Analisis Univariat Hasil Penelitian

4.1.5 Gambaran distribusi sampel berdasarkan kebiasaan minum kopi

Data pasien mengenai kebiasaan minum kopi, didapatkan sebagai berikut, yaitu pasien dengan kebiasaan minum kopi sebanyak 21 orang yaitu sebesar 21,3 , pasien yang tidak mempunyai kebiasaan minum kopi sebanyak 31 orang atau 33 dan pasien dengan data yang tidak lengkap sebanyak Sehingga didapatkan pada penelitian ini didominasi oleh pasien dengan tekanan darah yang tinggi atau hipertensi Tabel 4.5 Tabel distribusi sampe berdasarkan tekanan darah Kebiasaan minum kafein Frekuensi Persentase Ya 21 21,3 Tidak 31 33 Tidak ada data 43 45,7

4.1.6 Analisis Bivariat

4.1.6.1 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Hipertensi Tabel 4.6 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Hipertensi Kualitas tidur Hipertensi Tidak Ya N N Total N Rasio Prevalensi IK 95 p-value Baik 2627,4 2021,1 4648,4 2,1 1,5-8,5 0,003 Buruk 1313,7 3637,9 4951,6 Total 3941,1 5658,9 Tabel 4.6 menunjukan hubungan antara kualitas tidur dengan kejadian hipertensi. Penelitian ini menggunakan tabel 2x2 sehingga penelitian ini digunakan chi-square, dengan hasil uji analisis memenuhi syarat uji chi-square yaitu memiliki nilai expected count kurang dari 5 maksimal 20, sehingga didapatkan nilai p 0,05 yaitu 0,003, maka dapat disimpulkan penelitian ini mendapatkan hasil yang bermakna yaitu terdapat hubungan antara kualitas tidur terhadap kejadian hipertensi. Dari penelitian ini dapat ditentukan Rasio Prevalensi RP karena penelitian ini merupakan penelitian cross sectional karena tabel yang digunakan adalah 2x2 atau variabel dependen terdiri atas 2 kategori. Maka didapatkan hasil RP adalah 2,1 yang berarti ini merupakan sebuah faktor resiko. Kualitas tidur yang baik dapat mencegah kejadian hipertensi. Menurut penelitian J.E Gangswich menyatakan bahwa apabila terjadi kekurangan waktu tidur akan secara akut menaikan tekanan darah dan mengaktivasi sistem saraf simpatis yang dalam jangka waktu lama hal tersebut akan memicu terjadinya hipertensi. 13 Menurut penelitian dari P Bansil,et al yang berjudul Association Between sleep disorders and hypertension berdasarkan kesimpulan dari NHANES 2005- 2008 menyatakan bahwa tidur merupakan hal yang penting untuk berkontribusi dalam optimalisasi kesehatan dan tanda vital. Mereka melaporkan bahwa prevalensi hipertensi adalah 30.2 mengalami gangguan tidur , 7.5, dan 33.0 mengalami durasi tidur yang pendek and 52.1 melaporkan adanya kualitas tidur yang buruk. 9 Menurut Izawa, S et al yang meneliti tentang kadar kortisol dalam darah akan meningkatkan, peningkatan kadar kortisol yang akan mengaktivasi sistem simpatis yang akan berperan pada kenaikkan tekanan darah. 35 Pada penelitian Javaheri, S et al, terdapat hubungan antara kualitas tidur yang terganggu terhadap kejadian hipertensi pada remaja, Pada penelitian ini terdapat hubungan dengan nilai p= 0,001, yang berarti membuktikan bahwa gangguan kualitas tidur secara terus menerus akan menyebabkan perubahan fisiologis tubuh dimana sistem keseimbangan antara pengaturan sistem saraf simpatis dan parasimpatis terganggu, peningkatan sistem simpatis tersebut berperan dalam peningkatan tekanan darah pada pasien tersebut dan sebaliknya aktifitas parasimpatis akan menurunkan tekanan darah. Penelitian tersebut mendukung kepada penelitian sebelumnya yaitu terdapat hubungan antara kualitas tidur yang terganggu terhadap angka kejadian hipertensi. 7 Kualitas tidur yang buruk mencakup : durasi tidur yang kurang, gelombang tidur yang terganggu, mendengkur, dan hal hal lain yang mengganggu tidur sehingga mengganggu juga keseimbangan sistem yang ada di tubuh kita.

Dokumen yang terkait

Kualitas Tidur dan Faktor-faktor Gangguan Tidur pada Penderita Hipertensi

0 33 70

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 2 15

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH TERHADAP KUALITAS TIDUR PENDERITA HIPERTENSI LANSIA Hubungan Tingkat Stres Dan Peningkatan Tekanan Darah Terhadap Kualitas Tidur Penderita Hipertensi Lansia Di Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DAN LAMA KERJA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA MUDA Hubungan Antara Kualitas Tidur Dan Lama Kerja Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa Muda Di Desa Pondok Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kualitas Tidur Dan Lama Kerja Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa Muda Di Desa Pondok Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 1 5

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DAN LAMA KERJA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA MUDA Hubungan Antara Kualitas Tidur Dan Lama Kerja Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa Muda Di Desa Pondok Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Kontrol Tekanan Darah Pasien Poliklinik Ginjal Hipertensi RSUD Dr. Moewardi.

0 0 12

Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian

1 3 117

209 HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP KEJADIAN KRAM PADA ATLET FUTSAL

0 1 10