selama 30 menit Dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 670 nm Dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml – Pengukuran Sulfida Sampel 10 ml sampel yang telah disaring Ditambah 2 ml p-aminodimetilanilin Ditambah 1 tetes feriklorida Ditambah air suling hingga garis tanda Dibiarkan selama 30 menit Dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 670 nm Hasil Universitas Sumatera Utara 3. 4. 3. Prosedur Penentuan BOD 5 3. 4. 3. Prosedur Penentuan BOD 5 – Prosedur Penentuan DO – Prosedur Penentuan DO Larutan Pengencer Dimasukkan ke dalam 2 botol winkler Botol Winkler I Botol Winkler II Ditutup dan dimasukkan ke dalam incubator pada suhu 20 o C selama 1 jam Dibuka tutup botol kemudian ditambahkan 1 ml MnSO 4 Ditambahkan 1 mL Alkali lod Azida ditutup dan dikocok dengan membolak-balikan botol Larutan Jernih dan Endapan Putih Kecoklatan Dipindahkan larutan jernih ke dalam gelas Erlenmeyer 250 mL dengan menggunakan pipet tetes Endapan Putih Kecoklatan Larutan Jernih Ditambah 1 mL H 2 SO 4 Ditutup dan dikocok kembali dengan membolak- balikkan botol Dipindahkan isi botol secara kuantitatif ke dalam gelas Erlenmeyer yang berisi larutan sample jernih Diaduk Larutan Kuning Ditambah + 0,5 mL indikator amilum Dititrasi dengan larutan standar Na 2 S 2 O 3 0,025 N sampai larutan berwarna kuning pucat Larutan Biru Dititrasi kembali dengan Na 2 S 2 O 3 0,025 N sampai warna biru hilang pertama kali Dicatat volume Na 2 S 2 O 3 0,025 N yang digunakan Hasil Catatan : Dilakukan hal yang sama untuk sampel Universitas Sumatera Utara – Prosedur Penentuan DO 5 Botol Winkler II Setelah 5 Hari Dikeluarkan dari Inkubator Dibuka tutup botol kemudian ditambahkan 1 mL MnSO 4 Ditambahkan 1 mL Alkali Iod Azida ditutup dan dikocok dengan membolak-balikkan botol Dibiarkan 10 menit Larutan Jernih dan Endapan Putih Kecoklatan Dipindahkan larutan jernih ke dalam gelas Erlenmeyer 250 mL dengan menggunakan pipet tetes Larutan Jernih Endapatan Putih Kecoklatan Ditambah 1 mL H 2 SO 4 Dipindahkan isi botol secara kuantitatif ke dalam gelas Erlenmeyer yang berisi larutan sampel jernih Ditutup dan dikocok kembali dengan membolak-balik botol Diaduk Larutan Kuning Dititrasi dengan larutan standar Na 2 S 2 O 3 0,025 N sampai larutan berwarna kuning pucat Ditambah + 0,5 mL indikator amilum Larutan Biru Dititrasi kembali dengan Na 2 S 2 O 3 0,025 N sampai warna biru hilang pertama kali Dicatat volume Na 2 S 2 O 3 0,025 N yang digunakan Hasil Catatan : Dilakukan hal yang sama untuk sampel Universitas Sumatera Utara Yeliza Rahim : Analisis Kandungan Aluminium Al, Sulfida, BOD, COD, Total Padatan Tersuspensi TSS dan pH dari Air Sungai Kapal Keruk di Desa Karang Anyer Kec. Secanggang Kab. Langkat, 2010

3. 4. 4. Pengukuran Penentuan COD – Pengukuran Larutan Blanko